chapter 10

6.9K 596 19
                                    

Iqbaal pov's

Selama di perjalanan gue sama (namakamu) terus diem dieman. Bukan maksud apapun. Gue udah nanya dia dari tadi dan dia gak jawab satupun pertanyaan gue dia malah sibuk nangis.

"(Nam)." lirih gue.

Dia ngelirik gue dengan mata yang masih berkaca. "Hmm."

"Kamu gapapa kan." tanya gue.

Dia ngegeleng sambil ngehapus air matanya dan tersenyum kecut "gpp." jawabnya cepat.

(Namakamu) membuang arah pandangnya ke samping.

***

"Ayoo baal cepet. Hiks." ujarnya seraya narik tangan gue secara paksa.

"Iyaa sebentar (nam), aku nutup pintu mobil dulu." ucap gue.

"Ah lama." ucapnya lalu berlalu dari hadapan gue. Gue juga reflek ngejar dia.

Kita kayak orang kejar-kejaran. Gue bingung padahal kaki dia masih sakit. Kok bisa lari secepat itu.

Sampai akhirnya kita sampai di depan pintu darurat (UGD).
(Namakamu) lari dan langsung meluk wanita paruh baya yang gue tau itu adalah mamah (namakamu).

"Maah." lirihnya.

"Hiks, iya sayang? Kamu sabar ya. Kita semua sabar." nasehat mamahnya.

"Gimana bisa?" tanya (namakamu).

"Mamah gatau kronologisnya. Tapi tadi ada cewek yang nganter abang kamu." ucap mamah (namakamu).

Gue masih bingung ada apa ini sebenernya. Gue duduk disalah satu kursi tunggu.

"Kenapa? Ada apa sebenernya." ucap gue sambil ngacak rambut gue frustasi.

Gue ngelurusin kaki gue dengan tangan yang berada di bawah tengkuk lalu mulai memejamkan mata.

"Bang?" tanya seseorang.

"Iya?" jawab gue masih dengan posisi yang sama.

"Abang, pacarnya kak (namakamu) kan?" tanyanya lagi.

Karena penasaran akhirnya guepun ngebuka mata.

"Kamu adenya (namakamu) kan?" tanya gue.

"Iya nama aku ali bang." ucapnya.

"Lo tau itu sebenernya mereka kenapa?"

"Bang Alwan kecelakaan." ujarnya.

"Alwan? Gimana bisa?"

"Aku gaktau mendingan abang samperin kaka (namakanmu), Tenangin dia." ucapnya seraya berlalu dari hadapan gue.

**

Author pov's

"(Nam) kamu gak papa kan?" tanya iqbaal kepada (namakamu) yang sedang duduk termenung di taman.

"Gak papa." ucap (namakamu).

"Jangan bohong. Aku sayang kamu."

(Namakamu) menubruk tubuh Iqbaal. Iqbaal tercengang oleh perlakuan (namakamu). Untung saja Iqbaal dapat menjaga keseimbangannya. Jadi Iqbaal tidak terjatuh.

"Kamu jangan gini (nam), cerita yaa sama aku." ucap Iqbaal seraya menyuruh (namakamu) untuk duduk.

"Jadi sebenernya ada apa?" tanya Iqbaal

"Bang Alwan kecelakaan baal, aku gak mau kehilangan dia. Hiks."

"Kamu jangan nangis yaa. Aku yakin (nam), alwan pasti bisa bertahan."

POPULER (iqnk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang