CHAPTER 15

69 4 0
                                    

Berdasarkan Informasi dari tim intelijen di lapangan, Noval mendapatkan informasi mengenai Budi Setiawan, ia pun mengetahui bahwa Budi ada jadwal untuk makan malam dengan wanita simpanannya pada pukul 21:00 nanti, Noval dan Zainal sudah menunggu sejak pukul 19:00 tadi di seberang depan hotel tempat Budi Setiawan menginap.

Sebuah mobil sedan hitam keluar dari Hotel tersebut, cocok dengan ciri-ciri mobil dari Budi.

Mobil Noval pun langsung mengikuti-nya dari belakang perlahan-lahan, setelah jalan agak sedikit menjauh dari Hotel, Noval pun langsung membalap mobil Budi dari belakang, menyalip-nya lalu menghadang dengan mobilnya dan driver Budi pun yang sudah berpengalaman dalam mengemudikan mobil langsung menginjak rem dan terhenyak,
Noval dan Zainal keluar dari mobil-nya.

Noval langsung membuka pintu belakang mobil Budi lalu masuk merangsek kedalam dan memukul perut Budi.

"Ahhh.... Apa-apaan ini? Siapa Anda ?" Tanya Budi kaget dan meringis kesakitan.

"Siapa Haryono?" Tanya Noval.

"Apa maksud Anda? Saya tidak mengerti !!"

Noval pun kembali meninju Budi Setiawan, kali ini di bagian dada-nya.

"Sekali lagi Anda bilang tidak mengerti, saya akan hancurkan paru-paru Anda !!!" Tegas Noval.

Wanita cantik disamping-nya pun hanya menjerit ketakutan.

"Hey kau , tetap diam disitu, jangan coba-coba lari." Noval menunjuk ke arah wanita di samping Budi.

Kemudian pintu depan sang driver pun dibuka paksa oleh Zainal dan menarik dasi sang driver lalu menyeret-nya keluar, sebuah injakkan dari Zainal menghujam ke arah sang driver.

"Saya benar-benar tidak kenal dengan Haryono, Ada banyak koneksi dan nama yang saya miliki, siapa Haryono yang Anda maksud? Anda juga harus berhati-hati terhadap saya, saya punya banyak kenalan orang hukum dan politik, saya harus pergi sekarang." Kata Budi Setiawan.

"Anda mau ke laut pun saya tidak perduli !" Tambah Noval.

Kali ini sebuah pistol Barreta milik-nya di acungkan ke kepala Budi Setiawan.

"Hey kau wanita, siapa yang membawa-mu kesini."

"A... Aku, maksud-mu pe.. perantara-ku." Jawab sang wanita kebingungan.

"Kau bukan istri atau wanita resmi dari Budi, kau hanyalah wanita simpanan-nya atau cuma seorang penari telanjang, ohh... mungkin seorang pelacur yang habis sekali pakai langsung bisa di buang di jalanan begitu saja." Kata Noval.

"Mu..mungkin maksud-mu Gandi." Jawab sang wanita gemetaran.

Sang wanita yang ketakutan pun langsung bercerita panjang lebar bak air dalam pancuran, ciri-ciri pria yang bernama Gandi dan daerah operasi-nya ia sebutkan.

"Tapi tolong, ia akan membunuh saya karena saya sudah bercerita kepada Anda terlalu banyak." Kata sang wanita ketakutan.

"Tenang, sebentar lagi akan ada patroli polisi yang akan datang menjemput-mu, kau akan di masukan kedalam pusat rehabilitasi, tapi tidak dengan bajingan tua sialan ini, karena tugas-mu nanti adalah memenuhi mulut-mu dengan testikal para pria disana, di dalam penjara yang dingin." Tambah Noval.

"Saya salah apa Pak Polisi?" Tanya Budi polos.

"Pelacuran, penyelundupan manusia, kebejatan moral atau kasus korupsi-mu diparlemen sebut saja, Anda mungkin punya banyak kenalan diluar sana, dalam waktu yang singkat Anda bisa keluar dari penjara atau bisa jadi bebas dari tuntutan, tapi ingat, peristiwa hari ini, Anda suka atau tidak, Saya sendiri yang akan mengejar Anda nanti-nya." Tambah Noval, lalu ia pun keluar dari mobil Budi dan beralih ke mobil dinas milik-nya bersama Zainal dan pergi meninggalkan mereka.











KEHABISAN PELURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang