ALGORITMA • 23

31.3K 1.2K 93
                                        

Eughhh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Eughhh....

Caramel melenguh, ketika tangannya terasa kebas. Ia tertidur dengan posisi duduk di lantai, tangannya digenggam erat oleh Cameron. Matanya terasa berat, karena semalam Cameron tak bisa tidur, laki-laki itu gelisah, muntah-muntah, dan baru benar-benar terlelap pukul empat pagi.

Perlahan Caramel melepaskan tangannya dari genggaman Cameron yang masih tertidur. Gadis itu memeriksa suhu tubuh laki-laki itu, suhu tubuhnya masih tetap sama dengan yang seperti semalam bahkan ini lebih panas dari kemarin. Sekarang menunjukkan pukul 05.49, ia masih sangat mengantuk, tetapi ia harus pulang dan pergi sekolah. Gadis itu memutuskan untuk membuatkan Cameron bubur sebelum pulang, ia berjalan keluar kamar menuju dapur.

Cukup lama membuat bubur akhirnya, Caramel kembali ke kamar dengan membawa nampan. Gadis itu meletakkan bubur itu diatas nakas, Cameron masih belum bangun.

"Gue izin make hape lo, mau hubungin keluarga lo." Tutur gadis itu seraya mengambil ponsel Cameron yang berada diatas nakas.

Caramel membuka aplikasi WhatsApp, mencari siapa yang bisa dihubungi, terlihat nama 'mama' berada disana, Caramel membuka kolom chat itu lalu mengirimkan orangtua Cameron pesan singkat tentang keadaan putranya. Setelah itu ia keluar dari aplikasi, dan kembali menatap laki-laki itu sejenak, tidurnya sangat lelap, dan tenang. Tak seperti semalam yang selalu bolak-balik karena merasa tak nyaman akibat demam dan kepalanya yang sakit.

Gadis itu melangkah, dan mengambil kertas dan pulpen yang berada diatas meja belajar Cameron, ia menulis sesuatu disana.

"Gue pulang, jangan nyari gue lagi. Kita nggak akan ketemu lagi."

Gumam Caramel, sembari menaruh note yang ditulisnya untuk dibaca Cameron saat laki-laki itu terbangun nanti. Note itu di simpan disamping nampan, tak lupa Caramel meletakkan obat penurun demam disana.

"Gue pulang."

Caramel lantas berbalik, ia melangkah keluar kamar meninggalkan Cameron disana. Ini terakhir kalinya ia akan berurusan dengan Cameron, karena kalungnya sudah berada padanya jadi tak ada alasan lagi untuk Caramel bertemu dengan laki-laki itu. Meskipun disekolah mereka tetap akan bertemu dengan dirinya sebagai Arran bukan sebagai Caramel.

Disisi lain, Zora yang baru bangun menoleh kearah Raga yang masih terlelap tidur. Wanita itu mencepol rambutnya asal dan duduk dipinggir ranjang, tangannya terulur mengambil gelas yang berisi air putih diatas nakas.

Ting....

Zora melirik handphonenya yang berada diatas nakas, ia mengambil benda pipih itu. Notif dari sang putra membuatnya keningnya mengkerut, wanita itu membuka pesan text yang dikirim oleh Cameron. Seketika matanya melotot ketika melihat isi chat itu, putranya demam?

 Seketika matanya melotot ketika melihat isi chat itu, putranya demam?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓Where stories live. Discover now