Imprisoned [Part-3]

984 134 40
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*** Happy Reading ***

~ Quote ~

"Bagaimana mungkin aku bisa berlari jauh darimu, bila hatiku telah kau tawan bahkan sebelum aku menyadarinya."

~OoO~

Tempat tidur Shin Hye begitu terasa nyaman dan itu mengingatkannya pada waktu ia masih kecil, ketika sang Bunda selalu menina-bobokannya dengan mengisahkan dongeng-dongeng sebelum ia tertidur. Namun kini tak ada kisah-kisah itu sebelum ia tidur yang ada hanya kemiripan nasipnya dengan kisah 'Beauty and The Beast.'

Shin Hye tidak ingin tidur, namun rasa lelahnya mengalahkan niatnya dan ketika ia membuka matanya, kamar itu sudah bermandikan sinar matahari.

Sejenak Shin Hye sulit mengingat apa yang telah terjadi pada dirinya. Ia berusaha mengingatnya, dimana ia berada sekarang. Beberapa saat kemudian gadis itu tersadar dimana dirinya sekarang. Ia teringat akan kemalangan nasipnya, yang terkurung di sebuah rumah yang entah dimana letaknya.

Ia menarik tangannya dari bawah selimut tebalnya dan kemudian memandang ke arloji. Jarum-jarum halus di dalam kaca arlojinya menunjukkan pukul sepuluh lewat lima menit. "Tak mungkin aku tidur begitu nyenyak! Harusnya tidak!!" runtuk Shin Hye. Karena hampir sepuluh jam ia tertidur. Seharusnya ia tidak boleh terlena dengan kenyamanan yang diberikan oleh Tuan muda keras kepala itu kepada dirinya.

Shin Hye lalu melepaskan tubuhnya dari selimutnya, meloncat turun dari tempat tidur dan melangkah ke depan jendela.

Sekarang , langit sangat cerah dan itu memungkinkan dirinya untuk mengetahui dimana dirinya sekarang. Ia berharap bila dirinya menemukan seseorang warga di sekitar dirinya namun Shin Hye harus menelan pil pahit karena hampir satu jam ia berdiri, ia tidak menemukan satu pun manusia yang melintas di sana.

Ia hanya dapat melihat hamparan salju tebal yang meratakan di sekeliling pandangannya. Namun ada jalan setapak yang sudah dibersihkan oleh seseorang tepat di bawah jendelanya. "Mungkin David yang telah membersihkannya." pikir Shin Hye. Halaman terliat bersih dan di sana ada bekas-bekas telapak sepatu yang mulai mencair menjelaskan, bahwa seseorang telah pergi keluar.

Dada Shin Hye semakin sesak saat menyadari dirinya telah tersekap di dalam rumah ini. Ia lalu menutup tirai jendela—memandang kesekeliling kamarnya—berjalan ke arah kamar mandi. Shin Hye ingin membersihkan dirinya disana ia membasuh wajahnya dan kemudian kembali ke kamarnya untuk mengenakan pakaiannya. Saat Shin Hye akan mengancingi kemejanya ia mendengar suara ketukan pintu kamarnya. Seketika jantungnya berdetak kencang, sejenak ia berdiri mematung sambil memikirkan siapa yang telah datang di depan kamarnya.

"Nona Park? Nona Park, apakah Anda telah bangun?" suara itu terdengar familiar di telinga Shin Hye. Ya, suara bariton itu adalah David.

"Ya, tunggu!" sahut Shin Hye. "Apa yang kau inginkan?" tanya Shin Hye di balik pintu.

ImprisonedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang