Chapter 19 : Please

2.9K 138 0
                                    

'Tapi, tadi Kaily kan? Kok dia gak pake kacamata lagi? Rambut nya juga di gerai, baju nya juga setengah terbuka, apa itu dia?' Batin Daviko.

Kaily POV

Tadi seperti nya ada yang memanggil nama ku di mall, tapi siapa? Dan sepertinya aku melihat dia di mall, untuk apa dia disini? Apa ini Cuma halusinasi ku saja?

"ngelamunin apa?" tanya bang Kevin.

"gak bang, Cuma tadi di mall kaya ada yang manggil aku, tapi gatau siapa" jelas ku.

"teman kamu kali" seru bang Kevin.

Teman? Gak mungkin, aku aja di sini baru 2 minggu, dan gak mungkin banget ada yang udah kenal aku secepat itu, impossible.

"aku aja baru 2 minggu di sini bang" jawab ku.

Bang Kevin hanya mengangguk - angguk lalu meninggalkan ku sendirian di taman bagian belakang rumah ku ini.

Hm, udah lama aku gak buka handphone lama ku, apa ada notif masuk ya? Tapi gak mungkin, aku gak famous di sana, eh tapi buka aja deh.

Aku pun mengambil handphone lama ku, dan mengaktifkan nya kembali. Cukup lama untuk membuatnya normal kembali, aku pun harus bersabar untuk menunggu nya kembali normal.

Aha! Sudah normal kembali.

Dan... tak kusangka ada 15 pesan masuk di handphone ku, dari siapa? Aku pun membuka nya dan... semua... pesannya... itu... dari... Daviko.

5 days ago.

Hai, sweety girl. Tau gak kalo gue koma? Pas gue koma, gue tuh kaya masuk ke dunia lain gitu masa, terus ketemu lo, gue kita ketawa dan bercanda bersama, sampe akhirnya lo ngajak gue main kejar - kejaran dan masuk kesebuah goa, gue pun manggil - manggil nama lo, dan ternyata gue tersadar dari koma gue. Haha, miss you.

4 days ago.

Mungkin ini konyol buat gue, Kai. Tapi... gue sayang dan cinta sama lo, gue sampe koma kaya gini karena, lo. Gue selalu mikirin lo,lo,lo,lo,lo, dan selalu lo. Lo bikin otak gue penuh, jadinya gini deh, hehe. Bales dong, bilang I love you too sama gue.

3 days ago.

Hey, Kai. Gue tau, gue telat untuk jatuh cinta sama lo, hati gue telat untuk membuka hati ini buat lo, gue telat. Walaupun gue telat gue mau jadi yang pertama di hati lo, masih bisa kan?

2 days ago.

Jadi gini ya rasanya nunggu orang yang di cintai? Sakit banget. Oke, sekarang gue paham gimana perasaan lo selama nungguin cinta gue ini ya.

1 day ago.

Gue bisa gila kalo gini terus, Kai. Gue nyusul lo ke London, gue dan the kunyuk nyusul lo.

Today.

Hai, gue udah di London nih. Gamau jemput? Oke gapapa, karena tujuan gue disini jemput lo, buat balik ke hati gue. Haha, gue jadi alay nih karena lo.

45 minutes ago.

Eh, masa tadi gue ngeliat lo sih? Lo cantik banget sekarang sumpah, jadi tambah cinta. Tapi gue cinta sama lo tulus, gak mandang fisik lo sekarang okey? Btw, tadi lo gue panggil sekali tapi gak denger, mau manggil lagi sambil ngejar tapi lo nya udah masuk kedalam mobil, yowes lah aku mah apa atuh.

Author POV

Tetes demi tetes air mata mulai membasahi pipi halus Kaily, menangisi penyesalan seorang Daviko kepada dirinya. Menangis karena tak percaya bahwa di saat ia mencoba untuk move on, namun orang yang sedang ia ingin lupakan malah mencintai nya bahkan mengejar nya, sadis bukan?.

Tiba - tiba sebuah pesan masuk ke handphone lama Kaily yang membuat ia sadar dari lamunan nya itu.

A minute ago.

Kai, gue ada di hotel depan kerajaan lo nih. Nanti gue dateng ya ke acara penobatan ratu baru kalo gak salah ya? Kirimin gue undangan nya dong biar bisa ngeliat lo, kangen tau. Kalo kangen tapi di tahan - tahan gitu kan gak enak, kaya ada pait - pait nya gitu. Hehe. Gue ada di kamar nomor 535, lantai 5. Please, love you.

Membaca pesan yang baru beberapa menit masuk, nangis nya semakin menjadi, bahkan jika di bilang hujan, kini sudah deras. Kaily bingung apa yang harus dia lakukan, dia ingin melihat pria itu juga, sejujurnya dia sangat rindu dengan pria itu, SANGAT. Bagaimana ini?

'aku harus mengirimkan undangan itu, tapi bagaimana memintanya ke aunt Briney? Dia kan coordinator urusan undangan, apa yang akan ku jadikan untuk alasan?' batin Kaily sambil menenangkan hatinya.

Jika Kaily sudah berniat untuk mengirimkan Daviko undangan kerajaan itu, berarti... dia... gagal move on.

Kaily dengan cepat menghapus air mata nya, dan bergegas menuju ke loby rumah nya dan meminta supir mengantar nya kerumah tante nya, Aunt Briney.

Hanya dalam 15 menit, Kaily sudah sampai di rumah tante nya, Aunt Briney. Dia segera masuk dan menyampaikan tujuan nya datang ke sini.

"hello, aunt" sapa Kaily.

"hello, what are you doing here?" tanya nya.

'Apa yang kamu lakukan di sini?'

"can I have a invite card?" to the point Kaily.

'bolehkah aku memiliki sebuah kartu undangan?'

"for who?" tanya nya lagi.

'untuk siapa?'

"my old friends, please, I miss my friends so much, I want meet they" mohon Kaily.

'teman - teman lama ku, mohon, aku sangat merindukan teman - teman ku, aku ingin bertemu mereka'

"okay, this!" patuh nya dan memberikan sebuah undangan kepada Kaily.

"thanks" jawab Kaily singkat, lalu bergegas berangkat ke hotel yang di tempati Daviko saat ini.

Butuh waktu 30 menit untuk sampai di hotel itu, Kaily harus sabar menunggu. Sepulang dari rumah tante nya ia terus tersenyum, terlihat senang, sepertinya dia sudah melupakan niat nya, yaitu move on.

'Dav, I miss you so much.' Batin Kaily sambil setia dengan senyuman nya yang indah itu, ralat sangat indah.

Kini Kaily sudah menginjakan kaki nya di hotel yang di tinggali Daviko dan the kunyuk untuk sementara waktu. Kaily pun langsung masuk kedalam dan berjalan kearah meja resepsionis.

-

maap banget ya baru bisa update sekalinya update pendek, karena lagi banyak tugas yang buanyak gila, di tambah juga lag fokus sama Random Love^^ di baca juga yo tuh teen fanfiction.

-

vomment^^


Love Sincere AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang