32.Arsenio

51 6 0
                                    

ARSENIO POV

Akhirnya Riona setuju untuk ikut pulang bersama ke istanaku yang sebenarnya. Rumah inti dari bangsawan sepertiku.

Aku masih memberikannya waktu untuk berpamitan dengan keluarganya. Walters sudah resmi bergabung dengan Klan Toronto.

"Yang Mulia. Saya berterima kasih karena telah menyelamatkan kami sekeluarga." Ujar River Walters padaku. Jika Riona sebelumnya berfikiran Papanya tewas malam itu. Dia salah besar.

Seperti yang aku katakan bahwa manusia serigala akan sulit untuk mati. Karena hanya dengan peluru biasa kami memang berdarah. Namun beberapa menit kemudian organ dan kulit kami akan kembali terangkai.

"Bagaimana keadaan Atarah?" tanyaku yang melihat kondisinya jauh lebih menghawatirkan dibandingkan yang lain.

"Dia akan segera baik-baik saja. Hanya sedikit terguncang."

"Kamu tau dia lebih dari itu. Maaf aku tidak bisa membuatnya bersama-."

"Saya mengerti Yang Mulia. Dirinya masih selamat saja saya sudah cukup tenang."

"Baiklah kalau begitu. Aku pergi" Aku lekas pamit saat melihat Riona sudah turun dari lantai atas bersama dengan Mama dan kakak perempuannya yang lain.

Dia terlihat malu ketika Netra kami saling menatap. Hah-sabar. Sebentar lagi dia akan segera menjadi milikmu.

"Tidak perlu membawa barang dari sini. Semuanya sudah tersedia disana sayang!"mata Riona membulat ketika aku memanggilnya seperti itu dihadapan seluruh keluarganya.

Bahkan kini dia seolah marah padaku-menggemaskan.

"Papa-"

"Pergilah. Terimakasih sudah menyelamatkan kami!"

"Aku masih merindukan kalian!" ujar Riona nampak murung. Meskipun sebenarnya keharusan tinggal bersama karena kami akan bertunangan adalah sebuah kebohongan. Namun aku tidak bisa meninggalkannya disini sendirian.

Aku akan menggila jika tidak bisa melihatnya dan mencium aromanya sehari.

"Mereka bisa datang kapan saja kedalam istana. Kecuali Atarah."

"Kenapa Atarah pengecualian? Dia bahkan lebih dekat denganku dibandingkan Alea." Riona nampak kebingungan. Namun ada sesuatu hal yang telah membuat Atarah tidak bisa terlalu dekat lagi dengan Riona.

"Dia masih dalam tahap pemulihan. Sudah-sudah kalian segera pulang saja!!"ujar River seraya menggandeng Riona menuju kedalam mobil

"Kalian jangan lupa datang ke istana ya. Aku tunggu!"Riona setengah berteriak kearah keluarganya dikala mobil kami sudah mulai melaju jauh.

"Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu sayang!"

"Arsenio. Astaga-kamu membuatku malu dihadapan keluargaku. Jika ada mereka kamu bisa memanggilku dengan nama saja"

"Tidak mau!"jawabku cepat

"Ish"dia berdecak

"Aku ingin berbangga diri karena memiliki calon Ratu seperti dirimu!!"

Aku melihat semburat merah merona diatas pipinya.

"Jangan mengatakan omong kosong!!"bahkan suaranya terdengar serak. Haha lucunya.

"Aku tidak pernah seomong kosong ini sebelum bertemu denganmu Sayang. Hidupku sudah seperti buku yang ditulis oleh pihak kerajaan. Dan untuk pertama kalinya. Aku ingin menulis takdir ku sendiri. Denganmu.!" lagi dan lagi Riona berusaha memalingkan wajahnya ketika aku tengah berusaha melihatnya dengan jelas. Apakah seluruh hawa dimuka bumi enggan untuk mengatakan bahwa dirinya suka?.

ALPHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang