Move On - 14. Praying

1.2K 62 3
                                    

"Nama lo Christal ya? Christal Faith? Hampir sama ya nama belakang kita. Gue Abel. Abel Paith." Ucap seorang cewek berambut lurus sebahu sambil menyodorkan tangannya.

"Iya, gue Christal Faith." Jawab cewek yang bernama Christal dan menyambut jabatan tangan dari Abel.

"Gue Vanie. Vanie Sebastian," ucap seorang cewek berambut ikal diatas bahu sambil menyodorkan tangannya.

"Christal."

"Gue Seira. Seira Deadren," ucap seorang cewek yang tomboy.

"Christal."

Ia menyambut semua jabatan tangan dari teman-teman barunya.

"Kita ke kantin aja, yuk! Cari makanan dan minuman sekalian kita ngobrol bareng. Mumpung baru kenal," ucap Vanie ramah.

Mereka semua mengangguk menyetujuinya dan berlenggang pergi keluar kelas menuju kantin.

*

"Penghuni kelas selama seminggu ini gak lengkap," ucap Jemy.

"Iya. Kelas kita gak disebut kelas unggulan lagi semenjak Christal masuk Rumah Sakit." Sahut Dhea.

"Makanya kalian bantu doa buat Christal yang masih tertidur di Rumah Sakit biar dia cepat bangun," celetuk Kevin.

"Kami udah berdoa kok buat Christal, tapi Christalnya aja yang gak bangun." Ucap Dhea.

"Jangan putuskan doa buat teman kita. Karena sekarang kita keluarga, kita harus berdoa bersama-sama buat kesembuhan Christal," ujar Kevin yang mendapat semua anggukan dari teman sekelasnya.

Karena dia seorang Ketua Kelas, dia bertanggungjawab sepenuhnya. Ia memimpin doa itu.

"Marilah kita berdoa untuk teman kita, Christal Faith, supaya dia cepat sembuh dan bangun dari komanya. Berdoa dimulai," ucap Kevin.

Mereka semua berdoa dalam hati dan hening dalam beberapa menit.

"Ya Tuhan, bangunkan Christal secepatnya. Aku tak ingin melihat hidupnya bergantung dengan alat bantuan hidup. Aku ingin Christal bangun agar kami kembali berkumpul bersama seperti dulu. Amin," ucap Vanie.

"Ya Tuhan, jangan ambil Christal dari kami. Aku belum rela kalau Christal pergi dengan cepat. Aku ingin Christal segera bangun dan kembali tertawa bersama kami semua. Amin," ucap Abel.

"Ya Tuhan, semoga Christal cepat sembuh dan cepat kembali kepada kami. Kami tak ingin kehilangan salah satu dari kami. Jangan ambil nyawanya, Tuhan. Kami berharap dia cepat bangun agar ia tahu bahwa kami sudah menunggunya sangat lama. Amin," ucap Seira.

"Berdoa selesai," ucap Kevin menyelesaikan doa.

Mereka semua menyudahi doanya dengan menegakkan kepala mereka yang tadi mereka tekukkan memohon pada Tuhan.

"Semoga apa yang kita doakan untuk Christal terkabul," ucap Kevin.

"Amin." Jawab mereka semua serempak.

Kring!

Bel pergantian jam pelajaran berbunyi. Semuanya mengeluarkan buku pelajaran selanjutnya dan keadaan kelas sedikit ribut.

"Ada PR gak?"

"Kayaknya enggak ada."

"Ada PR gak?!" Teriak Michel kepada seluruh kelas.

"Enggak ada!" Teriak mereka sama-sama.

Setelah itu, mereka semua diam ditempat duduk masing-masing menunggu Ms. Jenny masuk ke kelas.

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang