[FIGURAN BELOK] 22

17.1K 1K 34
                                        

Jam menunjukan angka 02

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukan angka 02.10 malam, air hujan turun dari langit yang gelap gulita. Langit bergemuruh dengan sambaran kilatan yang mematikan. 

Faren terbangun, setiap hujan turun dirinya akan terbangun tapi hujan kali ini sepertinya lebih besar mungkin badai akan datang. 

Faren perlahan melepaskan tangan Darel yang memeluknya, berjalan kearah balkon dengan setengah sadar. 

Faren mulai cemas sendiri, tidak bukan Faren tapi Ruan dirinya memiliki sebuah trauma saat badai hujan datang. 

Hujan semakin deras bahkan kilat membuat bayang bayang Faren terlihat jelas, Faren memejamkan matanya dirinya takut dan memilih meringkuk disamping lemari kaca. 

"Ruru anak baik, jangan sakitin Ruru" gumamnya memeluk lututnya sendiri. 

/JEDER!! 

"AAAAAAA!!" Teriak Faren menutup telinganya. 

Darel terkejut karena teriakan itu lalu tidak melihat Faren di sampingnya membantu panik. Darel mencari kesegala arah sampai suara tangisan membuanya langsung menyalakan lampu. 

"Faren!!" panggil Darel panik melangkah kearah Faren. 

"ENGGA!! JAUH HIKS MENJAUH AAAAA GAK MAU" teriaknya histeris. 

Darel bingung, Faren tidak seperti biasanya dan ini membuat Darel tidak tau harus melakukan apa. Darel mencoba mendekat tapi Faren semakin histeris. 

"GAK!! AMPUN HIKS.. RURU ANAK BAIK RURU UDAH JADI ANAK BAIK AMPUN" teriaknya histeris saat Darel mencoba menyentuhnya. 

Darel memeluk Faren erat itu semakin membuat Faren berontak berakhir mengalami kram perut. 

"AARKK JAUH HIKS.. SAKIT.. MENJAUH AMPUN" teriaknya mencakar dan menendang Darel. 

Darel melepaskan pelukannya karena Faren tidak bisa tenang, Faren kembali meringkuk tidak tau lagi dirinya terus meracau membuat Darel khawatir. 

Faren melihat Darel sebagai seseorang yang dibencinya dan paling ditakutinya, Faren melihat sekeliling dan hanya nada kegelapan. Dirinya berhalusinasi karena sebuah trigger yang cukup membuat Faren ketakutan Berlebihan ditambah kondisinya yang sedang hamil. 

Darel panik memanggil ayah dan ibunya bahkan Deon terbangun karena Darel panik sampai mengetuk pintu kamar anaknya juga. 

"SESEORANG TELPON DOKTER DAN IBU BANTU AKU MENENANGKAN FAREN" teriak Darel menggelegar. 

Semuanya berlari kearah kamar Darel, disana terlihat Faren yang sudah tenang meringkuk ditempat itu juga dia diam gemetar dan menangis. 

"Sayang ini mas" ucap Darel lemah lembut tapi tidak berusaha mendekati Faren. 

"Maafin Ruru, Ruru janji tidak akan makan dan nakal lagi jangan pukul Ruru paman.. Bibi.. Maafin Ruru tadi Ruru hanya kelaparan" sahutnya yang masih menunduk. 

FIGURAN BELOK [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang