Epilog

3.5K 535 139
                                    

5 bulan yang lalu

Suasana di Pioneer High School hari ini tampak riuh sebab banyak kelas yang mendapat jam kosong. Tak mempedulikan orang-orang disekitarnya yang berlarian kesana kemari bahkan asik menggibahi guru mereka, seorang gadis cantik nan tomboy malah asik dengan buku dan pulpennya di bawah pohon rindang taman sekolah.

Seakan memiliki dunianya sendiri, ia tidak terganggu sama sekali dengan situasi berisik disekitarnya. Lalu ada gadis remaja sebayanya duduk di sebelahnya. Kebetulan gadis itu memang teman sebangkunya juga.

"Zee" Panggil gadis itu kepada gadis yang sibuk dengan bukunya. Ya, gadis yang asik sekali bersama pulpen serta notebooknya itu bernama Zee, Azeeyara Ghenatta Harlan.

"Apa meng?" Sahut Zee kepada si orang yang memanggilnya tadi. Sebut saja Marsha, tapi Zee memanggilnya meng.

Marsha menyerongkan badannya menatap Zee. "Tadi aku liat di mading ada lomba nulis cerita gitu. Temanya bebas. Kamu gamau ikutan?" Ucap Marsha.

Gerakan tangan Zee seketika berhenti dan menoleh ke arah Marsha. "Lomba nulis cerita?" Ulang Zee.

Marsha mengangguk. "He em. Ikut aja Zee, cerita kamu bagus tau pasti banyak yang suka deh. Siapa tau juga cerita kamu kepilih buat jadi pemenangnya"

Zee mengerutkan kening dan menyipitkan matanya. "Kamu... pernah baca cerita aku?" Curiga Zee.

Tersadar karna keceplosan, Marsha melipat bibirnya ke dalam. Ia gelagapan ingin menjelaskannya pada Zee.

"Euu... S-sebenernya aku emang udah baca separuh tulisan kamu itu. Ta-tapi ga sengaja ko Zee, suer deh ga sengaja" Gugup Marsha.

Zee menutup bukunya dan meletakkan pulpennya diatas buku. Lalu ia menatap penuh ke arah Marsha menunggu penjelasan selanjutnya.

"Jadi.. waktu itu tuh aku ga sengaja liat notebook kamu yang ketinggalan di bawah meja. Emang akunya juga sih yang kelewat kepo. Sebelumnya maaf ya Zee kalau aku udah lancang buka notebook kamu sampe ngebaca isinya juga tanpa seizin kamu"

"Kamu tau sendiri kan aku tuh orangnya kalo kepo gimana. Akhirnya aku baca sedikit isi notebook itu yang ternyata kamu nulis sebuah cerita. Tapi aku ga baca sampe selesai ko, cuma bagian awal sampe halaman lima doang Zee. Kamu ga marah kan?" Ucap Marsha dengan rasa bersalahnya.

Zee tersenyum tipis. "Gapapa ko meng" Ujar Zee lalu menatap lurus ke depan.

Marsha memainkan jari jemarinya diatas paha sambil memandangi wajah samping Zee.

"Kalau boleh tau, bunda Shani dan Christy itu siapanya kamu?" Tanya Marsha.

Hening.

Zee tidak langsung menjawab pertanyaan dari temannya itu. Ia melirik ke atas langit terik lalu beralih menatap Marsha. "Dia bunda dan adik tiriku meng" Jawab Zee.

"Sekarang mereka dimana? Kenapa kamu tulis cerita tentang mereka, Zee?" Tanya Marsha lagi.

FYI, Marsha adalah murid pindahan kelas 12 SMA di sekolah Zee. Karna Zee yang duduk sendiri, akhirnya Marsha menjadi teman sebangkunya Zee.

Zee menunduk mengusap notebook biru lautnya. "Mereka ada" Ujar Zee lalu mendongak memandang langit. "Di surga" Lanjutnya.

"Jadi, cerita yang kamu tulis di notebook itu true story?" Tanya Marsha.

"Ga sepenuhnya meng, ada bagian yang aku karang" Jawab Zee. Itu memang betul, untuk bagian yang bukan berasal dari karangan Zee ia dapatkan atas cerita dari oma dan opanya.

DIA, BUNDAKU S2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang