TRA-10

22.2K 1.5K 192
                                    

The Red Affair

(The Kingston City Series #1)

a novel by Andhyrama

www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama

***

Minggu datang, Damian dan Alena memutuskan untuk pulang setelah selesai berenang-renang di pantai. Kedua warga asli kelahiran Morning Abby itu akhirnya kembali ke Kingston dengan perasaan begitu puas dan bahagia. Alena turun di pertigaan dekat dengan rumah pamannya, melambaikan tangan pada Bobby yang kepalanya keluar dari jendela mobil.

Damian memutar mobilnya dan segera menyetir menuju rumahnya. Ia rupanya sangat was-was dengan apa yang akan dikatakan Firanda, selama sehari dia belum menelpon atau bahkan mengirim pesan. Ia kembali berspekulasi pada ketiga kemungkiannya ia melihat Firanda di Morning Abby. Dia juga tertawa ketika pikirannya menggagas sebuah teori sepasang suami istri saling berselingkuh. Itu kedengaran lucu baginya, ia tahu Firanda mencintai dan mempercayainya, seharusnya keraguannya akan hal-hal itu bisa dihilangkan segera. Ia akan bersikap layaknya seorang ayah yang baru mengajak anaknya jalan-jalan.

"Papa! Apa aku akan bertemu dengan Tante Lena lagi?" tanya Bobby dengan pandangan mata berharap.

"Ya, tentu saja. Kita akan bertemu dengannya lagi," ucap Damian menggosok rambut anaknya perlahan.

Bobby kemudian tersenyum manis membuat kedua matanya berbentuk sabit terbalik yang tampak lucu. Damian sepertinya sudah mendapatkan restu dari anaknya akan hubunganya dengan si boneka porselen, Alena. Anaknya rupanya tak ubahnya seperti dirinya menyukai wanita cantik. Ia dengan bahagia mengelus-elus bagian belakang kepala Bobby sembari fokus menyetir.

Saat sampai di rumah yang menyambut kepulangan Damian dan anaknya bukanlah Firanda melainkan seorang wanita yang umurnya sudah menginjak kepala empat bernama Lusi. Dia adalah pengasuh Bobby selain itu dia juga membantu melakukan pekerjaan rumah tangga di rumah Damian.

"Di mana Firanda?" tanya Damian melongok ke dalam sembari memberikan tasnya pada Lusi.

"Nyonya sedang menonton televisi di ruang tengah, Tuan!" jawab Lusi menerima tas yang cukup berat itu sekaligus membawa Bobby yang segera memegang tangan pengasuhnya itu.

Damian mendapati Firanda tengah tertawa terbahak-bahak. Istrinya itu tengah menonton acara kesukaannya di televisi. Saat menyadari suami dan anaknya pulang, Firanda segera berhenti dari tawanya.

"Bobby! Sini sayang!" teriak Firanda bangkit dari sofa.

Bobby tampak ragu untuk mendekati ibunya, hanya saja Lusi mendorong pelan punggung Bobby agar mau menuju ke arah ibunya yang sudah seharian tak bertemu.

"Bobby maafkan Mama, yah!" Firanda menciumi pipi anaknya dan memeluknya dengan erat.

"Bobby yang halus minta maaf! Bobby sudah melukai Mama!" ucap anak itu di pelukan ibunya.

"Iya Bobby sayang! Mama maafkan!" ucap Firanda tampak begitu erat memeluk anaknya.

Damian hanya diam melihat istri dan anaknya itu. Kemudian Damian baru menyadari ada sesuatu yang berbeda, ya tata ruangannya cukup berbeda. Posisi meja dan kursi serta sofa yang agak tergeser. Beberapa vas keramik juga kelihatan sudah dipindahkan. Hanya saja ia berpikiran itu sama sekali tidak penting.

"Firanda! Aku benar-benar merasa bersalah untuk malam itu, aku ingin minta maaf," ucap Damian setelah Firanda mengizinkan Bobby yang ingin mengambil puding di dapur bersama Lusi.

The Red Affair 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang