Misery

1.8K 178 13
                                    

Jiyong pergi keluar untuk mememui teddy sebentar di ruangannya, mereka akan melanjutkan meeting bersama producer lain untuk lagu kedua HitCH, karena lagu pertama mereka di produksi oleh SM lagu kedua akan di produksi YG dan ketiga oleh JYP.

GD terus fokus pada infocus yang menampilkan beberapa liric dan melodi untuk lagu kedua mereka.
Teddu menyalakan demo musiknya, kali ini mereka mendengarkan lagunya dengan seksama.

"jiyong-a, sepertinya ponselmu berbunyi" kata seorang producer

"tak apa hyung, paling tak penting" jawab jiyong lalu fokus kembali pada demo musiknya.

Ponsel jiyong berbunyi untuk ke 3 kalinya

"jawablah dulu, kita istirahat sebentar" ucap teddy lalu mematikan infocusnya.

Jiyong keluar dari ruangan itu lalu mengangkat teleponnya.

"maaf tadi aku tak bisa mengangkat telepon, siapa ini?" jiyong menelpon balik nomor yang menelponnya

"apa ini dengan tuan kwon jiyong?"

Seorang wanita tak dikenal menjawab teleponnya

"..y-ya?"

Ia punya firasat buruk soal ini.

"kim taeyeon-ssi mengalami kecelakaan mobil"

*****

Jiyong berlari menuju studionya, ia mencari kunci mobilnya, tangannya gemetar, ia menemukan kunci mobilnya, tapi kakinya lemas, ia benar benar tak bisa berbuat apapun.

"hyung? Ada apa?" tanya seungri yang kebetulan masuk kedalam studionya

"t-taeyeon, antar aku ke rumah sakit" ucap jiyong langsung memberikan kuncinya pada seungri.

Mereka bergegas pergi ke rumah sakit tanpa memikirkan apapun, tanpa topi tanpa masker tanpa kaca mata. Jiyong sudah tak perduli lagi apa yang akan orang katakan, yang terpenting sekarang adalah ia ingin melihat taeyeonnya.

Wanita yang menelponnya tadi mengatakan taeyeon dalam keadaan kritis, jadi ia meminta jiyong supaya cepat datang ke rumah sakit sekarang, karena managernya pun sudah tak sadarkan diri lagi, mereka tak menemukan nomor telepon siapapun dari agensi di ponsel taeyeon, sedangkan ponsel managernya tak ditemukan.

Jiyong sampai dirumah sakit, ia melihat banyak orang di luar ruang ICU, sepertinya ini adalah kecelakaan beruntun, banyak orang yang terluka dan keluarga mereka disini. Jiyong mencari taeyeon, tapi ia tak menemukannya dimanapun.

"minggir, tolong kosongkan jalan!"

Teriak seseorang dari kejauhan

Dua orang perawat mendorong ranjang rumah sakit dengan cepat menuju ruang operasi. Jiyong memastikan bahwa itu bukan taeyeon. Ya itu bukan taeyeon.

Itu managernya.

Dengan luka dimana-mana, darah di sekujur tubuhnya, itu terlihat seperti sebuah kecelakaan yang besar.

Jiyong menggapai tangan seorang perawat, lalu menariknya

"d-dimana kim taeyeon?" tanya jiyong yang semakin panik setelah melihat manager taeyeon yang terluka sangat parah.

Perawat itu melepaskan tangan jiyong.

"maaf kami sedang sibuk. Carilah di UGD atau tanya pada resepsionis" ucap perawat itu lalu berlari menuju ruang operasi.

Jiyong berjongkok menahan tubuhnya yang mulai lemas, ia tak tahu apalagi yang harus ia lakukan. Padahal ia baru saja mengecupnya beberapa saat lalu.

Mana mungkin itu adalah ciuman terakhir mereka.

Jiyong kembali mencari taeyeon kesekitar ICU, UGD dan kesekitarnya, sedangkan para wartawan sudah mulai berdatangan. Jiyong mulai kelelahan dan ia tak boleh sampai ketahuan oleh wartawan manapun.

****

Harusnya aku tak membiarkannya pergi tadi, harusnya aku menahannya pergi tadi. 

Kenapa ini tiba tiba terjadi saat aku baru saja mendapatkannya kembali?!

Para wartawan mulai berdatangan, dan aku harus segera menutupi diriku. Staff dari agensi sudah ada beberapa orang yang datang, tapi mereka juga masih menunggu.

Tak ada yang tahu pasti, bagaimana keadaan taeyeon ku.

Aku tahu, lelaki tak seharusnya menangis, tapi apa yang harus ku lakukan disaat aku sudah tak bisa menahan air mata ini lagi, aku ingin menatap kedua matanya.

Aku ingin mendengar deru nafasnya.
Aku ingin memeluk tubuhnya.

Taeyeon-a, dimana kau.

Aku tersimpuh di depan ruangan ICU, sampai seseorang menepuk pundakku.

"oppa?"

Ia memelukku erat.

"taeyeon, apa yang harus kita lakukan oppa" ia menangis sambil memeluk tubuhku

"...a-apa? Kenapa...?  Apa yang terjadi?"

Yuri menatap ku dengan kedua matanya yang sembab

Benerapa perawat membuka pintu ruang operasi yang lainnya, mereka mendorong seorang pasien diatas ranjang rumah sakit.

Lalu seorang dokter mendekat kearah kami dan memberikan penghormatannya

"kami sudah berusaha sebaik mungkin" ucapnya

****

Jiyong menangkap tubuh yuri yang hampir jatuh ke lantai. Ia sama terkejutnya, ia bahkan tak bisa mempercayai apapun yang keluar dari mulut dokter itu.

Jiyong berlari kearah para perawat yang membawa pergi ranjang rumah sakit itu. Jiyong menatap wajah pasien yang ada diatasnya.

"....k-kim..taeyeon"

Ucapnya dengan susah payah.

Jiyong membelai wajahnya yang penuh luka, ia memperhatikan setiap luka di tubuh taeyeon, wajahnya pucat, bibirnya hampir membiru. Tangannya dingin.

"ada apa dengannya? Kenapa dia seperti ini? Katakan!" jiyong membentak seorang perawat

"taeyeon-a, lihat aku. Ada apa denganmu? Apa yang terjadi?"

Seberapa kalipun jiyong memanggilnya taeyeon tak pernah membalasnya.

"jangan lakukan ini padaku. Kumohon, jangan lakukan ini padaku, kim taeyeon"

Para perawat itu membawa taeyeon pergi.

Seungri menemukan jiyong yang sedang terduduk diam di tempat ia menemukan taeyeon tadi. Jiyong tak mengatakan apapun, ia bahkan tak bergerak. Ini sangat mengejutkannya. Membuatnya bahkan hampir sulit untuk bernafas.

Ia hanya ingin taeyeonnya.

Ia ingin melihatnya tersenyum. Tidak, tak apa taeyeon tak tersenyum. Asal dia bisa mengedipkan matanya. Jiyong akan baik baik saja.

NOW ✔GTAE ✔COMPLETE Where stories live. Discover now