"PKL"

212 29 12
                                    

Bulan ini kelas 11 tengah sibuk-sibuknya mempersiapkan berkas pengajuan PKL atau praktik kerja lapangan, yang akan dilaksanakan selama 6 bulan. Semua siswa sibuk mendatangi perusahaan-perusahaan yang sudah di rekomendasikan oleh guru sesuai jurusan masing-masing. Ram dan Jian sebagai anak TKJ sudah lebih dulu mendapat perusahaan mana yang akan mereka datangi, dan syukurnya pengajuan mereka sudah di acc oleh pihak sekolah, hanya tinggal menunggu beberapa hari sebelum mulai praktik.

Sementara Acep yang kebetulan satu kelompok dengan Dino kini tengah berada di depan sebuah perusahaan besar sesuai rekomendasi guru jurusan mereka di BKP.
Tentu Acep sudah tidak asing sebenarnya dengan perusahaan ini, hanya saja ia tidak tau seluk beluk di dalamnya seperti apa.

"Wahhh jadi ini kantor B&S milik papanya Kamal?" Ujar Dino takjub.

Acep sedikit meringis dengan fakta tidak benar yang masih dipercaya semua warga sekolah itu termasuk Dino. Ya kecuali anggota ARBA tentunya.

Kenapa Acep dan Dino masuk B&S? Jawabannya karena Asep lah yang meminta pihak sekolah agar putranya bisa pkl di sana, tentu tanpa sepengetahuan Acep sendiri. Ya sebagai gambaran untuk Acep dimasa depan nanti sih katanya. Lagian, B&S itukan perusahaan di bidang properti  juga pertambangan. Dan jurusan yang Acep ambil sesuai dengan B&S. (BKP, Bisnis Konstruksi dan Properti)

Kedua remaja dengan seragam dan almamater SMK Bighit itu berjalan masuk kedalam perusahaan besar tersebut. Dino tentu senang, sedangkan Acep tengah resah, takut jika ada yang mengenalinya sebagai putra CEO disana.

"Permisi, selamat pagi bu, kami siswa dari SMK 1 Bighit ingin bertemu dengan bapak JJ, untuk membahas tentang pelaksanaan praktik kerja lapangan yang sudah sekolah saya rekomendasikan" Ucap Dino.

"Oh iya dek, silahkan adek naik ke lantai 3 di ruangan paling kanan, disana kalian bisa bertemu dengan pak JJ"

"Baik, terimakasih" Dino tersenyum sopan yang di balas dengan hal serupa oleh resepsionis tersebut. Sedangkan salah satu teman sang resepsionis tengah menatap lekat sosok tak asing yang berdiri di belakang Dino.

"Tuan mud--" Sosok itu buru-buru menutup mulutnya saat Acep memberinya kode. Setelah Dino berjalan menuju ruangan yang dimaksud, Acep sempatkan diri untuk menghampiri resepsionis tersebut.

"Mba, tolong jangan bilang siapa-siapa kalau saya putra ayah. Mohon kerja samanya ya, permisi"

"I-iya"

Setelah Acep melenggang pergi, kedua resepsionis itu saling berbisik.
"Dia siapa?"

"Lo lupa? Dia anaknya pak boss yang waktu itu pernah kesini!"

"Yang bener? Tapi kalo diliat-liat mukanya emang mirip pak boss sih"

"Nah kan, dia minta buat kita rahasiain jati dirinya."

"Wahh seru nih kayaknya, udah kayak di film-film aja eheheh"

Oke kita tinggalkan kedua resepsionis tersebut, kita beralih ke Acep dan Dino yang kini sudah berada di ruangan personalia sebenarnya, tapi entah kenapa JJ sebagai tangan kanan TJ yang menghadap mereka langsung.

"Dino Cahyadi dan Cep Ilham...." Ucap JJ sembari menatap kedua anak yang tentu tidak asing baginya. Yang satu anak bossnya sedangkan satu lagi anak partner bisnis mereka, Scoups.

"Saya sudah membaca beberapa data tentang kalian. Dan saya rasa kalian memang pantas untuk melaksanakan praktik disini. Kalau begitu, mari ikuti saya"

JJ berjalan keluar ruangan diikuti kedua anak tersebut.

"Tias!"

Sosok perempuan yang tengah asik memperbaiki make-up nya itu seketika tersentak saat mendengar suara bossnya. Ya JJ atau Jackson memang dikenal sebagai boss kedua karena sosok itu lebih sering terlihat berkeliaran di perusahaan daripada boss besarnya.

"Asep Family"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang