1+13=14

57 18 75
                                    

Akhirnya, Habba sampai di rumah. Dia, setelah memarkirkan motor di garasi. Habba langsung saja masuk rumah.

Assalamualaikum. Habba pulang,” ucap Habba.

Walaikumsalam. Habba,” sahut Santia tersenyum. Dia duduk di kursi ruang tamu.

Sahutan sang mama membuat Habba tersenyum lega. Rasa capeknya berkurang ketika mendengar suara lembut itu. Habba langsung saja duduk di samping Santia dan menyaliminya.

“Mama merajut lagi? Buat apa?” tanya Habba, ketika dia tahu sang mama sedang merajut.

“Baju sweter buat kamu. Mau ‘kan?” tanya Santia.

“Mau banget, dong. Cuma buat satu? Nggak buat banyak? Lumayan bisa dijual. Kemarin saja, Mama baru jual lima buah tas rajut ‘kan?” saran Habba.

“Nanti, ini percobaan buat kamu dulu.”

“Yeee! Mama, Habba jadi percobaan, deh,” kekeh Habba.

“Karena kamu hal pertama buat Mama. Jadi kamu dulu, dong.”

“Makasih, Ma. Habba cinta Mama.”

“Mama juga, Sayang. Oh, ya. Tadi gimana sekolahnya? Kamu jadi murid baru lagi,” kekeh Santia.

“Habba suka dan juga senang, tetapi Habba capek banget hari ini, Ma,” jawab Habba.

“Apa yang membuatmu capek?” tanya Santia.

“Habba ‘kan baru pertama masuk sekolah. Teman Habba yang bernama Nigella hampir kena tembak karena proyek Andala Muda. ‘Kan kesal, Ma,” ujar Habba.

Mendengar hal itu Santia menghela napas.

“Gini, Sayang. Mama tidak memaksamu untuk masuk ke proyek itu. Kamu anak Mama dan nggak harus seperti Mama,” jelas Santia.

Habba tertawa mendapati penjelasan sang mama. “Nggak, Mama. Ini kemaunan dan keputusan Habba. Tidak juga sebab Mama disabilitas. Proyek ini mulia, Ma.”

Alhamdulillah. Mama takut kamu terpaksa, Sayang,” ucap Santia.

“Tidak, Ma. Ini kemauan Habba sendiri, kok. Paling capeknya Habba cuma kaget saja. Wong patner Habba sudah diteror gitu. Oh, ya, Mama nggak terapi?” tanya Habba.

Perlu diketahui Santia adalah disabilitas cerebral palsy. Cerebral palsy adalah kelainan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak dan menjaga keseimbangan tubuh. Cerebral palsy merupakan disabilitas motorik yang paling umum terjadi pada anak-anak dan kebanyakan pada bayi yang lahir prematur juga. Cerebral artinya ada hubungannya dengan otak, sedangkan palsy berati kelemahan atau masalah dalam penggunaan otot. Cerebral palsy disebabkan oleh perkembangan otot yang tidak normal atau kerusakan pada otak yang sedang berkembang sehingga mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengontrol ototnya.

Jenis cerebral palsy yang dimiliki Santia adalah spastik. Cerebral palsy spastik merupakan kekakuan otot, terutama pada bagian tungkai, sedangkan lengan terlalu terpengaruh atau tidak sama sekali. Nah, untuk Santia dia mengalami kesulitan berjalan karena otot pinggul dan kaki yang tegang menyebabkan kaki mereka menyatu hingga tidak bisa lurus sempurna jika berdiri. Maka dari itu, Santia saat beraktivitas butuh bantuan tongkat buat berjalan. Meski begitu bicaranya Santia juga lancar dan jelas.

“Oh, iya. Mama lupa,” kata Santia.

“Nunggu Papa atau ditemani Habba?” tawar Habba.

“Papa pasti sibuk di bengkel. Bengkel Sakti Biru sedang penerimaan pegawai baru ‘kan? Masa Mama minta papamu buat izin, sih?” ujar Santia.

“Ah, Mama! Memang benar kata Tante Oci. Mama nggak bisa egois. Ya, sudah. Sama Habba saja, ya?” tawar Habba lagi.

“Habba, kamu lagi pulang sekolah. Nanti, tambah capek, dong,” elak Santia.

“Nggak, Ma. Capek Habba hilang lihat senyum Mama dan dengar suara Mama,” sanggah Habba.

“Kamu menggombali Mama ceritanya, nih?” ledek Santia.

Mendengar itu, Habba tertawa. “Itu bukan gombalan, Ma. Namun, kenyataan,” sahut Habba. 

“Makasih, ya, Sayang. Sudah mau jadi anak Mama. Meski harus dibantu Dek Oci saat merawat kamu. Apa pun yang kamu lakuin, asal itu positif bagi dua sisinya. Papa dan Mama akan selalu dukung. Hal itu mutlak di tangan kamu, keputusanmu secara sadar,” ujar Santia menatap sang anak dengan tulus. 

*****


Cinta Ini Milik KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang