9

5K 242 0
                                    


Hari minggu pukul 09:00 tya mulai bersiap-siap untuk kencan dengan dave. Kini mereka saling dekat namun belum ada ikatan pasti antara mereka.

Mungkin terlalu pagi untuk ngedate. Namun bagi pramestya dan dave waktu akan semakin cepat menjelang malam.

"Tok...tok...tok...

Ketukan pintu dari lantai bawah terdengar menggema hingga kekamar tya dilantai dua. Karena tak ada orang alhasil tya sendiri yang harus turun tangan.

"sebentar"teriak tya yang mulai berjalan kearah pintu. Dan dibalik pintu terlihat cowok dengan pakaian kasual membawa bucket bunga mawar kesukaan tya. Dave kini ada dihadapannya membawa bunga nan indah untuk nya.

"Masuk dulu dave "tya mempersilahkan dave masuk.

Dave memberi bunga kepada tya dan duduk disofa berwarna coklat itu. Terlihat rumah tya yang begitu sunyi seperti tak berpenghuni.

"Hmm,kamu mau minum apa?"tanya tya.

"Yang ada aja"dave tersenyum. Tya berjalan menuju dapur untuk menyuguhkan minuman untuk dave.

Dave masih melihat sekitar sudut rumah tya yang hanya diisi lukisan indah tanpa ada foto keluarganya.

"Dave?"panggil tya sambil membawakan nampan berisi minuman. Dave yang menyadari tya telah kembali hanya meneguk minumannya.

"Kamu mau ngajak aku kemana?"tya duduk disamping dave yang masih meneguk minumannya.

"Kamu maunya kemana?"dave melirik tya disampingnya.

"Kita ke taman aja?"usul tya.

"No no no,taman itu ngebosenin tau"dave mencubit pipi tya. Gemes

"Huh,sakit tau"tya cemberut setelah pipinya dicubit oleh dave.

"Kamu itu lucu. Makanya aku suka "dave merapatkan posisi duduknya mendekat kepada tya.

"Ihh gombal.com"ledek tya yang menjauh posisi duduknya.

"Kenapa sih jauh-jauh?"dave menarik lengan tya dah Hap kini tya berada dipelukan dave.

"Nah gini kan enak"dave mengusap bahu tya perlahan. Namun  tya tak bergerak setelah jatuh dipelukannya.

"Tya?"dave mengguncang tubuh tya dan tya mendongak terlihat darah mengalir dari hidungnya.

"tya kamu kenapa?"dave panik.

"Aku gapapa dave"tya menyeka darahnya dengan sapu tangan yang ia bawa dikantungnya.

"Gak,kita kerumah sakit ya?"tanya dave. Namun tya menggeleng cepat.

"Kita ke kamar aja,aku pengen istirahat"tya bangkit dari duduknya tapi lengan nya ditarik oleh dave.

"Aku gendong"dave mengangkat tubuh tya dan membawanya kekamar tya dilantai 2.

Setelah masuk kekamar,dave menurunkan tubuh tya dikasur empuknya dan menarik selimut putih untuk menutupi tubuh tya.

"Kamu yakin baik-baik aja?"dave mengusap kening tya dan duduk ditepi ranjang.

"Iyah kok,kamu temenin aku ya?"minta tya yang mengusap lengan dave.

Dave mengangguk pelan.

"Dave,kamu tau gak dulu aku juga suka sama kamu"tya tersenyum menatap dave.

"Terus,kok kamu gak ngejar aku?"dave mengusap punggung tangan tya.

"Aku gak mau seperti mereka,aku cukup suka dalam diam"tya menatap lembut dave.

"Sekarang gimana hubungan kita?apa kita pacaran ?"tanya dave.

"belum sampe aku liat kamu berubah"jawab tya.

"Berubah bagaimana?"dave kini mengusap rambut tya.

"Yah,berubah menjadi lebih baik,nilai nya bagus,kamarnya gak berantakan,dan sifatnya lebih baik lagi"jawab tya dengan suara serak.

"kamu tau dari mana?kalo kamar aku berantakan,nilai jeblok?"dave menaikkan satu alisnya. Bagaimana tya tau kalo dirinya seburuk itu?

"Tau dari dio"tya tersenyum geli melihat ekspresi dave.

"Kamu kenal dio?"tanya dave.

"Dia mantan aku"jawab tya enteng

————-----------
maaf kalo banyak typo*kalo ada yah*

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang