Wattpad Original
Ada 34 bab gratis lagi

Part 5 - First Deal

367K 28.1K 1.4K
                                    



"Jadi hanya ini yang kau kembalikan?" Daniel memeriksa dompetnya yang hanya berisikan kartu-kartu. Mereka sedang berada di ruang kerja pribadi tak jauh dari sana. "Tidak ada uang?"

"Kalau aku tidak memerlukan uang, aku tidak akan mencopetmu, Pak Fernandez." gerutu Nic.

Daniel mendongak sambil meringis. "Evelyn, sebenarnya kau harus menyadari bahwa di sini yang menjadi korban adalah aku."

"Lalu?"

"Lalu? Setidaknya kau bisa bersikap sedikit sopan. Tidak banyak orang di dunia ini yang bisa memperlakukan orang yang baru saja mencuri miliknya dengan sabar."

"Lalu apa dengan bersikap manis, image seorang pencuri akan hilang dariku, begitu?"

"Kau bisa melakukan itu untuk bernegosiasi denganku. Siapa tahu aku malah akan iba dan bersimpati. Bukankah nasibmu ada di tanganku?"

Nic menggertakkan gigi mendengar tanggapan itu. "Aku tidak bisa berpura-pura."

"Sepertinya kau tidak terlihat menyesal. Sudahlah." Daniel mengedikkan bahu.

"Aku sudah berencana akan mengembalikan dompetmu hari ini." Nic merengut kesal sambil menatap kertas-kertas sobek bekas pembungkus dompet yang berserakan di atas meja. "Lagipula malam itu Anda mengatakan bahwa uang itu tidak seberapa. Berhentilah bersikap seakan-akan Anda menderita."

"Jadi maksudmu aku harus menolerir kejahatan? Begitu?"

Nic ingin melawan, tapi kata-katanya tertahan. Pria itu sangat pintar melemparkan kembali kata-kata Nic sehingga ia tidak bisa menjawab. Sebenarnya ia agak bingung karena tadinya ia berpikir pria di depannya ini akan langsung melaporkannya pada polisi tanpa pikir panjang. Tapi yang terjadi malah ia mengajak Nic berbicara secara pribadi setelah Nic mengakui semuanya.

"Baik, silakan menelepon polisi seperti yang ingin Anda lakukan," gumam Nic pasrah.

"Memangnya siapa yang ingin melaporkanmu ke polisi?"

"Jadi Anda tidak akan melaporkanku pada polisi?" tanya Nic penuh harap.

"Yang benar saja. Untuk apa aku melakukan itu?" Daniel mengernyit.

Nic terkesima. Mungkin Daniel Fernandez adalah orang yang baik dan sejak tadi Nic terlalu berprasangka buruk pada pria itu. Memang benar, Nic jarang menemui pria kaya seperti Daniel Fernandez yang sepertinya tidak terlalu arogan dan mau berbicara dengan Nic yang bukan apa-apa. Pria itu memiliki senyum seindah malaikat dan mungkin saja ia benar-benar berhati malaikat. Mungkin Nic memang terlalu skeptis. Mungkin...

"Tentu saja aku lebih mengharapkan uangku kembali. Melaporkanmu ke polisi hanya buang-buang waktu dan membuatku rugi." Daniel tertawa.

"Sial! Kau sangat perhitungan, Pak Fernandez!" bentak Nic karena kemarahannya kembali memuncak hingga ke ubun-ubun. Ia harus meralat pemikirannya tadi. Ternyata pria itu sungguh menyebalkan! Rasanya ia ingin memutar waktunya yang telah sia-sia ia pergunakan untuk memikirkan bahwa pria itu baik.

"Memangnya kau pikir aku seharusnya menggratiskan uang itu, begitu?"

"Ti... tidak juga." Nic menelan ludah menyadari kebenaran itu.

"Lalu kau bisa membayarnya?"

"Untuk saat ini? tentu saja tidak."

"Sayang sekali," Daniel berdecak.

"Aku telah memakai sepertiga uang Anda. Seharusnya Anda tahu bahwa aku tidak mungkin bisa mengembalikan uang itu sekarang. Kecuali jika..." Nic terhenti.

DANIEL AND NICOLETTE  (SUDAH DISERIESKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang