TUJUH

150 30 14
                                    

Nadine bangun dari tidurnya dan pergi kearah kamar mandi untuk membersihkan diri lalu turun ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan dari kulkasnya. Ya hari ini adalah hari minggu jadi sekarang Nadine bisa menontin film-film kesukaanya sesuka hatinya tanpa diganggu oleh orang lain.

Setelah 15 menit berada di kamar mandi, Nadine keluar dari kamar mandinya dengan mengenakan pakaian rumah yaitu hanya kaos dan celana pendek yang biasa ia pakai sehari-hari.

Nadine mengambil ponselnya yang berada di atas nakas dan menemukan beberapa notifikasi.

Dia membuka grup line kelasnya. Sesekali ia terkekeh membaca chat-chat dari teman-temannya. Setelah selesai membaca chat dari grup line kelasnya Nadine hendak meletakkan kembali ponselnya tetapi sebelum itu ada bunyi notifikasi line lagi dari ponselnya. Dengan segera ia membuka pesan terdebut dan menemukan nama Vano tertera di layarnya.

On Line

Giovano Reynaldi: Pagi Adin:)

Nadine mengerutkan dahinya. Adin? Siapa yang dimaksud Vano? Atau mungkin cowok tersebut salah kirim? Tapi dalam hati ia akan merasa sangat kecewa jika ternyata cowok tersebut hanyak salah kirim yang berarti cowok tersebut tidak ada niatan untuk menyapa Nadine di pagi ini.

Nadine Elzira: Adin siapa Van?

Sambil menunggu jawaban daru Vano, Nadine turun ke dapur untuk mengambil beberapa camilan.

Setelah dia rasa cukup dengan camilan tersebut ia naik ke kamarnya lagi dan mengunci pintunya dari dalam agar tidak ada yang bisa masuk.

Nadine mengambil kembali ponselnya yang tadi ia letakkan diatas nakas. Ia membuka ponselnya dan menemukan ada dua pesan dari Vano.

Giovano Reynaldi: Elo lah. Adin itu panggilan dari gua buat lo.

Giovano Reynaldi: eh lo ada acara gak hari ini?

Nadine senyum-senyum sendiri membaca pesan dari Vano. Terkadang Vano mempunyai cara-cara tersendiri untuk bisa membuatnya tersenyum bahkan dengan cara yang bisa dibilang sangat sederhana tapi sudah bisa membuat Nadine tersenyum.

Nadine Elzira: Pagi juga Vin klo gitu:)
Nadine Elzira: gak ada tuh kayaknya. Emang knp?

Giovano Reynaldi:Rencananya sih gue pengen ngajak lo jalan. Gimana mau?

Nadine Elzira: yaudah bisa jam 1 jemput ke rumah gue ya.

Setelah mengirim pesam terdebut Nadine tak henti-hentinya tersenyum. Ia melirik jam dinding yang ada di sudut kamarnya.

09.20

Jam masih menunjukan pukul sembilan lewat dua puluh menit. Ia turun kebawah untuk mengambil sarapan lalu kembali lagi ke kamarnya dan memakan sarapannya di kamarnya.

●●●

Nadine terbangun dari mimpinya karena teringat akan janjinya bersama Vano. Dengan segera ia mengambil pakaian yang sudah ia siapkan lalu pergi ke kamar mandi.

Setelah 10 menit di kamar mandi Nadine keluar dengan mengenakan kaos dan celana pendek yang ia pakai tadi. Nadine membuka lemarinya dan mencari-cari baju yang cocok ia pakai untuk pergi bersama Vano.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our HistoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang