Part 3

2.9K 147 3
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 18.15 El pun bergegas ke rumah Vino.

Langsung saja El masuk tanpa permisi ke rumah itu yang sudah dianggapnya rumah sendiri.

"IBUN.. CHICI IMUT HERE..." teriak El.

"Ya ampun Chi, jangan teriak-teriak. Ini udah maghrib nak." Sahut Bunda Nia, bundanya Vino.

El hanya nyengir. "Eheh, maap khilaf. Al mana bun?" Tanyanya.

"Vino tidur, kamu bangunin gih. Udah mau makan malam nih." Jawab Bunda Nia yang diangguki oleh El.

Langsung saja El menuju ke kamar Vino yang ada di lantai dua dan langsung memasukinya tanpa mengetuk pintu. Sudah tidak heran memang, karena itulah kebiasaannya. Begitu juga kebiasaan Vino bila berada di rumahnya.

El mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar Vino sambil menggelengkan kepala. Kamar Vino sangat berantakan!

"Ini kamar apa gudang dah? Apa malah kapal titanic." Gumamnya.

Pandangannya pun berhenti pada kasur berukuran king size di depannya. Dilihatnya di sana ada Vino yang tengah tertidur nyenyak hanya dengan memakai celana pendeknya. Karena Vino tidak bisa tidur jika memakai baju.

El sudah terbiasa melihatnya. Karena mereka sudah bersama sejak kecil.

El pun segera membangunkan Vino.

"Al bangun! Udah waktunya makan malam nih! Al bangun!" Ucapnya setengah berteriak sambil menarik-narik tangan Vino.

"Ngh.." gumam Vino sambil mengerjapkan matanya.

"Cepet bangun Al! Ayo makan.." kata El masih dengan menarik-narik tangan Vino.

Vino yang masih mengantuk pun hanya pasrah. Dia bangkit dari tempat tidurnya dan memakai kaosnya. Lalu dia mengekori El menuju meja makan.

Di meja makan sudah ada Bunda Nia dan Ayah Fernand ayahnya Vino.

Langsung saja mereka menyantap masakan Bunda Nia. Makan malam itu berlangsung seperti biasanya yang diselingi obrolan ringan di antara mereka.

"Gimana sekolah kalian hari ini?" Tanya Ayah Fernand.

"Biasa aja Yah. Gak ada yang spesial." Sahut Vino sambil menyendok nasi di piringnya.

"Iya Yah, tadi juga pulang cepet belum ada pelajaran. Kan abis libur semesreran." Sambung El.

"Loh, pulang sekolah cepet tapi kok kalian tetep pulang sore sih?" Selidik Bunda Nia.

"Biasalah Bun, nih curut minta jajan di mall." Jawab Vino.

"Enak aja. Tadi kan yang ngajak ke mall duluan lo Al. Dasar lo onta!" Sanggah El.

El yang tak terima disebut onta pun langsung berucap "Lo yang onta."

"Dasar jerapah."

"Monyet lo."

"Kodok lo."

"Cicak lo."

"Dino-"

"Udah-udah. Lanjutin makannya, kalian ini udah gede.. masih aja berantem." Lerai Bunda Nia.

Vino dan El pun langsung kicep dan melanjutkan makan malam mereka.

Setelah selesai makan malam. Orang tua Vino pun langsung menuju kamar untuk beristirahat.

El dan Vino pun juga memasuki kamar Vino. Begitu sampai di kamar Vino El langsung menguasai kasur.

"Al, masih jam segini nih! Main PS yuk?" Ajak El.

"Boleh deh yuk! Pake taruhan tapi ya?" Tantang Vino.

"Taruhannya apaan?!" Tanya El antusias.

"Taruhannya biasa aja. Kalo gue menang, lo masakin gue nasi goreng spesial selama 3 hari. Dan kalo lo yang menang-"

"Lo harus traktir gue es krim sama coklat selama 3 hari juga!" Potong El girang.

Vino hanya memutar bola matanya malas. "Oke deal!"

Setelah mencapai kesepakatan itu, mereka beranjak untuk duduk di sofa yang ada di kamar Vino dan mulai bermain. Dan hasilnya, Vino lah yang menang.

"Yess! Mulai besok lo harus masakin gue nasi goreng! Gak mau tau!" Ucap Vino girang.

El dengan pasrah mengangguk dengan bibir cemberut.

Selanjutnya, mereka menonton film. Karena malam sudah larut El tertidur di sofa yang berada di depan tv.

Vino yang menyadarinya pun langsung mengangkat El untuk dipindahkan ke kasurnya. Dan Vino sendiri tidur di sofa yang ada di kamarnya itu.

***
TBC
____________________________________

Maaf kalau tambah gak jelas atau terlalu bertele tele.
Di mulmed ada si Elichia.

Sebenernya udah update dari sabtu kemaren.. tapi kok ga keluar ya..
Maaf jadinya lama :v

Mohon kasih vote dan commentnya ya..
Buat penyemangat :v

Senin, 31-10-2016

My Best (Boy) FriendWhere stories live. Discover now