Lonely

576 68 6
                                    

Osomatsu-san © Akatsuka Fujio


╭( ・ㅂ・)و ̑̑


Karamatsu mendudukkan dirinya jauh dari kumpulan kembaran-kembarannya, menatap mereka semua dari tempat yang ia duduki.


Choromatsu terlihat sedang sibuk berbicara dengan kakak tertua mereka, terkadang Choromatsu akan membentak Osomatsu kesal, sedang yang dibentak hanya menatap dengan mata jenaka.

Pandangannya beralih pada Todomatsu yang seperti biasa sibuk menatap layar ponselnya, mungkin sedang mengirim pesan pada seorang gadis?

Jyuushimatsu berisik seperti biasa, kedua kakinya melangkah ke sana kemari dengan cepat, mulutnya mengucap kata yang bahkan Karamatsu tidak pahami.

Dan-

"Hei." Suara berat itu memasuki indera pendengarannya, berasal dari si pria yang ikut duduk di sampingnya.

"Ichimatsu," gumamnya pelan, menatap balik pada kedua mata yang selalu tertutup setengah itu. "Y-yo, kucing ESP itu di mana?"

Telunjuk Ichimatsu teracung pada adik kembar mereka yang sedang memutar-mutarkan badannya sambil memeluk kucing milik Ichimatsu.

"Oh," tanggapnya lemah, tidak terpikir memberi reaksi yang lain.

"Kau ... kesepian, kan?"

Kedua alis Karamatsu bertaut, terkejut akan ucapan kembarannya yang terlalu tiba-tiba itu. "Apa maksudmu?"

"Kau aneh." Karamatsu kini berpikir, mungkin adiknya ini ingin mengejeknya atau menjadikannya tempat pelampiasan kekesalan, atau semacamnya dengan mengucap kalimat seperti itu. "Ucapanmu selalu tidak jelas dan gaya pakaianmu juga aneh."

Karamatsu tidak menanggapi, hanya diam mendengarkan Ichimatsu sambil menatap kegiatan saudara kembarnya yang lain. Dia sudah terbiasa mendapat perkataan seperti itu, tidak ada kata-kata perlawanan atau penyanggahan yang ingin ia lontarkan.

Sama saja, mereka semua, semua orang akan selalu meganggapnya aneh. Selalu melupakannya. Selalu meninggalkannya. Tidak ada yang peduli dengannya, bukan?

"Kau seperti itu karena kau kesepian, bukan, Kusomatsu."

Itu bukan pertanyaan. Itu sebuah pernyataan.

Kepalanya ia tolehkan agar dapat menatap wajah yang nampaknya selalu terlihat malas dan tidak peduli itu. Ichimatsu menatapnya datar, namun dalam hati merutuki mengapa bibirnya melontarkan kata-kata seperti itu.

"E-eeh," desahan kecil lolos dari bibir Karamatsu, "kesepian katamu? Yang kesepian itu kau, Ichimatsu. Kau yang tidak dapat membuka dirimu dengan orang lain."

"Tapi kau juga sama denganku." Ichimatsu menyondongkan badannya mendekati Karamatsu yang bergerak menjauh. "Kau bersikap aneh-mengucap kata seperti penyair atau semacamnya, dengan majas aneh yang tidak kupahami-itu karena kau mencoba menghibur dirimu sendiri, kan?"

Bibir Karamatsu yang tadinya terbuka karena ingin menyanggah kembali tertutup.

Tidak ada yang tahu tentang itu sebelumnya.

Semua orang menganggapnya aneh.

Tapi tidak ada yang peduli, tidak ada yang ingin tahu alasan dibalik sifatnya.

"Sudahlah Karamatsu-niisan. Jangan berbohong, kau payah."

Menjauhkan dirinya dari sang kakak, Ichimatsu mengalihkan pandangannya dari Karamatsu.

"Kita sama-sama kesepian, bedanya kau mencoba menghibur dirimu sendiri dengan sikapmu, sedangkan aku-justru semakin menutup diri."

Mendengus, Karamatsu menatap kesal adiknya itu. "Ya terserah kau saja. Lagipula, sejak kapan kau berbicara sepanjang ini, huh."

"Sejak aku menyukaimu." Ichimatsu bangkit dari duduknya dan berjalan menjauhi kakaknya itu.

"APAA? KAU BILANG APA, ICHIMATSU?!"

[Osomatsu-san Fanfic] LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang