EMPAT BELAS: GAGA UNTUK ASHILA

174K 11.8K 228
                                    

HALO, APA KABAR?

SELAMAT MEMBACA YA AYANG 😍

KOMENTAR SETIAP PARAGRAF YA 😘

ABSEN DULU SEBELUM MEMBACA 👋

***

Ini malam minggu, Gaga sekarang berdua dengan Roy menonton racing antar geng Halilintar vs geng Petir. Biasanya Gaga yang paling antusias jika menyangkut masalah melaju di jalanan. Tetapi entah kenapa, sedari tadi pikirannya tak fokus. Seolah tak menikmati keberadaan dirinya di sana. Ada perkara lain yang lebih mengusik benaknya. Ashila.

Bumbu-bumbu keributan sudah dipastikan akan selalu mengisi setiap pertandingan kedua geng motor tersebut. Sama halnya seperti geng The Flash and Danger dan geng Kilat, kedua geng tersebut adalah musuh bebuyutan. Pertengkaran selalu saja terjadi ketika selesai melakukan balapan.

Gaga berdecak, nah. Kedua geng di depan sana sudah saling serang akibat ada salah satu dari anggota mereka yang terjatuh. Tak terima, anggota geng lain membela dan saling tuduh. Entah siapa yang benar, Gaga menganggap semuanya sama saja. Tawuran pun tidak dapat dihindarkan. Meski bukan jalan protokol, jalan tersebut cukup besar sehingga kedua geng tersebut mengganggu lalu lintas yang ada.

Gaga dan Roy bergegas meninggalkan tempat itu karena tidak mau ikut terlibat. Namun ketika baru saja mau menyalakan motornya, tiba-tiba Gaga melihat seorang perempuan yang terjebak di keributan itu. Kontan Gaga dengan naluriah ingin menolong meskipun tidak tahu persis siapa perempuan itu.

"Ayo, Ga. Kita cabut dari sini!" Roy sudah siap melajukan motor besarnya.

"Lo duluan aja, Roy!" Gaga menjauh dari motor untuk menghampiri perempuan itu. Sebuah tendangan hampir mengenai tubuhnya saat dirinya mencoba menerobos kerumunan antar geng yang sedang berkelahi dengan kalap.

Gaga dengan lihai menghindari pukulan-pukulan yang akan menyasar di tubuhnya. Setelah beberapa langkah ke depan, menendang seseorang yang menghalangi jalannya, dan menumbangkan seorang cowok berambut gondrong yang mencoba menyerangnya dari belakang, akhirnya Gaga berhasil menjangkau perempuan yang sedang ketakutan itu.

Tentu saja Gaga mengernyit ketika melihat perempuan itu. "Ashila?" Gaga terkejut dan cepat-cepat menyeru pada perempuan di hadapannya. "Ayo ikut gue pergi dari sini!"

"Gu-gue gak bisa jalan, Ga. Gue takut." Ashila terlihat pucat, cemas, gemetar, meski Gaga sudah menggenggam erat tangannya.

Gaga memandang ke sekitar dengan ringkas. Pertempuran semakin parah dan tak terkendali. Tanpa banyak mengulur waktu atau persetujuan lebih lanjut dari Ashila, cowok itu menggendongnya. "Pegangan, Shil." Gaga dengan beban di tubuhnya masih mampu setengah berlari menjauhi tempat itu menuju motornya berada. Ashila sendiri hanya bisa diam sambil menaruh tangan di bahu Gaga yang kuat.

Setelah berhasil menjauh dari tempat tawuran itu, Gaga menuju ke suatu tempat yang mencuri perhatiannya. Gaga memakirkan motornya di dekat area pasar malam. Ini baru pertama kali dirinya masuk ke dalam pasar malam. Gaga membawa Ashila ke sebaris kursi kayu di dekat kios gulali. Ashila masih terlihat takut.

Gaga menyugar rambut lalu bertanya pada Ashila. "Lo ngapain di sana?"

"Bahaya buat cewek." sambungnya dengan raut khawatir.

Ashila menjawab pelan bahkan suaranya nyaris tak terdengar akibat shock atas kejadian tadi. "Gue lupa jalan pulang."

"Lagi pula mana gue tahu ada tawuran di sana." Perempuan itu bersuara lagi. Suaranya gemetar, ingin menangis membayangkan bagaimana nasibnya seandainya saja Gaga tidak ada di sana untuk menolongnya.

Pangeran KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang