4

829 171 72
                                    

👑 🐥 👑

👑 🐥 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

Jimin belum sempat memikirkan rencana cadangan bila Sera tiba-tiba berkhianat, tapi gadis itu sudah lebih dulu memancingnya, mengatakan ingin membatalkan perjanjian mereka. Dia yang suntuk dengan deadline kerja, diganggu Luna sejak memulai hari padatnya di kantor, nyaris hilang kendali saat menyeret Sera ke dalam gedung dan mendudukannya di ruang kerja.

Sejujurnya Jimin tidak punya kepedulian atas apa yang terjadi antara Sera dan Taehyung, dia tidak mau tahu kenapa Taehyung ada di area kantornya. Ya, Jimin sempat melihat Taehyung turun dari mobil sebelum membawa Sera pergi, dia hanya membutuhkan eksistensi Sera di depan Luna.

Jimin bersedia membantu kasus ayahnya Sera, karena dia kasihan kepada Jo Mishil, wanita yang dikhianati suami dan ingin mempertahankan rumah yang mungkin punya kenangan tersendiri. Ibunya terus membahas tentang Mishil, bersama seluruh kesedihan dari teman ibunya itu, mantan tetangga mereka di Busan.

Jimin tidak punya pengalaman hidup sedramatis keluarga Cho, dia lahir dan besar di keluarga harmonis. Dia tidak pernah mendengar orangtuanya bertengkar, ayahnya juga tidak pernah menaikkan nada suara pada Ibunya. Itu juga alasan Jimin, nyaris tidak pernah membentak perempuan mana pun meski kesabarannya setipis bulu kucing.

Namun, setelah melihat tingkah Sera tidak konsisten, seenaknya membatalkan perjanjian, berhasil mengusik lagi kekesalan yang sudah sempat teredam, dia hampir saja membentak gadis itu. Mereka tidak punya masalah, Sera hanya orang asing yang baru dia kenal. Sebelumnya Jimin tidak punya alasan untuk marah, sekarang rasa-rasanya dia ingin mengajak Sera ke arena tinju.

"Sepertinya kita membutuhkan surat perjanjian resmi di atas materai, supaya kau tidak bisa seenaknya membatalkan perjanjian sesuka hatimu," kata Jimin, memperhatikan Sera gelisah di seberang meja.

"Aku menganggap perjanjian kita serius tapi kau tidak, apa rumahmu itu bukan hal serius yang patut diperjuangkan?" Jimin melipat kedua lengan besarnya depan dada, menatap lurus pada Sera yang tetap bungkam.

"Kau menganggap kasus ayahmu main-main?" Jimin mendesah kasar. Dia telah mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk kasus Donghyun, tetapi anak perempuan Donghyun cuma menganggap usahanya sebagai lelucon.

"Mau diam sampai kapan? Aku tidak punya banyak waktu untuk bicara dengan tembok."

Sera otomatis mengangkat pandang, balas menatap Jimin dan berusaha keras agar pria itu tidak mengintimidasinya.

"Ibu tidak benar-benar menginginkan rumah itu," katanya. "Ibu bahkan tidak mau tinggal di sana lagi, rumah itu tidak akan dijual atau pun disewakan."

"Lantas menurutmu, alasan itu bisa kau pakai untuk membatalkan perjanjian dan kembali pada mantanmu yang berengsek?"

"Dia tidak seburuk itu," ucap Sera, suaranya menantang tapi Jimin hanya tersenyum miring.

"Aku tidak peduli masalahmu dengan Taehyung, aku bisa mencari gadis lain untuk diajak kerjasama menjadi pacarku di depan Luna. Bukan aku yang membutuhkanmu, kau yang membutuhkanku untuk menyelesaikan kasus ayahmu."

The CovenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang