Part 22

38.4K 1.2K 96
                                    

Sarah POV

Hari ini aku meminta Vera untuk menemaniku berbelanja di sebuah Mall di pusat kota.

Radit menyuruhku membeli beberapa baju baru, karena menurutnya baju-baju yang ku pakai sudah ketinggalan jaman.

Awalnya dia menawarkan diri untuk menemaniku berbelanja, namun aku menolaknya karena aku tahu dia pasti punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Akhirnya aku meminta Vera untuk menemaniku, lagipula berbelanja dengan teman wanita akan terasa lebih menyenangkan.

"Sarah, gue laper nih, kita makan dulu aja ya baru belanja baju," Vera memegangi perutnya.

Aku mengangguk setuju. Aku juga sebenarnya sudah merasa lapar, karena ini memang memasuki jam makan siang.

Kami memasuki sebuah food court dan memesan makanan.

"enak banget sih jadi elu, kalo suami gue boro-boro ngasih duit buat belanja baju," dengus Vera.

"enak apanya? Lho nggak tau apa kalo si Radit pagi-pagi ngebongkar isi lemari gue. Dia ngoceh-ngoceh pas liat baju gue udah ketinggalan jaman. Makanya dia nyuruh gue beli baju baru hahhaha,"

"enak ya kalo suami kaya..." Vera menopangkan kedua tangan pada wajahnya.

Pesanan makanan kami pun tiba.

Kami berdua melanjutkan makan dalam diam.

Ku santap makananku dengan perlahan.

Drrttt..drrrtt...ddrttt...

Seseorang menelponku.

Radit.

"iya, kenapa Dit?"

"Sarah, kamu dimana?"

"ini lagi di Mall sama Vera,"

"hoo... kirain nggak jadi beli bajunya,"

"jadi kok... aku nggak mau kamu ngoceh-ngoceh lagi ngatain selera fashion-ku," sungutku pura-pura kesal.

"hahaha.. maaf maaf.. kamu pake aja kartu kreditku buat belanja barang yang kamu suka. Jangan sungkan-sungkan yaa..."

"yakin?" tanyaku memastikan.

"yakin kok.. anggap saja ini rasa terima kasihku karena sudah menemaniku malam tadi hahahha,"

"aaiiissshhh.. apa kau kira aku ini wanita penghibur?" aku berbisik dengan kesal, takut Vera mendengar percakapan kami.

"bercanda kok, ya udah kalo gitu. Nanti ku telepon lagi, ini lagi ada kerjaan. Bye!"

Titt!

Radit menutup teleponnya tanpa menunggu jawaban dariku.

Saat sedang berbicara pada Radit di telepon tadi, sebenarnya ada sesuatu yang mengganggu penglihatanku.

Dari kaca disebelah tempat duduk Vera, aku bisa melihat ada seseorang yang sedang menatap kearahku.

Aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

Orang tersebut memakai pakaian serba hitam, bahkan dia menutup sebagian wajahnya dengan topi.

Aku menoleh ke arah orang itu, namun anehnya dia langsung menundukan kepalanya.

"Ahh sudahlah.. mungkin orang itu bukan lagi menatap ke arah kami berdua," batinku.

Aku berusaha menghindari pikiran negatif dan mempercepat makanku.

I Hate You I Love You (Radit & Sarah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang