TRA-25

13K 1K 727
                                    

The Red Affair

(The Kingston City Series #1)

a novel by Andhyrama

www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama

***

Damian memandang wajah istrinya dengen geram. Alena diikuti Alice melewati Damian untuk menuju kamar Bobby sementara Firanda segera dihalangi oleh Damian yang memasang wajah murka. Ketegangan muncul saat tatapan Damian tajam menuju ke arah istrinya.

"Dari mana saja kau?" tanya Damian.

"Aku ingin melihat Bobby, jangan menghalangiku," kata Firanda yang terlihat cemas itu.

"Jawab dulu pertanyaanku!" ucap Damian dengan nada tegas.

Firanda memandang suaminya dengan mimik wajah takut. Kedua matanya seakangoyah dan mulai muncul lapisan basah di permukaannya.

"Aku menonton pertunjukan opera," jawab Firanda pada akhirnya, "Bobby sedang tidur saat itu. Aku menunggumu pulang, tapiternyata kaupulang terlambat. Pertunjukan akan segera dimulai, jadi aku memilih pergi dengan harapan kau cepat pulang untuk menemani Bobby."

"Kau menguncinya sendirian dan pergi dengan gadis-gadis itu?" tanya Damian dengan nada lebih ditekankan.

"Aku sama sekali tidak tahu dia sakit. Ya, aku yang menguncinya. Alice dan Alena sudah ada di luar saat aku melakukan itu," kata Firanda dengan suara getir dan tangan yang bergetar.

"Kenapa kau tidak mengirimku pesan terlebih dulu? Ibu macam apa kau ini!" bentak Damian.

"Seharusnya aku yang bertanya padamu, kenapa kau tidak mengirim pesan kalau kau akan pulang terlambat? Bobby sakit karena kau membawanya ke laut kemarin! Ini salahmu!" Firanda mengangkat dagunya dan menatap tajam suaminya.

Damian menggeleng perlahan. "Sekarang kau menyalahkanku? Kau meninggalkannya, menguncinya dan menonton pertunjukan sandiwara tidak penting dengan para gadis itu. Apakah semua itu juga salahku?" Damian menatap mata istrinya yang kini sudah memerah. "Jawab!" bentaknya dengan cukup keras.

Firanda menatap suaminya dengan mata yang basah, perlahan tetesan air mata keluar dari pelupuk matanya.

"Kau memang tidak pernah menginginkan Bobby. Aku seharusnya sadar dari dulu. Kau selalu tidak mau mengurusnya sendiri, kau selalu butuh pengasuh untuk anak kita." Damian berhenti sejenak menatap tetesan air mata di pipi tirus istrinya. "Kau selalu menginginkan anak perempuan, aku sadar akan hal itu. Kau menyesali kelahiran anak kita, kau sama sekali tak menginginkannya, bukan? Bobby yang lincah, menggemaskan dan sangat cerdas itu sama sekali tak membuatmu bangga padanya," ucap Damian dengan nada getir yang lirih.

Firanda terus menangis mendengar ucapan yang lebih seperti bisikan yang sangat menusuk dari mulut suaminya itu. Sedangkan Damian masih menatap wajah istrinya dengan ekpresi penuh sesal dan kecewa.

"Apa kau sudah selesai?" tanya istrinya hampir tanpa suara.

Damian mundur beberapa langkah, mempersilakan istrinya untuk melewatinya. Firanda melangkah perlahan melewati suaminya yang tampak begitu kecewa dengannya itu. Ia menuju ke arah kamar anaknya. Kedua matanya yang sudah basah melihat tubuh Bobby yang terbaring di kasur dengan sebuah kain basah di atas keningnya. Alice dan Alena yang tengah duduk pinggir kasur Bobby segera berdiri dan menoleh ke arah Firanda. Sang ibu duduk di samping anaknya yang tertidur, ia mengusap tangan anaknya perlahan, mulutnya terisak menahan tangisan, seakan menyesali segalanya.

The Red Affair 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang