.32👀

3.2K 410 44
                                    

Part ini penuh hoseok ya guysss

---

Hoseok melangkahkan kakinya pelan menuju ruang latihan nya. Ia malas harus betemu kedua pasangan yang membuat hatinya perih, ia juga malas jika teman-temannya nanti akan menanyakan banyak hal tentang kejadian barusan.

"Gua bodoh apa tolol si" Hoseok memukul kepalanya sengaja. Sakit, tentu lah. Tapi sakit itu menyadarkan dirinya jika ia tak pantas harus mengikuti lomba bersama dengan Jimin dan teman-teman lain nya.

Hoseok malu sama dirinya. Kenapa dulu ia merendah-rendahkan Jimin di depan Chaerin. Pantas saja dulu Jimin hanya diam dan tidak membalas perkataan Hoseok, toh dia udah milik Chaerin tanpa sepengetahuan dirinya.

Ketika Hoseok sudah di depan pintu ruang latihan mereka, gerakan tangan untuk membuka genggang pintu tersebut berhenti.

Lagi-lagi ia berfikir, ia tidak pantas untuk berdiri disini.

----

Hoseok terus mendapati telpon bahkan sms dari sahabatnya, Chaerin.

Berkali-kali Chaerin menelponnya, dan juga men-spam obrolan. Itu membuat Hoseok harus berusaha mengabaikannya. Jujur, Hoseok tidak kuat melihat berpuluh-puluh missed call atau sms dari Chaerin.

Dan dengan perasaan campur aduk, Hoseok membalas pesan itu. Tapi tidak dengan perkataan yang ngebuat Chaerin senang, bahkan lebih baik dirinya tidak usah membalas pesan tersebut daripada melukai perasaan sahabatnya itu.

Chaerin juga ngelukai gua? Kenapa gua gak bisa bales ngelukai hati dia juga???

-----

Besok harinya Hoseok berangkat sekolah dengan perasaan yang gak enak kayak kemarin. Gak ada polesan senyuman di bibirnya yang setiap hari ia tunjukan ke orang-orang.

Dan gak ada teriakan "Pagi Chaerin!" Yang ngebuat telinga Chaerin berdengung setiap kali mendengarnya.

Hanya ada perasaan takut untuk memulai seperti itu.

Kejadian kemarin membuat Hoseok lupa siapa dirinya.

Chaerin memberanikan dirinya untuk mendekati Hoseok, tapi yang dilakukan Hoseok benar-benar membuat perasaan bersalah Chaerin menumpuk.

Hoseok pergi karena merasa gak enak di pandangin Chaerin.

Chaerin gak mau diam aja, dia ngikutin Hoseok sampai akhirnya Chaerin ketauan ngikutin dia.

"Mau apa sampai ngikutin gua?" Chaerin terkejut mendengar suara Hoseok yang juga berubah. Nada suaranya dingin.

"E-ennga g-guaa..."

"Hhhh.." Hoseok cuma ngebuang nafasnya, dan melangkah ke depan tanpa memandang kebelakang.

Chaerin langsung menarik lengan Hoseok, dan sekarang ia bisa melihat wajah Hoseok secara dekat lagi.

"Maaf"

"..."

"Maaf gua udah nyakitin elo,"

"Gak masalah." Lagi-lagi nada suara Hoseok dingin.

Mereka saling bertatap, hingga pada akhirnya nada dering ponsel Chaerin menghancurkan segalanya.

"J-jimin jangan nelpon gua dulu, gua lagi sama H-"

Tiba-tiba Hoseok merampas ponsel Chaerin kasar.

"Gua keluar dari team. Lebih baik lo nyari orang yang lebih baik dari gua, Park Jimin."

Jimin terdiam di sana, Chaerin juga tidak bisa mengatakan satu kata pun.

Hoseok memutuskan panggilan Jimin dari ponsel Chaerin.

"Tungguu!"

"Apa lagi?"

"Gue minta maaf! Banget! Please jangan pernah keluar dari team Jimin, lo tau kan lombanya sisa 6 hari? Lo pikir mudah nyari orang baru? Lo kenapa sih! Gua tau gua salah! Gua minta maaf! Ini salah gua bukan salah Jimin, Hoseok!"

Hoseok tertawa, itu ngebuat emosi Chaerin bener-bener naik secara drastis.

"Lo tau gak? Lo tuh egois."

"IYA GUA SALAH! SALAHIN GUA AJA!"

"LO MAU BILANG GUA EGOIS, KEJAM, GAK TAU DIRI, ATAU PENGHIANAT SAMA SAHABAT SENDIRI. SILAHKAN!!!"

Tangisan Chaerin keluar dari kedua matanya. Sebenarnya ia kesal, ia kesal dengan dirinya, atau sebenarnya kesal dengan sahabatnya sendiri.

Chaerin gak tau lagi.

Hoseok terkejut ketika mendapati Chaerin menangis, ia melangkahkan kakinya mendekati Chaerin.

Lo bukan gitu, tapi gue.

Hoseok ingin memeluk sahabatnya itu, lebih tepatnya orang yang ia sayang yang lebih dari sahabat.

Tapi Hoseok menahan dirinya untuk tidak memeluk Chaerin.

"Seenggaknya lo jangan beri gua harapan berlebih, tentang gimana kita bisa bersama lebih dari sahabat. Ketika sejujurnya lo tau itu gak bakal mungkin terjadi."

"Maafin gue karena ngebuat lo nangis."

Hoseok menepuk punggung Chaerin, lalu pergi meninggalkan Chaerin yang masih menangis.

---

Sejak saat itu, Hoseok tidak pernah datang lagi untuk latihan bersama Jimin dan teman-temannya.

H-3 sebelum lomba. Apakah bisa Jimin membawa Hoseok kembali?

----

Ini mau tamat kayaknya:"))

Maafin yaa kalau makin lama makin gajelas:"" tapi gue berusaha namatin kok:")

Comment ya yang masih nunggu ff ini :)

Ika

Eyecontact+ park jimin [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang