ALGORITMA • 35

33.7K 1.2K 63
                                        

Caramel menghebuskan nafas kasarnya, dirinya tak bersekolah karena tantenya melarangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Caramel menghebuskan nafas kasarnya, dirinya tak bersekolah karena tantenya melarangnya. Sekarang dirinya masih berada di dalam kamar, meratapi nasibnya yang kedepannya entah bagaimana.

Saat sedang merenung, suara pintu kamarnya yang terbuka terdengar, gadis itu lantas menoleh kearah pintu.

Klekkk....

Disana, ada tantenya yang tengah menatapnya, sepertinya wanita itu akan pergi karena berpakaian rapi.

"Malam ini, malam ini tante mau bertemu mereka. Ingat Caramel, tanpa persetujuan tante kamu nggak bisa nikah dengan siapapun, daddy dan mommy kamu sudah memberikan tante tugas untuk menjaga kamu. Dan tante memberi kamu waktu untuk memikirkan bayi itu, masa depan kamu masih panjang," jelas wanita itu. "Ini demi kebaikan kamu," lanjutnya.

"Iya tan," balas Caramel dengan suara pelan.

"Ingat, jangan keluar rumah. Kalo kamu nekat, tante bakalan laporin kamu ke daddy kamu." Ancaman itu membuat Caramel tak berkutik, wanita itu kemudian menutup kembali pintu kamar. Caramel menghebuskan nafas kasarnya, ia membaringkan dirinya sembari menatap langit-langit kamarnya.

Drttt... Drttt....

Handphone Caramel berbunyi, ia lalu meraba ranjangnya. Gadis itu mengangkat handphonenya, tertera nama Cameron disana. Ia kemudian menekan tombol hijau, dan mendekatkan handphone itu ke telinganya.

"Hallo." Ucap Caramel.

"Hallo, kamu dimana?" Tanya Cameron dari seberang telepon sana.

"Huftt... Gue dirumah," jawab gadis itu sembari menghelat nafas kasarnya.

Cameron terdiam diseberang sana. "Kenapa?" Tanyanya.

"Gue dilarang keluar sama tante gue, dia tau kalo gue lagi hamil." Jawab gadis itu.

"Terus, respon tante kamu gimana?"

"Ya gimana, gue di tampar jelas, dimarahin juga."

"Tapi kamu nggak apa-apa kan?"

"Nggak apa-apa, cuma sakit doang."

"Hah!" Kini terdengar hembusan nafas kasar dari Cameron disana.

"Maafiin aku ya, kalo aja aku ngga l—"

"Stop, bahas soal itu. Tante gue pengen ketemu sama keluarga lo."

"Keluarga aku juga pengen ketemu sama keluarga kamu, malam ini bisa?"

"Dimana?"

"Nanti aku shareloc, jam delapan."

"Ngantuk," tutur Caramel. Ia menguap, dan menutup mulutnya dengan tangan kirinya. Padahal sekarang baru menunjukkan pukul sembilan pagi.

"Yaudah, tidur sana. Tapi telfonnya jangan dimatiin ya." Kening Caramel mengenyit, apa laki-laki itu memintanya untuk sleepcall.

"Oke." Putus Caramel.

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓Where stories live. Discover now