17. MASA SMA [REPOST]

627K 43.4K 9.4K
                                    

Manaaa Yang Udah Nunggu Lanjutannyaa?

1-5 Emoji Yang Mewakilimu Saat Ada Update Cerita Ini?

Jam Berapa Kamu Baca Updatean Cerita Ini?

[Biar Kamu Readers Aktif & Terlihat] Coba Sebut Siapa Aja / Nama / Username Mana Aja Yang Baca Part Ini?❤️❤️

[Biar Kamu Readers Aktif & Terlihat] Coba Sebut Siapa Aja / Nama / Username Mana Aja Yang Baca Part Ini?❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa Kamu Siap / Ready Mengisi Tiap Paragraf dan In-Line Dengan Komentarmu?💖💖

17. MASA SMA

"Gal."

Galaksi yang baru habis mandi dan sedang memainkan ponselnya di dalam kamar melihat Nova datang. Cowok itu berjalan tanpa beban ke kamarnya. Galaksi sadar, mereka bukan anak kecil lagi. Meski mereka musuhan, namun tetap saja mereka harus terlihat biasa saja. Apalagi saat ini Galaksi malas beradu mulut dengannya.

"Lo bisa ketuk pintu dulu?"

"Gue rasa nggak perlu. Pintu kamar lo juga kebuka."

"Nggak sopan," desis Galaksi. Matanya kembali teralih pada ponselnya. Bersikap tak acuh kembali.

"Ngaca."

Galaksi mengangkat wajahnya dan melihat Nova bersender di meja TV kamarnya, di depan cowok itu. Satu kakinya tersilang ke depan. Cowok itu sedang berpakaian rumahan. Kaos biasa berwarna merah.

"Ngapain lo ke sini?"

"Kalau mau ribut. Mending keluar aja."

"Apa lo masih mau jadi ketua geng di sekolah lo?" tanya Nova berhasil menghentikan ibu jari Galaksi yang sedang men-scroll layar ponselnya. "Gue alumni Ganesha. Gue tau mereka gak bener semuanya. Apalagi Sergio dulu."

"Ya terus? Kenapa?"

"Kalau salah satu anak buah lo kenapa-kenapa, bisa lo yang kena imbasnya. Lo adik gue. Jangan malu-maluin nama keluarga."

"Jangan kolot. Kumpulan kaya gitu udah biasa di sekolah," Galaksi melihat Nova. "Buktinya sampe sekarang gak ada yang kenapa-kenapa kan?"

Nova menghela napas. Membujuk kepala batu seperti Galaksi memang susah. "Kapan lo bisa dikasi tau?" tanyanya sedikit kesal. "Lo udah mau lulus SMA. Bentar lagi mau kuliah. Sampe kapan lo berhenti tawuran gak jelas. Berhenti ikut Ravispa. Berhenti minum-minum keras? Lo tau sendiri kan dulu Kifto masuk penjara karena dia nusuk Bramasta?"

"Dia temen duduk gue. Sebelum ikut Ravispa dia anaknya baik-baik aja. Nurut. Gak pernah bolos. Setelah ikut Ravispa. Dia berubah. Mulai dari ngebolos. Diajakin ribut ke SMA Kencana. Pergi pagi pulang pagi. Sama kaya lo."

"Itu Kifto bukan gue."

"Tapi dia sama kaya lo. Awalnya biasa aja. Setelah ikut Ravispa jadi berubah. Inget, jangan sampe lo malu-maluin keluarga. Udah cukup lo bikin malu Mama Papa sama sikap lo yang masih kaya bocah."

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang