1

643 168 57
                                    

👑 🐻 👑

🌷🌷🌷

"Tanggalnya sudah ditentukan, 28 Februari. Ibu pikir Jimin sudah memberitahumu," jawab Mishil begitu Sera bertanya tentang tanggal pernikahan pagi ini.

"Dia tidak memberitahuku secara langsung," gumam Sera. "Ibu, kenapa harus secepat ini?"

"Jinjae takut kau hamil duluan." Mishil setengah tertawa. "Kau tahu, dia terus saja kepikiran sejak kau menginap di tempat Jimin tempo hari. Jinjae sangat kolot, dia tidak bisa menerima bila anak jaman sekarang punya pemikiran berbeda dengan jamannya dulu."

Mishil meneliti putrinya yang duduk di seberang, seksama, sampai Sera jadi gugup.

"Kau tidak hamil 'kan? Ibu tahu Jimin tidak sepolos itu, kalian berdua-" Mishil memicing.

"Apa yang Ibu pikirkan. Aku dan Jimin baru kenal, lagi pula Jimin itu menyebalkan."

Sera berdiam diri, tiba-tiba merasakan lambungnya bergejolak, mual mendadak. Sera berlari ke wastafel dan muntah begitu saja. Terbatuk-batuk, merasakan Ibunya memijak tengkuk. Terus muntah selama dua menit, sebelum duduk lemas di kamar dengan secangkir teh madu hangat buatan ibunya.

"Aku belum makan sejak semalam," kata Sera, menjawab Ibunya yang memandang curiga.

"Kalau sudah terlanjur juga tidak apa-apa, jangan khawatir dan berpikir yang aneh-aneh."

"Ibu aku tidak hamil, sungguh. Ibu juga bisa tanya langsung pada Jimin, kami cuma tidur-bersama." Sera tidak sempat meneruskan kalimatnya, Mishil sudah lebih dulu memeluk dan meyakinkan dia untuk tidak perlu khawatir kalau-kalau bayi Jimin terlanjur ada di rahimnya.

Selepas Ibunya keluar, Sera duduk termenung di ranjang tidur, minuman teh tersisa setengah diletakkan di nakas. Dia tidak hamil dan meyakini tentang itu, kelakarnya tempo hari hanya ingin tahu reaksi Taehyung, meyakinkan diri sendiri bahwa tidak ada lagi alasan bertahan bersama pria itu. Penolakan Taehyung lebih dari cukup baginya, untuk mundur dari hubungan yang tidak sehat dan terlalu membodohinya.

Namun sekarang Sera jadi was-was, mengingat masa period-nya sudah melewati jadwal. Akhir-akhir ini dia sering mual dan pening, suasanya hatinya juga kacau balau.

Tidak, Sera berkata pada diri sendiri, mengingat pertemuan terakhirnya dengan Taehyung masih aman dan terkendali. Atau... ada hal detail yang tidak dia ketahui, Taehyung sengaja melakukannya untuk membuat mereka terikat selamanya.

"Aku memang ingin mengumumkan hubungan kita tapi tidak dengan bayimu, gugurkan kandunganmu."

Kalimat Taehyung waktu itu memenuhi ruang ingatan di kepala Sera, walau alasannya belum pasti, dia mencari alat tes kehamilan di tasnya. Taehyung memberikan alat tes tiap kali mereka selesai, untuk memastikan tidak ada hal buruk yang tertinggal.

The CovenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang