TRA-30

13.5K 1K 520
                                    

The Red Affair

(The Kingston City Series #1)

a novel by Andhyrama

www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama

***

Waktu tidur Damian sangat singkat, matanya masih memerah saat dia terbangun. Suara di dapur membuatnya bangkit dari ranjang dan berjalan keluar kamar. Dilihatnya seorang wanita tengah memasak di sana. Rambut hitam yang lurus, tubuh yang ideal dan tangan yang lihai meramu berbagai bahan masakan.

"Firanda," ucapnya tanpa suara.

Pandangannya seketika berubah saat wanita itu menoleh, yang ada hanya wajah secantik boneka porselen dan rambut bergelombang yang dibiarkan terurai indah. Alena menatapnya dengan sedikit senyuman di bibir kecilnya yang manis.

"Kau tampak buruk," ucap Alena yang memerhatikan penampilan Damian dari atas ke bawah.

Damian tak bicara, ia hanya mengambil segelas air putih dan kemudian meninggalkan Alena dengan wajah tanpa ekspresi. Pria itu duduk di meja makan sembari meneguk air putihnya. Ia mengingat kejadian semalam, ia tidak bisa mendeskripsikan wajah istrinya yang begitu kecewa mendapatinya tengah bersama Alena.

"Sayang, kau harus bergegas," kata Alena yang menyiapkan sarapan untuk Damian. "Aku akan menyiapkan kemejamu," tambahnya.

"Tidak perlu," ucap Damian dingin.

Alena kemudian duduk di hadapan Damian yang sama sekali tidak melirik masakan yang ia buat. Pria itu menatapnya dengan pandangan tajam. Wajah Alena tanpa merasa bersalah hanya tersenyum ringan membalas tatapan Damian tanpa rasa takut.

"Kenapa kau harus melakukan ini?" tanya Damian.

"Agar kau memilih," jawab Alena singkat.

"Aku tidak akan memilihmu," kata Damian tanpa sedikitpun getaran dalam nada suaranya.

"Oh," balas Alena, "aku juga yakin kau tidak akan memilihku, tetapi kau akan menyesali semuanya. Aku tidak pernah mengingkari kata-kataku, aku tetap tidak akan melepaskanmu."

Damian menggeleng. "Kau bukan Alena yang kukenal," katanya.

"Gadis manis, penurut, penakut dan cengeng itu?" tanya Alena meledek.

"Aku akan berangkat, sebaiknya kau segera kembali ke Red Sapphire. Aku akan memberikan pesangon untukmu," kata Damian yang segera berdiri.

"Kau mengusirku?" tanya Alena tidak percaya.

"Tidak. Sudah tidak ada Bobby di sini, kau tidak bisa lagi menjadi pengasuhnya," ucap Damian.

Alena terkekeh pelan. "Aku tahu kau hanya marah sebentar, baiklah aku rasa kau perlu sendiri. Aku akan pergi ke rumah pamanku. Kau bisa segera menghubungiku jika kau butuh teman bermalam," ucap Alena yang kemudian menyantap masakannya yang seharusnya dimakan oleh Damian. "Oh ya, aku sama sekali tak butuh pesangon," tambahnya sembari makan.

Damian berangkat ke kantor, di jalan ia berkali-kali menelepon Firanda, tetapi tak satupun panggilan yang diangkat oleh istrinya. Firanda sedang hamil dan dia malah bersenang-senang dengan wanita lain. Bagaimana bisa seorang suami melakukan hal seperti itu? Damian benar-benar merasa bahwa ia sangat bodoh. Terjebak masa lalu padahal jelas-jelas ada seseorang yang berpegang teguh di lengannya untuk sama-sama menuju masa depan.

Sesampainya di kantor, tidak ada yang berbeda. Kemungkinan orang sudah tahu apa yang terjadi belum terasa. Ia tahu berita perselingkuhannya memang akan segera merebak. Namun, bukan itu yang ia takutkan. Ia hanya takut satu hal, kepercayaan orang-orang yang runtuh padanya.

The Red Affair 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang