31.Riona

57 8 0
                                    

RIONA POV

Diam. Aku dan Arsenio masih berdiam diri diatas Rooftop dengan angin malam yang begitu dingin.

"Maaf!"ujarnya pertama kali memecahkan keheningan.

Tanpa melihat kearahnya aku merasakan tubuhku sedikit berkedut dan gelisah.Hah—

"Maaf harus melibatkan kamu dalam takdir menyebalkan ini!" Lanjutnya dengan suara dingin tidak seperti sebelumnya yang terkesan hangat.

Apakah Arsenio mendengar ucapanku tadi? Dari mana? Apakah semuanya? Oh astaga Riona.

"Aku tau kamu takut padaku sekarang Riona! Namun sepertinya kamu harus tau. Bahwa setiap pasangan yang ditakdirkan—tidak akan bisa terpisah dengan begitu saja.!"

"Maaf menyela Arsenio! Kamu tau aku sedang kebingungan bukan?"aku melihat kearahnya yang tengah menatap kedepan dengan kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celananya

"Hm"

"Sejak kapan kamu menyadari aku takdirmu?"

"Sejak pertama kali aku melihatmu dikediamanku Riona!!"dia tidak melihat kearahku sama sekali.

"Dan karena itu kamu membantuku terbebas dari Damian?"aku kini berharap Arsenio menatap kearahku. Namun pria itu masih enggan bertatap muka sepertinya denganku

Aku mendengarnya menghela nafas panjang "kaum seperti kita hanya akan terikat sekali seumur hidup Riona. Disaat kamu memiliki pasangan sekalipun. Jika kamu menemukan takdir jiwamu—serigala didalam tubuhmu pun akan terus mengejarnya. Itu bagaikan sebuah kutukan! Aku akan selalu membantumu karena jelas itu adalah keharusan."jelasnya masih dingin

"Arsenio kamu marah padaku?"

"Kenapa aku harus marah padamu Riona?"

"Kamu mendengar pembicaraan kami didalam kamar bukan?"

"Hm"

"Dan kamu marah Sekarang padaku?"tanyaku yang kini menekan pundaknya dan memutarnya kearahku hingga mau tidak mau, Arsenio menatap mataku secara langsung.

Oh astaga—matanya. Matanya dalam mode Rust–ini artinya dia sedang marah dengan jiwa serigalanya begitu?

"Aku tidak marah padamu Riona. Hanya—sedikit kecewa. Itu juga bukan padamu. Tapi pada diriku sendiri!"

"Aku monster seperti yang kamu lihat semalam. Aku semengerikan itu jika marah. Dan—aku tidak seharusnya membuatmu terlibat."

"Apakah ini bisa dibatalkan?"

Matanya semakin berkilat marah. Bahkan aku bisa merasakan aura kuat keluar dari tubuhnya yang terasa panas.

"Kamu memiliki hak untuk menentukan perubahan dimalam Lupercalia. Itu malam sakral kami Riona. Terserah padamu jika kamu ingin tetap menjadi manusia dan mengunci kekuatan Vánagandr yang ada didalam tubuhmu!"

"Arsenio—kamu tau ini gila bukan? Aku dibesarkan dengan adat manusia yang kalian sebut budak. Dan sekarang aku harus mendapati kenyataan bahwa didalam tubuhku ada darah Serigala. Ini tidak mudah bagiku. Dan aku memohon padamu untuk mengerti."

"Aku hidup sudah terlalu lama. Menunggumu lebih lama untuk mengerti tidak akan berpengaruh apapun padaku Riona. Namun—apakah ada jaminan bahwa waktu menungguku akan berakhir baik?"

Glek—sialan. Aku harus menjawab apa?

Lama aku terdiam Arsenio malah tersenyum renyah
"Kamu bisa menolak perubahan. Namun kamu juga tidak bisa menyuruhku untuk menjauh. Karena jawabannya adalah tidak mungkin Riona."

ALPHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang