TRA-12

20K 1.5K 517
                                    

The Red Affair

(The Kingston City Series #1)

a novel by Andhyrama

www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama

***

Damian pulang ke rumahnya dalam keadaan mabuk. Dia mendenger suara-suara teriakan dan sesuatu yang dilempar, pecah, jatuh dan runtuh. Pria itu tak bisa membuka matanya lebar-lebar, ia terlalu mabuk dan mengantuk. Ia memasukkan kunci dengan beberapa kali kegagalan. Damian dapat masuk ke dalam rumahnya dengan langkah sempoyongan.

"Kau bajingan! Kau biadab!" teriakan itu terdengar begitu keras di ruang tengah.

Damian melihatnya. Firanda meronta-ronta melemparkan segala barang yang ada di dekatnya. Semantara Bobby menangis dalam pelukan Lusi di ujung ruangan. Damian tak mampu membuka matanya lebih lebar, walau sudah ia lihat Firanda menatapnya dengan amarah yang meluap-luap.

"Kau tidak tahu betapa aku mencintaimu? Betapa aku menjaga hubungan kita? Betapa aku ingin bahagia bersamamu dan Bobby? Kau tidak tahu!" teriak Firanda berjalan pelan dengan penampilan berantakan menuju ke arah Damian.

"Apa yang kau lakukan? Mencumbu wanita jalang yang kau anggab bidadari itu? Lalu memeluknya, kau tidur bersamanya juga, bukan? Aku melihatmu seperti aku melihat binatang! Kau benar-benar menjijikkan!" ucap Firanda kemudian meludah dengan jijik.

"Aku bisa menjelaskannya, Firanda!" Damian mencoba membela dengan memegang kedua lengan Firanda.

"Lepaskan tangan kotormu ini!" Firanda berontak melepaskan tangan Damian dari lengannya.

"Kau mabuk!" Firanda mendengus jijik. "Aku bodoh! Bodoh! Bodoh! Aku menikahi bajingan!" teriak Firanda langsung beralih ke barang-barang yang ada di dekatnya.

Ia kembali melempar barang-barang, mencopoti pigura-pigura kaca besar di dinding dan menginjak-injaknya hingga kacanya pecah dan darah bercucuran di kakinya. Damian terdiam lemas, takut dan bingung. Sementara Bobby terus menangis memanggil ibunya di pelukan Lusi.

"Lebih baik aku mati, dari pada harus mengakui suamiku tidur dengan wanita lain. Orang yang paling aku cintai sudah mengkhianatiku begitu sakitnya!" gumam Firanda tertawa getir menatap Damian.

Ia mengambil salah satu pecahan kaca di bawahnya dan digoreskannya ke nadi di tangannya. Darah bercucuran begitu deras. Firanda tersenyum pada Damian. Senyuman keputusasaan. Firanda menatap Damian. Tatapan kekecewaan terbesar yang pernah didapatnya.

***

"Firanda!" teriak Damian bangun dari tidurnya.

Damian menatap sekelilingnya. Sebuah kamar hotel mewah dengan cercah cahaya yang keluar dari jendela. Ia merasakan ada yang bergerak di sampingnya. Sang boneka porselen dengan pakaian tidur tipis ada di sampingnya. Alena menggeliat dan terbangun dengan anggun dan tetap cantik bagaikan seorang model.

"Damian," kata Alena saat melihat wajah pucat Damian yang yang dibubuhi derasnya keringat.

"Aku harus pergi!" ucap Damian bangun dan memunguti kemeja dan celananya yang bertebaran di lantai.

"Kenapa kau terburu-buru?" Alena mengambil ponselnya di meja kecil di dekatnya. " Ini masih jam enam," kata Alena yang menatap jam di ponselnya.

"Kita akan bertemu lagi, Sayang!" kata Damian memakai pakaiannya dan segera beranjak menuju pintu.

The Red Affair 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang