Chapter 52

2.2K 173 8
                                    

**
Soojung membuka matanya secara perlahan. Matanya berat karena kebanyakan menangis dari kemarin. Setelah bisa membuka kedua matanya dengan benar, Soojung bisa melihat Youngdo duduk di kursi di samping tempat tidur yang tiduri. Kepala pria itu menunduk, dia tertidur. Tertidur pulas.

Soojung mengerjapkan matanya beberapa kali sampai dirinya yakin bahwa yang tertidur itu adalah Choi Youngdo. Suaminya. Setelah mendapatkan keyakinan itu, Soojung menghela nafas lega.

Sudah seminggu Soojung berada di rumah sakit dan sudah seminggu ini pula Youngdo menemaninya, tidak pernah Soojung melihat suaminya meninggalkannya. Bahkan untuk makan saja, Inho sampai membawakannya ke ruangan Soojung karena Youngdo tidak mau meninggalkan Soojung sendiri.

Pintu ruangan Soojung terbuka, gadis itu menoleh untuk melihat siapa yang datang, dan matanya langsung melotot kaget. Wajahnya pucat, dan tiba-tiba suaranya seperti habis, ia tidak bisa berteriak, bahkan untuk membangunkan Youngdo saja ia tidak bisa.

Pria yang selama ini menerornya berdiri di pintu. Memakai jaket hitam dengan tudung menutupi kepalanya. Pria itu menatap Soojung dengan intens, raut wajahnya datar. Tapi di matanya terlihat dengan jelas bahwa ia merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Soojung.

Air mata Soojung mulai menetes. Danny yang berdiri di depan pintu sekarang bukanlah Danny yang dulu ia kenal. Bukanlah Danny yang dulu menyanyanginya. Danny yang sekarang.. tatapan mata yang menghujam Soojung dengan sangat tajam, Soojung bisa melihat juga bibir pria itu menyeringai. Tidak sanggup menahan rasa takutnya, air mata Soojung turun dengan deras membuat tubuhnya bergetar. Saat itu juga Youngdo mengerjapkan matanya beberapa kali, dan menatap ke arah Soojung yang mulai kalut.

Ketika Youngdo menghampiri istrinya dengan khawatir, Soojung bisa melihat Danny menutup pintu dengan sangat pelan dan langsung pergi entah kemana. Saat itu juga, raungan Soojung semakin keras di pelukan Youngdo yang kebingungan.

"Ada apa Soo? Apa kau mimpi buruk??" Tanya Youngdo sambil menangkup wajah Soojung dengan kedua tangan. "Apa yang terjadi? Hei katakan padaku Soo.."

Soojung menggelengkan kepalanya dan semakin menangis. Tubuhnya bergetar hebat dan ia tetap tidak mau, tidak bisa membuka suaranya untuk mengatakan apa yang terjadi. Ketakutan besar di seluruh tubuhnya.

Karena tidak tahu apa yang harus dilakukan, Youngdo memencet tombol yang ada di atas kasur. Tombol panggilan dokter.

Tak lama dokter masuk dengan satu orang suster dan langsung memeriksa keadaan Soojung. Dokter memutuskan untuk kembali menyuntikkan obat penenang di tubuh Soojung. Beberapa menit setelah suntikan masuk ke dalam tubuh Soojung, gadis itu sudah berhenti meraung-raung dan melemah di tempat tidurnya.

"Apa yang terjadi Tuan?" Tanya dokter pada Youngdo. Youngdo menggelengkan kepalanya, "Saya tidak tahu Dok. Saya sedang tidur tadi dan tiba-tiba saya terbangun karena dia sudah menangis seperti ini.."

Dokter memandang ke arah suster sejenak, sebelum kembali menatap Youngdo. "Kalau begitu kami tinggal dulu sebentar Tuan.."

Youngdo mengangguk dan mempersilahkan dokter dan suster itu untuk pergi, lalu ia kembali duduk di kursi dan di dekatkannya kursi itu pada tempat tidur bagian kepala Soojung.

Youngdo mengusap kepala Soojung dengan lembut. Istrinya mengedipkan matanya beberapa kali, obat tidur yang ada di dalam obat penenang itu sepertinya sedang bekerja dalam tubuh istrinya.

"Ada apa denganmu Soo? Kenapa seperti ini lagi?" Tanya Youngdo lirih. Ia tidak tahu apakah Soojung bisa mendengarnya apa tidak, ia bahkan yakin Soojung tidak akan menjawab pertanyaannya.

Youngdo menghela nafas ketika melihat kedua mata Soojung terpejam, dan nafas gadis itu mulai terlihat normal. Soojung tertidur. Youngdo masih menatap istrinya dengan sangat lekat, sampai tiba-tiba bunyi ponselnya mengalihkan pandangannya.

What Should I Do?Where stories live. Discover now