26] BELIUNG

9.5K 925 1.2K
                                    

Losta Connecta by Andhyrama

www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama

***

Adnan berdiri di depan dan kami bersiap mendengarkan. Suasana kembali seperti semula, walau bisa kulihat wajah Risa dan Kina sama-sama masih emosi, mereka sedang berusaha menurunkan amarahnya masing-masing. Sementara itu, Radit memberikan waktu bagi Adnan untuk bicara.

"Saya ingin langsung berterus terang bahwa saya ingin mengundurkan diri dari pemilihan ketua OSIS," ucapnya yang menimbulkan bisikan-bisikan terdengar sampai ke telingaku, "saya telah melakukan tindakan tidak terpuji dengan menyuruh orang tua saya menyuap kepala sekolah dan mengatur rencana agar kandidat terkuat ketua OSIS didiskualifikasi." terangnya membuat semua yang ada di ruang rapat terkejut.

Aku melihat wajah Gio, dia tersenyum penuh kemenangan, entah kenapa aku geram. Aku yakin ini adalah ide Gio dan kawan-kawannya. Dia melakukan hal ini? Ini malah membuat kebohongan besar. Adnan tidak melakukan hal itu, tetapi dia harus mengakuinya. Aku merasa ada sesuatu yang mengganjal di dadaku ingin mengeluarkan kata dan membela Adnan, tetapi aku tak punya bukti dan aku rasa itu juga percuma.

"Maafkan saya karena membuat Kakak semua menjalankan kerja kotor atas mandat kepala sekolah yang korup. Tolong lanjutkan regenerasi kepemimpinan OSIS agar lebih baik lagi. Saya berjanji akan mengakui kesalahan saya terhadap guru BK dan Reno besok. Cukup sekian, terima kasih."

Ingin rasanya aku meminta penjelasan dari Gio, membentaknya dan mengatakan bahwa yang dia lakukan ini benar-benar bejat. Membuat orang mengakui kesalahan yang tidak pernah dia buat, itu bentuk kejahatan. Akan tetapi, aku masih bisa mengatur emosiku. Pertama, Gio sedang bersama Risa yang kondisinya sedang emosi juga. Kedua, dugaanku tak punya dasar yang kuat, hanya karena seringai Gio dan kejadian pemukulan di jembatan itu sebagai pendukung, aku menganggapnya melakukan itu semua. Ketiga, siapa Adnan? Aku sama sekali tidak mengenalnya dengan baik. Jadi, aku sembunyikan dulu dugaanku ini dan mencari solusinya nanti.

***

Sebelum tidur aku seperti biasanya memikirkan Hana. Mengingat kembali apa yang terjadi hari ini. Selasa yang luar biasa. Aku sangat senang menghabiskan waktu bersamanya, meski sangat singkat, kenangan demi kenangan akan aku ingat Hana.

Lap, kamu pasti capek, kapan-kapan aku pijat ya! Aku sering kasih pijat ke Ayahhanda, Kakanda sama Paman Raka. Karena kamu sudah jadi daftar pria yang aku sayang, aku ingin pijat kamu juga. He he he.

Astaga, dia memang paling pintar membuatku senang. Walau hanya barisan kata di pesannya, aku bisa merasakan debaran dan kehangatannya. Dia yang terbaik jika aku harus membandingkan dia dengan mantan-mantanku. Dia bisa menyulap hal yang begitu sederhana menjadi hal yang istimewa dan tak akan dilupakan.

Aku tidak sabar dipijat olehmu. Sebenarnya kamu tidak perlu memijatku, Honey. Cukup melihatmu tersenyum di depanku saja sudah membuang semua rasa capekku. Kalau kamu tetap mau memijatku, aku tidak akan menolak, tetapi kalau tanganmu jadi pegal, jangan menolakku jika aku ingin memijatmu juga, ya! Hi hi hi.

Aku terkekeh sendiri membayangkan diriku memijat tangan Hana, lalu mencium tangannya, dan bibirku langsung kepanasan karena tangannya sudah terolesi balsam. Dia tertawa dan aku juga. Ah, Hana, semoga kita tetap bersama selalu, ya. Aku sayang kamu, selamat tidur! Kupeluk bantal guling dan mencium fotonya.

***

Rabu ini bisa dibilang menjadi hari yang cukup penting. Reno akhirnya terbebas dari tuduhan merokok dan judi sehingga ia bisa melanjutkan pemilihan OSIS ke babak selanjutnya. Di sisi lain, Adnan harus mundur karena pengakuannya membayar empat anak untuk menjebak Reno. Satu hal yang membuatku tidak mengerti, Adnan sama sekali tidak diberi hukuman oleh guru BK.

Losta Connecta 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang