Part 23

36.6K 1.3K 93
                                    

Radit membanting pintu mobil, sesaat setelah ia tiba di rumah sakit.

Tadi Vera meneleponnya dan memberitahu telah terjadi penyerangan yang dilakukan oleh Dina dengan menggunakan senjata tajam.

Tanpa pikir panjang dia langsung meninggalkan pekerjaannya dan menuju ke rumah sakit yang dimaksud.

Dia berlari kesana kemari seperti orang gila.

"Radit!" Vera memanggilnya dari kejauhan.

"Vera.. bagaimana keadaan Sarah??" Radit berlari mendekat kearah Vera.

"Sarah menderita luka sobek dileher, hampir saja pisau itu mengenai pembuluh darahnya,"

Radit merasa lemas seketika.

"tadi dia sempat tidak sadarkan diri. Tapi keadaannya sekarang makin membaik. Dia baru saja dipindahkan ke rawat inap," Vera menunjuk sebuah ruangan.

Radit segera bergegas masuk ke ruangan itu.

Disana Sarah hanya bisa terbaring lemah diatas tempat tidur pasien.

Matanya masih terpejam. Wajahnya begitu kaku dan pucat.

Jarum infus sudah terpasang mantap ditangannya. Bagian leher Sarah sudah dipenuhi beberapa balutan perban.

Radit menggenggam tangan Sarah dan mencium keningnya.

"apa yang sebenarnya terjadi?"

"akku ttidak tahu... Sarah begitu lama berada didalam fitting room. Saat aku menyusulnya, sudah terjadi keributan antara mereka berdua,"

"lalu?"

"Sarah berteriak meminta pertolongan, jadi aku segera berlari memanggil security. Saat pintu berhasil didobrak, Sarah sudah berlumuran darah dan Dina sudah berdiri gemetar disudut ruangan,"

"dimana wanita itu sekarang??!!"

"dia sudah dibawa kekantor polisi, di tempat kejadian ada sebuah pisau yang berlumuran darah. Sepertinya Dina memang sudah memiliki niatan untuk melukai Sarah,"

Radit terdiam.

Dia tidak menyangka bahwa Dina akan bertindak sejauh itu.

"Vera... aku benar-benar berterima kasih padamu, kalau tidak ada kau... aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada istriku,"

"sudahlah Radit.. aku juga minta maaf. Seandainya aku lebih cepat menyadari keributan itu, pasti Sarah tidak akan terluka seperti ini,"

Radit tersenyum pada Vera.

"kau bisa pulang sekarang, Vera. Sebaiknya kau istirahat, kami sudah banyak merepotkanmu,"

"its okay, Radit. Aku tidak merasa keberatan sama sekali,"

"tenang saja... sebentar lagi mama ku akan sampai kesini. Dia akan membantuku merawat Sarah," Radit meyakinkan Vera.

"hmm.. baiklah kalau begitu. Aku berdoa semoga Tuhan segera menyembuhkan istrimu,"

"terima kasih,"

Vera berjalan pergi keluar ruangan.

***

"bukankah mama sudah menyuruhmu untuk menjaga dia dengan baik?!" Rita tak henti-hentinya mengoceh pada Radit begitu dia sampai ke rumah sakit.

"Radit juga nggak tahu ma, kalau aku tahu Dina sudah mengincar Sarah mana mungkin aku membiarkannya pergi sendirian,"

"hampir saja anak ini kehilangan nyawanya,"

"untunglah Vera segera membawanya kerumah sakit,"

"tapi tetap saja dia sudah kehabisan banyak darah, Radit!"

I Hate You I Love You (Radit & Sarah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang