2. ✨His Little Girl✨

3.2K 153 0
                                    

       Aku menatap-diam dibelakang paul, saat dirinya mengambil koper dari dalam bagasi mobil dan meletakkannya di jalan, dengan refklek aku ingin membantunya tapi dia hanya tersenyum kepadaku dan menggelengkan kepalanya. "Aku yang akan mengurusnya." ujarnya yang ku sambut dengan anggukan pelan.

" ujarnya yang ku sambut dengan anggukan pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejujurnya rasa gugup ini belum hilang dari dalam diriku, aku sangat khawatir bagaimana yang harus kulakukan saat aku bertemu zoey, Aku sama sekali tidak tahu bagaimana cara menghilangkan rasa gugup ini, hem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejujurnya rasa gugup ini belum hilang dari dalam diriku, aku sangat khawatir bagaimana yang harus kulakukan saat aku bertemu zoey, Aku sama sekali tidak tahu bagaimana cara menghilangkan rasa gugup ini, hem.. mungkin dengan menulis dapat menghilangkan sedikit kegugupan ini. Aku pun langsung mengambil notebook yang ada dalam tas ku dan mulai menulis beberapa bait kata-kata yang nantinya akan kubuat menjadi lagu. Lagu? kalian mungkin bingungkan? aku merupakan Songwriter , Banyak penyanyi yang ingin dibuatkan lagu olehku, walaupun aku hanya seorang sekertaris tapi banyak orang yang mengakui bahwa aku sangat lihai membuat lagu-lagu. Kenapa aku memilih untuk menjadi seorang songwriter? dengan menulis aku dapat menghilangkan rasa penat dan menjadikannya menjadi sebuah karya. Di saat aku merasa gugup,sedih,senang atau di masa sulit sekalipun , aku pasti akan mengambil pulpen dan menuangkan semua perasaanku dalam sebuah kertas, itu satu-satunya jalan untuk menghilangkan ke gundahan dalam diriku.

        Setelah paul selesai mengambil semua koper dari dalam bagasi , dirinya langsung menggandeng dan menununtunku ke depan pintu rumah kami. Selama berjalan menuju pintu rumah pikiran ku masih saja tertuju kepada gadis kecil yang tak lain merupakan anak ku, apakah dia bisa menerima ku sebagai ibunya atau...

"Lauren..." Aku pun tersadar dari lamunanku setelah paul melambaikan tanggannya di hadapanku, dan baru aku sadar ternyata kami telah sampai di depan pintu.

"Iya?" Jawabku kebingungan.

"Hon... ini kesekian kalinya kamu melamun dalam hari ini, Aku minta kunci honey bunny sweety." Ucap paul sambil menjulurkan tangannya. aku pun mengangguk cepat dan langsung menyerahkan kunci rumah ke tangan paul.
Aku hanya terdiam saat paul membuka pintu rumah. Tau kah kalian? Aku tidak siap, aku sangat-sangat tidak siap. Bukan berarti keseluruhan aku tidak siap, aku sangat menginginkan seorang anak, dan aku dapat merasakan suatu kesenangan dalam diriku, tapi rasa gugup yang membuatku bisa mati berdiri ini membuat aku tidak siap. Bahkan suamiku, paul bisa merasakan kegugupanku.

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang