14

1.3K 203 8
                                    



Satu minggu berlalu dan Ahyeon masih berada dirumah keluarga manoban atas permintaan mommy manoban dan daddy manoban.

Seminggu ini Ahyeon terlihat murung meski di hadapan keluarga manoban mencoba biasa saja. Chiquita yang selalu setia menemani Ahyeon, ia tak membiarkan gadis itu sendirian melamun.

Pagi ini keluarga manoban semuanya berkumpul untuk sarapan termasuk Ahyeon. "Makan yang banyak sayang" Ucap Mommy manoban pada Jennie dan Ahyeon dianggukki keduanya.

"Lili mau itu" Bisik Jennie menunjuk buah anggur yang berada sedikit jauh darinya.

"Huh? Anggur? " Tanya Lisa

"Kenapa Li? " Tanya Sang mommy

"Jennie ingin anggur mom, bisa tolong ambilkan? " Tanya Lisa di anggukki sang mommy

"Sure apapun untuk menantu kesayangan mommy" Saut mommy manoban seraya mengambilkan keranjang buah yang dekat dekanya.

"Gomawo mommy" Ucap Jennie malu malu membuat Lisa tersenyum gemas.

"Apel nya mau sayang?" Tanya Mommy manoban

"Anggur saja mom" Jawab Jennie

Sarapan berjalan lancar di selingi obrolan ringan dan candaan candaan kecil dari Lisa dan Chiquita meski banyak berdebatnya.

Karna hari ini hari weekend semua orang rehat dari pekerjaannya masing masing termasuk Lisa dan Daddy manoban, meskipun sebenarnya setiap hari Lisa hanya berada dirumah menemani sang istri.

Lisa sedang menonton kartun diruang keluarga bersama Chiquita, daddy manoban memilih duduk diteras seraya minum teh, sedangkan Jennie dan Ahyeon membantu mommy manoban membereskan bekas sarapan.

"Kapan kau wisuda? " Tanya Lisa

"1 bulan lagi maybe, aku lupa" Jawab Chiquita. "Apa rencanamu selanjutnya?" Lanjut Lisa bertanya.

"Bekerja di perusahaan daddy, apalagi?" Saut Chiquita. "Karna kau sudah mempunyai bisnis sendiri maka bukankah aku yang sebaiknya membantu Daddy" Lanjut Chiquita.

"Ini baru adikku" Lisa menepuk pelan kepala Chiquita yang memutar bolamatanya malas.

"baiklah katakan padaku, kau menyimpan rasa untuk Ahyeon bukan?" tanya Lisa dengan santai membuat Chiquita kelabakan segera membekap mulut sang kakak.

"bagiamana kau tau phi?" tanya Chiquita panik "eh maksudku kenapa kau bicara seperti itu"bisik Chiquita segera meralat ucapannya membuat Lisa terkekeh.

"tanganmu bau" ucap Lisa melepaskan tangan sang adik dari mulutnya. "kau tak akan bisa berbohong padaku meskipun kau main serapih mungkin channy" lanjut Lisa berucap dengan angkuh membuat Chiquita mendelik.

"diamlah,nanti dia dengar" ucap Chiquita

"tidak gratis" Lisa menyeringai membuat sang adik menghela nafas pasrah. "baiklah apa maumu phi?" saut Chiquita

"seperti biasa tapi untuk kali ini aku ingin yang imfor dari luar negeri" Lisa menyeringai puas membuat sang adik berdecak

"harganya pasti mahal phi,uangku tidak sebanyak itu" decak Chiquita.

"AHHY...hmmpptttt" Chiquith membulatkan matanya dan membekap mulut sang kakak

"baiklah baiklah akan aku belikan tapi kau diam" bisik Chiquita diangguki Lisa dengan semangat. "haish kau menguras tabungan ku"gerutu Chiquita melepaskan tanganya dari mulut Lisa.






****





" shhhtt..." Lisa menoleh kala mendengar ringisan Jennie dan langsung menghampiri sang istri yang merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Perfect HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang