34 💌

5.2K 642 38
                                    

Sudah waktunya jam makan siang, namun Christy belum bangun juga dari tidurnya. Sepuluh menit yang lalu Shani setia berbaring di samping Christy menunggu anak itu membuka mata.

Shani mengusap-usap pipi halus Christy menggunakan jari telunjuknya. "Heii.. Udah siang lho ini de, kamu ga laper? Nyenyak banget sih bobonya. Mimpi apa kamu, hm?" Gumam Shani dengan suara pelan juga lembut.

Tangan Shani yang sebelahnya digunakan sebagai tumpuan kepalanya yang ia tekuk ke atas bantal.

"Sayang... Bayiii.. Dede... Cintaa.." Panggil Shani sambil menepuk-nepuk pelan pipi Christy dengan jari telunjuknya. "Huftt, nda bangun juga ini ya"

Shani mencium beberapa kali pipi Christy lalu mencium bibir anak itu juga. "Banun yuk banun, udah waktunya mam ciang nih" Ujar Shani dengan nada lucu.

Christy pun menggeliat hingga merubah posisi tidurnya menjadi telentang. Shani menahan tangan Christy yang hendak mengucek mata.

Ia mengusap kedua ujung mata Christy hingga mata anak itu terbuka sempurna. Sedikit merapihkan rambut anaknya, Shani berkata "Mamam sekarang ya? Dede mau apa? Kita ke resto atau mau di kantin kantor bunda aja, hm?"

"Terserah bunda" Jawab Christy sambil membuka kancing baju Shani.

"Mau mimi?" Tanya Shani.

Christy mengangguk.

"Mimi nya duduk aja ya?"

Shani bersandar ke headboard kasur tersebut lalu menidurkan Christy dengan posisi miring. Kepala anaknya ia letakkan di salah satu lengannya sebagai bantalan. Setelah itu, Shani memberikan niplenya ke mulut Christy.

"Jangan bobo lagi lho" Peringat Shani kepada Christy.

Christy hanya mengedipkan matanya sekali ke arah Shani sambil menyusu.

"Bunda pesen online aja deh makanannya" Ujar Shani seraya mengambil ponselnya yang di atas nakas.

Setelah memesan beberapa menu makanan di aplikasi hijau tersebut, Shani menatap Christy yang masih asik menyusu sambil memainkan liontin kalungnya.

Shani membelai surai Christy dengan kasih sayang. "Huuu bayiii huu" Ledeknya.

Christy menunjukkan raut kesal pada sang bunda.

"Ibu guru, Christy masih nenen nih ibu guru" Ia masih meledek anaknya dengan jahil.

"Emmh!!!" Kesal Christy dengan mulut penuh.

"Temen-temen liat nih Christy masih mimi sama bundanya"

"Ihhhh apasihhhh. Udah ah aku males sama bunda. Mau marah aja" Christy beringsut duduk membelakangi Shani.

Sedangkan Shani malah tertawa geli melihat anaknya kesal seperti itu. "Bercanda dee.. Sini nen lagi"

"Ga"

"Bener nih? Sini nen lagi sayangku" Shani menarik satu tangan Christy.

"Ngga"

"Yauda kalau ngga mau, bunda masukin lagi nen nya"

"Huuuaaa" Tiba-tiba Christy nangis seperti anak balita.

"Tuh kann malah nangis. Sini makanya" Ujar Shani menarik lengan anaknya lagi.

"Tapi bundanyaaaa huaaa.. Bunda nakal hikss"

"Uhhh bunda nakal ya?" Shani mengangkat badan Christy lalu ia tidurkan dengan posisi seperti sebelumnya. "Nanti bunda di hukum ya udah bikin dede nangis. Bunda bercanda sayang"

Christy kembali menyusu dengan tenang menatap Shani yang menunduk ke arahnya. Jari lentik Shani mengusap perlahan air mata Christy yang membasahi pipinya.

DIA, BUNDAKU S2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang