Prolog

62.5K 4.2K 152
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"Tidakkah hatimu terketuk saat mendengar ayat yang menyatakan, Katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allâh, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."

Hana memutar bola matanya malas. "Tidakkah bibirmu itu merasa lelah karena selalu mengatakan hal itu padaku? Berhenti mengurusi hidup orang lain."

"Bagiku kamu bukan orang lain. Kamu sahabatku dan sudah menjadi kewajibanku untuk mengingatkanmu."

Hana tertawa sumbang. "Sahabat macam apa kamu ini? Disaat aku membutuhkanmu kamu malah tidak ada."

"Maafkan aku."

"Kata maafmu tidak akan bisa mengembalikan apa yang telah hilang dariku."

***
26 dhu'l-Hijjah 1440H




Tentang Rindu | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang