Remember all the things we wanted
Now all our memories they're haunted
We were always meant to say goodbyeEven with our fists held high
It never would've worked out right
We were never meant for do or dieI didn't want us to burn out
I didn't come here to hold you, now I can't stopLooking at you makes it harder
But I know that you'll find another
That doesn't always make you want to cryStarted with a perfect kiss then
We could feel the poison set in
Perfect couldn't keep this love aliveYou know that I love you so,
I love you enough to let you go
I want you to know that it doesn't matter
Where we take this road someone's gotta go
And I want you to know you couldn't have loved me better
But I want you to move on so I'm already goneI'm already gone, already gone
You can't make it feel right when you know that it's wrong
I'm already gone, already gone
There's no moving on so I'm already goneAlready gone, already gone, already gone
Already gone, already gone, already gone, yeahAlready Gone-Kelly Clarkson
***
Aurel tidak mempercayainya. Tapi memangnya kenapa gadis itu harus mempercayainya? Tidak ada seorangpun yang punya alasan untuk percaya padanya. Ia telah melakukan hal-hal buruk di masa lalu. Tapi Aurel tahu kejadian yang sebenarnya dan masa lalunya tidak tampak begitu buruk bagi Aurel, kecuali pada bagian iba dan simpati yang berlebihan.
Tapi entah kenapa, ia bisa merasa semarah ini hanya karena Aurel tidak mempercayainya. Tadinya ia hanya berusaha menggoda cewek itu, dan itu berakhir dengan ia mendapati bagaimana cewek itu tidak mempercayainya, bahkan setelah apa yang ia lakukan untuknya. Ah, tentu saja, setelah semua yang Astran lakukan, Aurel tak punya alasan untuk bisa percaya Astran.
Astran meninju dinding kamarnya untuk meluapkan amarahnya, tepat saat bel pintu berbunyi. Ia mendengar suara teman-temannya dan berusaha mengontrol emosi ketika membuka pintunya. Kevin dan Ricky kompak mengangkat alis melihat keadaannya. Astran tidak siap menjelaskan apapun pada mereka.
"Lakuin apa yang harus kalian lakuin," katanya dingin seraya keluar dari kamar.
"Lo nggak berangkat bareng dia?" tanya Ricky.
"Gue mau kalian jauhin dia dari gue," katanya lebih dingin, lalu mendahului mereka keluar menuju pelataran parkir.
***
Aurel baru keluar dari gedung apartemen dan sedang mempertimbangkan untuk berjalan kaki atau naik taksi ketika mendadak sebuah mobil sedan hitam berhenti di depannya dan detik berikutnya, ia didorong masuk ke dalam mobil itu. Aurel sudah siap berteriak ketika ia menyadari siapa yang berada di dalam mobil itu dan dia mengumpat.
"Sial! Kalian?! Mau ngapain coba, pake acara nyulik gue segala?!"
Mendengar protesnya, Ricky hanya nyengir, sementara Kevin seperti kemarin, masih seperti robot. Cuek.
"Kata Astran kita harus mastiin lo aman. Dia bilang kemaren orang-orangnya Alex ngincer elo, jadi bahaya kalo lo keluar sendiri," jelas Ricky.
"Trus, Astrannya mana?" Aurel berharap ia bisa segera meminta maaf pada Astran karena tuduhannya tadi. Memangnya dia siapa, hingga Astran tertarik untuk melakukan itu padanya? Huh!
KAMU SEDANG MEMBACA
You. Yes. You. (End)
Teen FictionIni cerita tentang Astran, yang memiliki masa lalu gelap yang mendorongnya menjauh dari orang-orang, dan Aurel, yang hampir seumur hidupnya menjalani hidup bagaikan seorang putri. Dan ketika dunia mereka bertemu, sebuah cerita dimulai. Tentang pange...