Something strange with my wife PART 5 (Final)

1.4K 83 2
                                    

Source: cpi fb

by reddit user DarkhawkzApr

Jadi malam itu aku pun beranjak tidur, untuk esok pagi mampir di Cafe Starbuck dekat rumah guna membaca tuntas diari tersebut. Cukup mencengangkan karena aku bisa tidur dengan nyenyak, sedangkan Natalie terus menggenggam tanganku sambil berkata semua kan baik-baik saja. Namun pada pkl. 03:00 dini hari, aku lagi-lagi terbangun kehausan. Belakangan aku mulai sadar bahwa kebiasaanku ini agak tidak normal, tapi kuakui memang semuanya tak berjalan normal lagi seperti dulu. Pun aku tetap pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Tatkala kulepas genggaman tangan Natalie, seketika itu juga ia terperanjat bangun, "Ada apa sayang?" sergahnya. Matanya tak tampak mengantuk, seolah ia tak tidur sama sekali.
"Tak apa sayang, aku hanya ingin ambil air minum." jawabku. Belum sempat aku beranjak dari ranjang, Natalie sudah berdiri dan siap mendampingiku ke dapur. Ia menggandeng erat tanganku saat kami berjalan menuju dapur dan aku menuang segelas air. Natalie menjadi terlalu protektif, amat sangat protektif terhadapku. Namun perlu dicatat bahwa sama sekali tidak ada yang salah dengannya, dia tetap Natalie yang asli, namun tampak jelas bahwa ia tengah berusaha keras menjaga agar aku tak bertemu dengan makhluk itu lagi, ini sebabnya mengapa dalam setiap kesempatan ia selalu menyertaiku. Setelahnya kami kembali ke kamar, aku pun kembali tidur meski aku tahu bahwa Natalie mungkin tak tidur di sepanjang sisa malam.

Keesokan pagi, Natalie bertanya beberapa pertannyaan sebelum keberangkatanku ke kantor. Aku pun mengarang sejumlah alasan.
"Sayang, aku akan baik-baik saja. Bukankah kamu bilang sendiri bahwa ini semua sudah berakhir? Mereka sudah lenyap sekarang." Kataku.
"Ya, tentu. Aku hanya ingin memastikan saja. Aku cuma ingin menghabiskan waktu sebanyak yang aku bisa bersamamu, setelah apa yang terjadi." Ujarnya dengan ekspresi wajah menahan sedih.

Aku tiba di Starbuck, memesan kopi, dan tanpa menunda lagi, kukeluarkan dan kubuka diari itu. Sampulnya terlihat begitu usang, hampir sobek di sana sini. Bentuk tulisan di dalamnya berbeda-beda. Mungkin itu karena diari tersebut telah diwariskan terun temurun dan diisi oleh orang-orang yang berbeda. Catatan di dalamnya terpencar-pencar dan aku berusaha sebisa mungkin untuk memadukannya agar dapat dimengerti.

Isi diari dimulai dengan kisah dari dua saudari, yang kelahirannya berselang satu tahun. Yang pertama adalah Madeline, lahir pada 11 Maret 1800. Seorang gadis jelita dengan warna mata hijau terang, dan merupakan anak sulung di keluarganya. Kemudian, putri kedua mereka lahir pada 11 Maret 1801. Kelahiran kali ini tampak agak ganjil bagi pihak orang tua, namun mereka tak terlalu menggubrisnya. Dan karena putri kedua mereka ini juga memiliki bola mata hijau sama seperti kakak sulungnya Madeline, maka mereka memutuskan menamainya Caroline. Seiring pertumbuhan kedua anak itu, orang tua mereka mulai menyadari bahwa ternyata mereka kembar. Tidak hanya kembar identik, namun mereka berdua sungguh mirip. Fakta selanjutnya yang mereka sadari adalah, bukan hanya dua anak itu lahir di tanggal yang sama tapi waktu kelahiran mereka juga sama yaitu pkl. 03:00 dini hari. Orang tua mereka mencoba bertanya pada beberapa dokter berbeda namun tak satupun dari mereka dapat menjelaskan fenomena ganjil ini. Yang dapat mereka simpulkan hanyalah bahwa ini merupakan suatu keajaiban. Pada akhirnya, semua anggota keluarga memutuskan untuk menerima keanehan ini dan melanjutkan hidup mereka.
Dari kedua saudari tersebut, Caroline adalah yang memiliki sifat ceria dan bersemangat. Ia sangat ramah dan seluruh warga kota menyukainya. Sedangkan si sulung Madeline adalah gadis yang biasa saja. Tak suka banyak bicara dan seiring waktu mulai memendam rasa iri kepada sand adik Caroline. Kadang kala Caroline berpura-pura menjadi Madeline sehingga membuat orang-orang bingung. Secara keseluruhan hubungan mereka berdua tampak seperti hubungan para saudara-saudari kebanyakan dengan masalah biasa yang sesekali timbul diantara kakak beradik.

Namun pada bagian ini kisah mereka berlanjut ke sisi yang lebih kelam. Madeline dan Caroline jatuh cinta pada pria yang sama. Thomas, seorang pengusaha mapan, yang mereka kenal dari kerja samanya dengan sang ayah. Tampaknya Caroline lebih tertarik pada harta kekayaan Thomas, sedangkan Madeline tulus mencintai Pria itu sepenuh hati. Sayangnya Thomas memutuskan untuk menikahi Caroline, ia tak tahu bahwa perasaan Caroline sesungguhnya palsu. Sebagai gadis pendiam, Madeline hanya bisa pasrah.

Original Horror Stories (Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang