Grave 8

18.2K 1.9K 267
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

For you who thinks Frankeinstein is cute

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

For you who thinks Frankeinstein is cute

Akhirnya, rumah keluarga Waterhouse kembali sunyi. Anak-anak sudah berada di sekolah, paman Elijah menghilang di siang hari, hanya ada Erico si bungsu yang masih tertinggal di rumah karena terjangkit penyakit cacar.

Nyonya Eveline memeriksa kondisi putra bungsunya yang sedang tertidur pulas di dalam *peti mati. Syukurlah anak itu bisa tertidur tanpa perlu diberi mantra penenang seperti yang sudah-sudah. Sepertinya hadiah boneka voodo yang diberikan paman Elijah mampu membawa pengaruh positif bagi si bungsu. Nyonya Elveline pun sedikit bisa bernapas lega karena demam Erico sudah mulai membaik, tetapi bintik-bintik cacarnya semakin bertambah.

(*Biasanya sering digunakan anak-anak keluarga Waterhouse untuk beristirahat pada siang hari).

"Semakin parah, ya?" tanya Tuan Evanders sembari menyentuh kening si bungsu.

"Kurasa kita perlu membawanya ke rumah sakit," saran Nyonya Eveline kepada suaminya. "Aku khawatir kalau kondisi Erico terus-menerus seperti ini, dia akan kehilangan waktu bermainnya."

Tuan Evanders tampak merenung. "Ah, kita tidak perlu membawanya ke rumah sakit," jawabnya kemudian. "Karena kita yang akan memanggil dokter ke rumah ini."

"Apa kau serius?" Suara Nyonya Eveline meninggi satu oktaf. "Bukankah tahun lalu ada dokter yang sampai mengompol gara-gara ulah iseng Elena sewaktu diberi vaksin, ingat itu?"

"Itu kasus yang berbeda. Anak-anak tidak perlu tahu soal ini, kalau tidak semua kejadian yang sama bahkan lebih buruk akan terjadi."

"Yeah, aku mengerti." Nyonya Eveline masih tampak ragu. "Menurutmu, apakah ada dokter yang bersedia datang ke rumah kita setelah mereka tahu kita yang meminta?"

Tuan Evanders mengangkat sebelah sudut bibir. "Itu bisa diatur," ujarnya sembari berpaling dari istrinya. "Sekarang aku harus memastikan apakah peliharaan kita sudah diberi makan atau belum."

***

Tempat yang paling disukai oleh keluarga Waterhouse untuk bersantai adalah area halaman belakang rumah. Di sana segala sesuatunya bisa terjadi; dari yang masuk akal sampai yang paling tidak masuk akal.

Arabella & The Waterhouse FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang