Typo tandai!
Vote dulu sebelum membaca!!ig wp : @caniasa_ne ( jangan lupa follow )
Setelah sampai di mall besar milik sang opa, mereka berempat segera keluar dari mobil, berjalan menuju stand penjual ice cream.
Benar saja, sesampainya mereka tadi, kara langsung meminta aksa untuk menggendong nya menuju penjual ice cream. Entah kenapa bocah itu malas sekali berjalan hari ini.
Kara tampak menyembunyikan wajahnya diceruk leher aksa sembari memeluk erat sang abang
"Adek mau rasa apa, hm?" Tanya aksa berusaha melihat wajah manis yang adiknya sembunyikan
"Vanilla" jawab kara mencicit
•••
Baru saja pesanan nya selesai, kara langsung mengambilnya dari penjual ice cream,tak lupa mengucapkan terimakasih.
Saat hendak memakannya, ada seorang remaja perempuan berbadan kecil menangis menunjuk ice cream yang berada ditangannya. Ice cream yang belum sempat kara sentuh.
"Mama~ mau vanilla juga hiks" ujarnya tersedu
"Ini punya aka" jawab kara cepat sembari menjauhi ice cream nya dari jangkauan remaja perempuan didepannya
"Kinara? Tante karin?"
"Aksa!! Ya ampun, dewa, gara, kalian apa kabar nak?"
"Baik tan"
Kinara. remaja perempuan yang menangis barusan. Dan karin adalah wanita paruh baya yang masih tampak muda dengan polesan make up menornya, ibu dari kinara.
"Abang!! Ara mau ice cream vanilla juga" celetuk kinara dengan muka melasnya menatap aksa
Kara merasa was-was, ia merasa kedua wanita didepannya ini merupakan orang tidak baik-baik. Terlihat dari cara berpakaian dan sikapnya.
"Tapi ini aka yang beli" jawab kara sekenanya
"Adek! Kasih ara dulu ya, kita beli baru, ayo sini sama kakak" ajak gara
"Tapi vanilla nya tinggal ini kakak!!" Kesal kara
"Ara, ara beli yang lain aja ya. Adek aka pengen vanilla juga, itukan juga punya adek aka" bujuk gara pada ara yang sudah berkaca-kaca
"Huaaaa mama~ ara pengen vanilla, mau yang itu hiks" tangis kinara sembari menunjuk ice cream vanilla yang sudah kara jilat semua bagiannya. Kara tidak ingin berbagi kali ini, ia sudah menginginkan ice cream ini dari mansion tadi
"Ara, kita beli yang lain ya nak?" Ucap karin lembut membujuk sang anak
"Gamau!! Ara gamau!! Ara mau yang itu!!"
"Ish ini punya aka, kenapa mau ini!! Nakal banget sih!! Abang.. mau pulang~"
"Eh tapi kita temenin ara beli ice cream nya dulu ya?"
"Aka gak mau!! Mau pulang!!"
"Pulang ajalah bang, kalau ngambek berabe kita" bisik gara pada sang abang, aksa.
Aksa tersenyum canggung, menatap karin yang masih berusaha membujuk putri perempuannya "tan, sorry aksa sama yang lain gak bisa nemenin tante bujuk kinara, adek kita mau pulang"
Mendengar kata 'adek' yang terucap, karin lantas menoleh melihat kembali bocah yang dari tadi berada di gendongan putra sulung madhava daksa Laksamana itu. Siapa bocah itu? ? Mengapa mereka terlihat dekat sekali?
Banyak pertanyaan yang ada di benak karin, tapi..
"Adek?" Cuma itu yang terucap dibibir tipis dengan lipstik merahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Askara Bhumi
Short StoryKara, atau Askara Bhumi adalah bocah pendek nan polos yang terkesan manis juga imut dengan pipi yang sedikit besisi ditubuh mungilnya. Bocah yang baru menginjak usia 13 tahun itu hidup seorang diri dirumah peninggalan sang ibu sejak 3 tahun lalu, ka...