"Apa mungkin operasi pencangkokan dilakukan saat Tori hamil?." Aro berusaha mengerti cara kedokteran memanipulasi kehidupan.
"Teknologi sudah semakin canggih Aro. Selama kondisi Tori stabil sebelum operasi dilakukan, maka hal itu bisa dilakukan. Bahkan ada kasus dimana pengangkatan kista saat janin berusia 4 bulan. Jadi, saat ini teknologi kedokteran sangat memungkinkan. Tentu saja ... Sebelumnya kita harus mendapatkan jantung yang cocok untuk Tori lebih dulu. Itulah masalah terbesarnya. Donor yang paling cocok sudah pasti berasal dari keluarga terdekat." Fani mencoba tidak terlibat emosi dengan pasiennya. Tapi kasus Tori memang berbeda. Pengidap penyakit jantung sangat rentan untuk hamil. Dua kehamilan Tori sebelumnya dibawah pengawasan ketat olehnya juga keluarga terutama Aro. Seluruh pekerjaannya dihentikan demi kondisi Tori. Anehnya selama itu kondisinya sangat sehat dan stabil. Nyaris tanpa kendala.
Tapi sekarang, saat Tori bahkan sedang melakukan pekerjaan ringan seperti menunduk lama memeriksa foto-foto, ia sudah pusing dan nyaris sangat pingsan karena kelelahan. Saat baru bangun dan hanya sekedar ingin ke kamar kecil pun, ia sudah mendadak pusing dan limbung. Ternyata saat pemeriksaan, efek 2 operasi cesar nya dulu membuat antibodinya menurun. Tori semakin cepat lelah dan detak jantungnya melambat karenanya. Konsumsi obat pun tidak bisa membantu lagi. Hal ini sangat kritis bagi keselamatan Tori dan bayinya. Walaupun pilihannya Tori atau calon bayinya, tetap saja kondisi Tori akan menurun dan jalan pencangkokan adalah alternatif yang paling mungkin.
"Donor jantung ... Artinya aku harus mencari orang yang sudah mau mati ya kan?," keringat dingin langsung muncul demi memilah banyak kemungkinan didalam kepalanya. Aro mencoba mengingat kandidat yang cocok. Tapi kan tidak mungkin menunggu orang tersebut mati baru melakukan cangkok.
"Donor jantung memang ada, tapi list tunggu sangat banyak. Kecocokan organ donor dan Tori juga mempengaruhi kinerja organ tersebut. Aku tidak mengatakan pencangkokan akan berhasil 100 persen. Akan ada banyak kemungkinan kalau operasi gagal. Seperti organ yang tidak cocok. Malfungsi bisa saja terjadi." Fani mencoba menjelaskan kemungkinan terburuk dari efek pencangkokan.
Aro melotot menatap Fani, menuduh Fani gila atau bodoh karena bertaruh atas nyawa Tori. Tapi dari awal ia sudah tahu setiap kehamilan punya resiko. Setiap operasi memiliki rentan keberhasilan 50-50. Tapi paling tidak, ia sudah melakukan usaha yang paling baik walau rasanya berat sekali.
Aro menatap Tori yang sedang menatap keluar jendela yang kebetulan pemandangannya menuju langit karena berada di lantai 5 rumah sakit. Tatapan teguh dengan lengannya memeluk perutnya penuh proteksi. Lalu ia menyadari kalau suaminya sedang menatapnya dan ia tersenyum menenangkan, 'aku nggak apa-apa' yang sangat ia kenal.
"Aku akan mencari donor yang tepat. Walau aku harus mengotori tanganku, aku rela. Demi wanita yang paling kucintai, demi anak yang sedang ia kandung. Demi anak-anak kami yang masih membutuhkan ibunya. Demi iblis dalam diriku, karena dia adalah malaikat yang akan selalu memeluk dan menarikku dari neraka," tekad Aro dalam hatinya.
****
Biasanya ia kesini selalu bersama Tori dan anak-anak. Tapi karena Tori harus bed rest dan si kembar sedang dalam mode aktif di usia 3 tahun mereka, maka si kembar pun tinggal di rumah. Putra sulungnya, Alex duduk kalem di sisinya dengan seatbelt melintangi tubuh mungilnya.
Alex, entah bagaimana, sangat mirip dengan Rudy Dharma, Ayah Tori. Menatap Alex membuat Tori merasa tidak tenang dan menimbulkan mimpi buruknya datang lagi. Setelah pengungkapan fakta soal Cindy dan isterinya diketahui oleh Rudy Dharma, keluarga itu hancur. Rudy bercerai, kekayaannya terancam, Cindy dan isterinya meninggalkannya dalam keadaan stroke.
Berita itu tentu saja sampai ke telinga Tori. Tapi ia memutuskan untuk tidak perduli. Aro mendukungnya. Ia tidak mau Tori terlibat dengan Rudi lagi. Setiap Tori melihat Rudi, ia menegang di balik sikap santai yang selalu ia tampilkan. Walau Rudi sudah merendahkan diri untuk datang dan minta maaf serta memohon untuk bertemu cucunya.
ESTÁS LEYENDO
HOLD ME
Romance"Hubungan kita aneh dan absurd. Lo bahkan nggak suka cewek bertato, yakin mau lanjutin rencana para kakek ini?. Pernikahan ini, akan jadi neraka buat lo." "Neraka buat gue?, bagaimana dengan lo?," Aro mengangkat alisnya. Tori menyisir helai rambutny...
