Part 31

13K 313 1
                                    

DEVA POV
Sore ini aku dan rara mempersiapkan acara barbequan. Entah itu mendesain taman dadakan,menata kursi dan lain-lain. O iya tentunya arsen sama eyangnya dan papanya dong. Mereka bercanda dengan arsen yang lucu dan menggemaskan.
"Ra...semua udah kamu siapkan?"tanyaku setelah selesai menata meja kursi. Kenapa aku harus turun tangan?karena aku menambahkan jumlah kursi tanpa sepengetahuan semuanya.

"Sudak kak dev...tinggal pemanggang aja...o iya ada wine nggak?"katanya

"Terserah kamu...yang jelas kakak pasti tidak boleh minum sama mas erza hahahaha"tawaku

"O iya kak dev,kak azka udah kakak telfon?"tanyanya lagi

"Udah sih...tapi nggak tau datang apa tidak..."kataku pura-pura sedih

"Yaaah padahal aku pengen kak azka kumpul disini juga..."kelihatan raut wajah rara.

"Yaudah nanti kakak paksa kak azka kesini deh,kalau perlu diborgol hahaha"candaku pada rara.

"Kakak bisa aja...o iya kak 1 bulan lagi kan ultah pernikahan bapak ibu nah itu aku udah ambil libur seminggu kok..gimana?"

"Kalau itu serahkan sama aku dan kak azka okey?"kataku antusias.

"Okelah kak...aku percaya sama kakak kakakku ini wkwkwk"tawa rara.

Oek oek oek oek suara tangisan arsen terdengar ditelingaku. Pasti dia laper hehehehe...
"Sayang...arsen nangis nih,laper kayaknya"kata mas erza sambil menggendong arsen menuju padaku.

"Emang laper mas...sudah waktunya minum asi hehehe"jawabku.

"Yaudah kamu cuci tangan dulu sayang...acara nanti malam biar aku handel...."perintah mas erza. Aku langsung mencuci tangan di kamar mandi dekat taman. Tampak mas erza menenangkan arsen namun tak berhasil.

"Sini mas...arsennya"kugendong arsen dan saat itu juga arsen diam.

"Digendong mamanya langsung deh diem"kata mas erza sambil mengelus rambut arsen. Arsen juga terlihat nyaman dengan elusannya mas erza.

"Papa...arsen mau minum dulu ya...cium pipi arsen dong pa..."kataku menirukan suara bayi. Mas erza pun mencium pipi arsen yang menggemaskan. Aku langsung menuju kekamarku lantai dua. Menidurkan arsen diranjang dan menyusuinya.
Setengah jam aku menidurkan arsen sampai terlelap baru kutidurkan di box.

"Dev..."panggil seseorang dibelakangku. Aku membelakai pintu kamarku. Suara itu ibuku tercinta

"Iya bu..."jawabku.

"Arsen sudah nggak rewel kan?"tanya ibu padaku.

"Udah nggak kok bu...biasanya arsen kalau rewel itu karena laper,kalau nggak buang air..."kataku. Ibuku duduk ditepi ranjangku. Lalu aku juga ikut duduk disebelahnya.

"Ada apa bu?kayaknya ada yang mau ibu tanyakan?"tanyaku pada ibu. Melihat ibu berwajah sedih.

"Azka...apa dia akan datang nanti malam dev?ibu sangat kangen sama azka..."air mata ibu jatuh dari mata indahnya. Aku menghapus air matanya dengan tanganku

"Aku akan membujuk kak azka untuk datang malam ini,asalkan ibu janji padaku kalau tidak akan mengungkit lagi masalah pernikahan sama kak azka..."kataku lembut

"Baiklah ibu janji sayang...ibu mau azka kembali tinggal disini lagi...ibu kangen suaranya azka dev...ibu memang salah memaksa kakakmu menikah dengan orang yang sama sekali tidak dicintainya...ibu akan minta maaf padanya..."air mataku pun mulai jatuh. Aku juga menangis melihat ibuku seperti ini.

"Ibu....kak azka tidak pernah menyalahkan ibu kok...deva juga tau kak azka pergi dari rumah ini karena jika dirumah kak azka tidak bisa mengendalikan emosinya pada ibu,itu sebabnya kak azka memilih meninggalkan rumah dan menginap dihotelnya kalau nggak dirumah erza bu...ibu nggak usah sedih ya...deva juga jadi sedih..."kataku panjang

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang