Grave 3

25.9K 2.6K 496
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

For you who likes Hansel and Gretel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

For you who likes Hansel and Gretel

Tuan Evanders memilih tetap tinggal menemani Arabella selama gadis itu pingsan sementara istri dan anak-anaknya kembali pada kesibukan mereka masing-masing. Merasa bertanggung jawab atas kejadian sebelumnya, pria itu lekas meminta bantuan Lumpa-lumpa guna meracik ramuan khusus: minuman berkhasiat yang dapat menyadarkan seseorang dari pingsan serta melupakan mimpi buruk.

Lumpa-lumpa mempunyai buku ramuan herbal yang umurnya sudah mencapai ratusan tahun. Buku ramuannya memiliki ketebalan setara sepuluh kali lipat dari novel populer Harry Potter: bahkan tingginya hampir menyamai tinggi si pemilik itu sendiri.

Dengan gerakan profesional seperti kebanyakan tabib Afrika, Lumpa-lumpa mengaduk ramuan rahasianya di panci raksasa ajaib--yang dikirim langsung dari Ethiopia. Selain pandai meracik ramuan herbal, Lumpa-lumpa juga terampil dalam menyajikan setiap masakan yang berasal dari seluruh penjuru dunia. Dia juga mempunyai buku resep masakan kuno yang terkunci rapat di salah satu brankas ruang bawah tanah. Orang-orang bertaruh jika masakannya adalah masakan terlezat yang pernah dibuat. Kamu tahu apa alasannya? Karena tidak ada orang yang tahu *bahan-bahan apa saja yang ditambahkan Lumpa-lumpa ke dalam setiap masakannya.

(*Bisa saja Lumpa-lumpa menambahkan air liur katak, atau lendir dari hidung babi, atau bahkan sehelai rambut ajaibnya. Tetapi kita tidak akan pernah tahu jawabannya selama kamu bukan berasal dari keluarga Waterhouse).

"Jadi, kali ini apa yang kau tambahkan ke dalam ramuan ini?" tanya Tuan Evanders sembari mengendus-ngendus aroma tidak sedap dari air berwarna hijau tua buatan Lumpa-lumpa. "Aromanya sungguh manis."

Satu hal yang aku lewatkan pada cerita ini: asal kamu tahu saja, Lumpa-lumpa tidak bisa berbicara layaknya manusia biasa. Mulutnya terlalu kecil untuk bergerak bebas, ukuranya kira-kira hanya sebesar lubang sedotan plastik. Karena keterbatasannya dalam berkomunikasi, dia selalu membawa papan tulis kecil ke mana-mana sebagai perantara, sisanya menggunakan bahasa tubuh.

Tuan Evanders menunggu dengan sabar ketika pelayannya menuliskan kata demi kata hingga selesai. Lima menit berselang, Lumpa-lumpa memberikan rahasianya yang sudah terpampang jelas di papan tulis kepada tuannya.

Arabella & The Waterhouse FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang