𝘾𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣𝙩 𝙒𝙖𝙧𝙣𝙞𝙣𝙜: 𝙎𝙚𝙣𝙨𝙞𝙩𝙞𝙫𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙈𝙖𝙩𝙪𝙧𝙚 𝘾𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣𝙩, 𝘼𝙗𝙪𝙨𝙞𝙫𝙚 𝙎𝙥𝙚𝙚𝙘𝙝
[Konten pada chapter ini ada sedikit unsur dewasa (sudah disensor) dan perkataan kasar. Mohon untuk bijak dalam hal membaca dan menanggapi cerita ini, sekian dan terimakasih]
===||===
Hari yang ditunggu pun tiba yaitu hari ulang tahunnya Kala. Pestanya akan dirayakan di rumahnya Kala dan pastinya akan sangat meriah. Anta merasa gugup untuk bertemu dengan banyak orang kaya di sana, mengingat mereka yang datang adalah temannya Kala di sekolah. Dia sedang bercermin dan menatap dirinya lagi di depan cermin itu. D. Dia mengenakan kemeja bewarna biru laut denganjas bewarna putih. Untuk bawahannya, dia memakai celana kain panjang bewarnaputih dan sepatu kulit bewarna hitam. Dia berjalan ke tempat meja belajarnya dan mengambil topeng yang diberikan oleh ibunya Kala. Saat dia mau memakainya, Nala membuka pintu kamarnya. "Kenapa lama sekali?! Taksinya udah nunggu loh!"
"Ketok pintu dulu kak! Duhhh!!"
Nala memperhatikan topeng yang sedang dipegang oleh Anta dan berjalan mendekatinya. Dia langsung mengambil topeng itu dari tangan adiknya. "Hei kak!"
"Topengnya bagus juga...kamu mau pakai sekarang?"
"Nggak, minggu depan. Ya iyalah sekarang!"
Mereka berdua saling bertatap tajam. Nala menghela napas berat dan memakai topeng itu ke wajah Anta. "Saat kau di sana — pasti tidak ada yang mengenalimu karena pakai topeng. Jadi, kau harus menghubungi salah satu orang yang kamu kenal untuk menjemputmu di sana oke?" Ujar kakaknya sambil memakaikan topeng itu kemudian merapikan rambut adiknya.
"Iya ya"
"Btw, kamu nggak bawa hadiah?"
"Aku nggak bawa, karena hadiahnya masih dalam pengiriman ke sini"
Nala menahan tawanya. "Don't laugh! Aku kan miskin, wajar kalau beli barang di online shop biar dapat promo!"
"Kan bisa minta uang sama aku"
Anta menggeleng kepalanya. "Aku mau kasi dia hadiah dengan uangku sendiri," jawab Anta dengan tegas. Setelah itu, dia mengambil ponselnya dan menaruhnya ke dalam saku celananya sedangkan surat undangan — dia pegang di tangan kanannya. Dia pun segera berjalan keluar dari kamarnya dan tepat di depan kamarnya, Rara melongo — melihat kakaknya dengan tampilan 'berbeda' dari biasanya.
"Kak Sena kan ya?"
Anta tertawa kecil. "Iya dong, siapa lagi ~ "
Rara melangkahkan kakinya yang mungil itu, berjalan mendekati Anta. "Kakak mau kemana?"
"Mau ke pesta ulang tahun Kala"
"Kak Kala ulang tahun? Kok Rara nggak diundang? Kak Kala nggak sayang sama Rara ya?"
Rara memasang raut wajah sedih dan Anta langsung memeluknya. "Kak Kala sayang kok sama Rara, hanya saja pestanya tidak mengundang anak-anak. Kalau Anta ajak Rara kesana, pasti Rara cepat bosan juga"
Rara memiringkan kepalanya. "Tidak ada seumuran dengan Rara?"
Anta mengangguk.
"Iya juga, Rara pasti bosan," ujarnya langsung tersenyum manis.
"Nanti kakak bawakan kue kalau dapat ya"
"Oke"
Anta pun berpamitan pada keluarganya dan ibunya berpesan untuk menjaga etika selama di rumahnya Kala. Anta mengangguk paham dan berjalan menuju taksi yang sudah dipesan oleh Nala berada. Taksi itu sedang parkir di samping rumahnya dan saat Anta masuk ke dalam mobil taksi, supirnya menanyakan alamat yang dituju. Anta pun mengirimkan lokasinya dan supir tersebut terkejut bukan main.
YOU ARE READING
𝑼𝒏𝒇𝒐𝒓𝒆𝒔𝒆𝒆𝒏 𝑻𝒊𝒆𝒔 [COMPLETED]
Teen Fiction[𝗕𝗟 𝗦𝘁𝗼𝗿𝘆!!] Menceritakan tentang dua anak remaja laki-laki yang memiliki masalah pribadi dan mereka tidak sengaja bertemu di kejadian yang tidak terduga. Pertemuan itulah yang menjadi awal dari kedekatan mereka, di mana kedekatan mereka lebi...
![𝑼𝒏𝒇𝒐𝒓𝒆𝒔𝒆𝒆𝒏 𝑻𝒊𝒆𝒔 [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/295238341-64-k12012.jpg)