TUJUH BELAS: KEKECEWAAN ASHILA

154K 11.4K 242
                                    

HALO, APA KABAR?

SELAMAT MEMBACA YA AYANG 😍

KOMENTAR SETIAP PARAGRAF YA 😘

ABSEN DULU SEBELUM MEMBACA 👋

***

Satu kelas berbondong-bondong menuju kantin berdasarkan seruan Roy. Dengan sangat cepat teman-teman satu kelas mengisi kantin saat bel istirahat berbunyi. Takut kalah cepat dengan murid lain yang akan memenuhi kantin sehingga mereka tidak akan kebagian traktiran dari Gaga.

Ada yang saling dorong, bergosip tentang hubungan Gaga dan Ashila, dan ada juga yang menyepak kaki temannya hingga terjatuh sampai mereka saling mengeluarkan jurus jitak-jitakan.

Gaga dan Ashila yang jalan berdampingan hanya tertawa melihat tingkah teman-temannya. Lalu mereka merasa tersipu sendiri sewaktu Rina dan Kinta menoleh ke belakang untuk mengejek keduanya. "Cie yang pegangan tangan terus. Kita yang jomblo mah apa atuh." Kedua siswi itu saling cekikikan.

Dua sejoli yang sedang kasmaran itu akhirnya tiba di kantin dan disambut meriah dengan tepukan tangan sesuai instruksi dari Roy. Teman Gaga satu itu seolah akan menjadi MC acara pajak jadian kali ini.

Di depan teman-temannya, Roy berteriak gembira. "Sebagai pajak jadian Gaga dan Ashila, kita semua ditraktir, guys!"

Lukman yang berbadan gempal menyeletuk meramaikan suasana. "Boleh tambah gak? Hehehe."

"Boleh, tapi sini gue jitak dulu." Roy mengacungkan kepalan tangannya ke udara. Membuat semua yang ada di sana tertawa.

Sedari tadi Jery dan Gilang sudah duduk di ujung kantin. Mendengar kehebohan itu, mereka menyusul bergabung ke rombongan kelas itu. Kedua teman Gaga itu ikut gembira mendengar teman geng mereka baru jadian. Syukur-syukur bisa dapat traktiran juga.

Keduanya menempatkan diri di sisi Gaga. "Mantap. Selamat, Ga. Dari awal gue punya feeling sama kalian kalau bakal jadian." seru Jery menepuk bahu Gaga.

Gilang ikut memberikan ucapan selamat. "Semoga sampai kakek nenek. Hahaha."

Karena teman-teman mereka sudah tak tahan ingin cepat-cepat menghabiskan jualan Bulek dan Paklek di kantin, Roy menyuruh semuanya langsung saja memesan makanan.

Sewaktu Gaga dan Ashila serempak mengulas senyum, entah dari mana Alex muncul tiba-tiba di hadapan mereka. Ingin ikut membaur. Tetapi menilai dari raut wajah cowok itu, Gaga paham, Alex tidak benar-benar ikut bahagia.

Kebahagiaan Alex yang mutlak adalah ingin segera membongkar pertaruhan mereka. Sebenarnya Alex sendiri memang sudah tak sabar ingin menyampaikan hal ini dari kemarin-kemarin. Alex ingin sekali mengungkap permainan itu tetapi terhalang karena dirinya sedang sakit.

Namun tanpa disangkanya, rupanya momen kali ini jauh lebih tepat. Ashila pasti akan lebih merasa hancur karena Gaga telah menjadikan perempuan itu sebagai bahan taruhan.

Alex bertepuk tangan sehingga orang-orang di sana memperhatikannya. Cowok itu menyugar rambut lalu mengulurkan tangan ke hadapan Gaga. "Gue ngaku kalah sama lo, bro."

Alis Alex terangkat sebelah sekaligus matanya menyipit panas menatap Gaga. "Ternyata, gak ada cewek yang bisa nolak lo."

Suasana yang sebelumnya ceria oleh tawaan, sontak mendadak hening dan tegang. Semua pasang mata mendengarkan setiap patah kata yang dicetuskan Alex. Menunggu-nunggu perkataan Alex selanjutnya.

Alex mengendarkan pandangan. "Kalian semua harus tahu..." Cowok itu bergerak ke sisi Gaga dan merangkul bahu Gaga. "Gaga sudah menang taruhan lawan gue."

Pangeran KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang