5

881 169 105
                                    

👑 🐻 👑

👑 🐻 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

Sera tidak yakin mengapa dia akhirnya berada di bar Daechwita. Alasannya mungkin karena taksi yang ditumpangi mogok persis depan bar, dia pernah ke sana sekali dengan Chaeyeon saat merayakan ulang tahun teman mereka dan Taehyung tidak pernah datang ke sini. Sera hafal, Taehyung akan mencarinya setelah bertengkar dan mereka pasti berbaikan.

Begitu terus sampai Sera imun dengan semua makian, bahkan sesekali pukulan yang mengisi hari-harinya bersama Taehyung.

Supir taksi yang mengantarnya sedang ke toilet, sepakat keduanya menunggu di bar selama mobil diperbaiki, ada bengkel official tidak jauh dari bar. Sera kepingin minum, tidak seperti biasanya. Pergi sendirian ke meja bar, memesan bir gelas besar dn tiga botol soju. Bartender memperingatkan untuk tidak meminum semuanya tapi Sera tak acuh, kembali ke meja dan mendapati supir taksi sudah duduk di sana.

"Nona, mobilku tidak bisa diperbaiki dalam waktu singkat. Bagaimana kalau aku pesankan taksi lain? Kau cukup bayar sesuai argo, 250 ribu won."

Sera menghela napas berat, Taehyung menurunkannya di daerah yang terlalu jauh dan sepi. Dia tampak keberatan mengeluarkan uang, padahal uang itu bisa dipakai untuk naik taksi kalau-kalau dapat panggilan pekerjaan.

"Ini." Sera menyerahkan uangnya. "Tidak usah dipesankan taksi baru, aku bisa pesan sendiri. Maaf sudah bikin Bapak repot." Sera menunduk sopan, membuat supir taksi jadi sungkan.

Selepas supir taksi itu pergi, para pria di bar menatap penuh minat. Sera sadar bagaimana penampilannya, dengan wajah bekas menangis, rambut berantakan, seorang diri duduk bersama bir dan soju.

Sera menenggak bir lebih cepat dari pada seharusnya, lalu menuang soju pada gelas kecil di meja berkali-kali sampai habis dua botol. Dia pura-pura tak acuh pada pandangan penuh tujuan yang ditujukan padanya. Ponselnya berdering, tanpa pikir panjang dia menjawabnya.

"Halo!" sapanya.

"Kau di mana?!" tanya suara Taehyung yang marah di telinganya.

"Berhenti menghubungiku," jawab Sera setengah sadar, kepalanya yang mulai berat dia topang dengan tangan yang bebas dari ponsel.

"Beri alamatmu sekarang, aku jemput."

Tahu-tahu air mata membanjiri pipinya, menyadari dirinya selalu saja kalah. Bukannya Sera tidak berusaha lepas dari Taehyung, tetapi keberanian dan tekat itu kerap luluh bila sudah saling berhadapan, tiap kali pria itu minta maaf atas segala hal buruk yang telah dilakukan.

Sera diam saja bersama lelehan air mata yang membasahi wajahnya, tersedu sedan, terisak-isak sampai bahunya terguncang. Dia meletakkan kepala di meja bersama telepon yng masih menyela, tidak sanggup menolak Taehyung tapi dia juga tahu yang akan pria itu lakukan bila bersedia dijemput.

The CovenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang