softly hair

303 16 4
                                    

(Adegan khusus karma X reader)
======================================

Suara burung telah berkicauan, matahari pun mulai naik ketempatnya. Celah jendela dikamarku membuat mataku silau dan akhirnya membangunkanku
"Unghhhh~~" ucapku sambil menutup mataku dengan lenganku untuk menahan sinar matahari itu. Aku berusaha mengumpulkan kesadaranku untuk bangkit dari tempat tidur, sesekali aku mengerjapkan mataku menatap langit langit kamarku. Mataku melirik jam yang berada di dindingku yang menandakan hampir siang "ahh sudah jam 11 ya" batinku lalu bangkit dari tempat tidurku. Namun, tiba tiba saja hp ku berdering.
Aku mencari dimana letak hp ku, yang ternyata tertindih dibawah bantalku,
"Karma kun? " aku spontan saat melihat nama penelpon yang menelponku dan segera kuangkat panggilan itu.

"Haalo?" ucapku sambil menunggu balasan seseorang disebrang sana.
"Oii. Jam 12 nanti di taman biasa. Pastikan kau tak terlambat. Bukan?" dengan nada suaranya yang seakan meremehkan aku tau bagaimana ekspresinya sekarang
"Ta-tap..."
"Titt...tit...tit...."
Ia pun mematikan panggilannya tanpa mendengarkanku, aku yakin kini dia sedang tertawa sambil melihat ponselnya disana.
Aku melirik kearah jam yang ternyata menunjukan jam 11.35.
Aku bergegas menuju kamar mandi dan memakai pakaianku.
Aku menuju ke lantai bawah namun tak ada orang kutemui. "Mungkin mereka bekerja" batinku.
Aku segera bergegas keluar rumah dan berlari menuju taman yang sedikit jauh dari rumahku.
======================================
Karma pov

Aku menunggu di salah satu bangku taman sambil menatap jamku sesekali dan ponselku secara bersamaan
"Mck.. Lama sekali"
Decihku menahan rasa kesal ku,
Namun tiba tiba suatu suara seakan mengembalikan moodku kembali
"KARMAAKUNNN!!!"
ya gadis surai biru ini adalah teman kecilku, gadis yang sangat kusayangi atau mungkin..
Kucintai, hahah bicara apa aku.
Aku segera memasang wajah kesal dan menunggu ekspresinya.
Dan yap!
Lihat wajah [Y/N], dia menggembungkan pipinya dan..
Wajag penyesalan itu sangat lucu
"Maafkan aku karma kun.."
Ucapnya sambil menunduk,
Tidak aku tidak tahan lagii

*GREP!!!*

Aku segera memeluk gadis ku ini dengan sangat erat,
Seperti ada detakkan keras disini
Kurenggangkan pelukan diantara kami
Dan lihat,
Wajahnya merah semu, sangat lucu dan manis.

======================================

Reader pov

"Ka-karmaa..." ucapku malu, tangan gagah yang memelukku kini mengendur
Lihat dia melihat wajahku dengan tatapan menggodanya!
Sangat jahil!!
Dasar setah merahh!!
"Jangan kesal begitu" ucapnya dengan wajah seakan menahan tawa
"Ta-tapi ka-"
=CUP=
Tiba tiba saja bibir lembutnya mengunci bibirku, sangat lembut
Aku membelakkkan mataku, kulihat dia dengan seringainya dan melepas ciuman tadi.

"Ka-kau.." aku memegang bibirku tak percaya

"Kalau kau terlambat.. Yaaa mungkin aku akan melakukan lebih"
Ucapnya sambil mengembangkan senyumnya

"Karmaaaa!!!!!" ucapku kesal

"Sudah berkata lagi, kau tau apa yang akan terjadi"
Ia menaikan alisnya dan mulai mendekatiku

"Ma-mau apa!"
Ucapku was was menatap kedua matanya yang indah itu

"Mau apa yaa?? Mau jalan2 bareng?"
Ucapnya lalu menarik tanganku dan berjalan keluar dari taman

"Ehh!! Kita kemanaa???" ucapku sambil menyeimbangkan langkahku dengannya
Ia tidak menjawab hanya menggengam tanganku dengan kuat dan terus berjalan

Aku hanya diam dan kami berjalan hingga berhenti di toko game

"Kau mau kesini kan? Ayo!" ucapnya sambil tersenyum, namun aku menahannya dengan tanganku

"Um yaa. Aku memang ingin, namun saat bersamamu aku ingin ketempat yang lain"
Ucapku malu malu dan tak berani menatap wajahnya

"Jadi kau ingin kemana? Hari ini aku akan mengikutimu tuan putriku"
Ia memegang daguku untuk mengangkatkan kepalaku

Aku tersipu malu mendengar kata katanya
Dengan senyum yang mengembang aku menarik tangannya ke toko ice cream.

"Kita kesini? Makan ice berdua? Mau coba?"
Ucapku sambil tersenyum lebar saat melihat ice cream kesukaan ku

"Tentu"
Kami memilih bangku di sebelah pojok,
Pelayan ice cream datang dan mencatat pesanan kami berdua .

*pluk*

Kurasakan rambut merah dan lembut itu menyentuh pipiku
Ya, kini karma menyandarkan kepalanya di bahuku.

"Ka-karma.."
"Shhh.. Aku ingin seperti ini sebentar"
Ucapnya sebelum aku menyelesaikan kata kataku.
Rambut lembut dan wangi miliknya
Aku sangat menyukai saat sesekali rambut itu bermain main dipipiku

"Ini ice cream, silahkan dinikmati"
Aku hampir saja terhanyut, namun tiba2 sang pelayan menyadarkanku.
Aku menahan malu saat melihat senyuman dari sang pelayan, namun karma tampak tak mengindahkannya dan tetap pada posisinya yang semula sampai sang pelayan pergi

"Karma kun..." ucapku lembut sambil mengelus kepalanya,
Ia mengangkat kepalanya dan tersenyum

"Sangat nyaman"

Aku sangat senang mendengar kata kata itu,
Kusodorkan ice cream yang ada di depanku ke arahnya

"Aku tidak mau, suapi aku "
Seringai wajahnya seakan menandakan bahwa dialah pemenang nya

Aku menyendoki ice cream itu kemulutnya dengan perlahan dan memakan ice cream ku sesekali.

*blushh*

"Ehh..."
Aku merasakan ibu jarinya mengenai ujung bibirku, dan menjilat sisa ice cream itu.

"Seperti anak anak saja ya"
Ucapnya tersenyum bebas menggodaku

"Kalau begini aku gak akan bisa menahannya nih.."
Ia mendekatkan tubuhnya ke arahku
Dan secara perlahan ia mendekatkan wajahnya

Aku memejamkan mataku, menahan rasa malu dan degup jantungku yang begitu cepat

15cm...

10cm...

5cm...

2cm....

"CUP"
Aku merasakan bibirnya yang mengecup pipiku
Aku membuka mataku perlahan dan melihat seringai diwajahnya

"Membayangkan apa?"
Ucapnya sambil tertawa licik

"Karmaaaa!!!!"














Okayyy sankyuuu buat yang baca>\\\<
Wahh author terharu @.@

Mulai sekarang akan update seminggu sekali
😂😂

Jadi jangan lupa vote nya yaa 💞💞

Maaf buat hiatusnya selama ini,~~

Ditunggu next chapternya yaa💞💞
Bakaln ada adegan "sesuatu nih" wkwk 😂😂

Jaaa~~

Medan, 30 mei 2017

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : May 30, 2017 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

Red DevilOù les histoires vivent. Découvrez maintenant