The Settle

4.1K 349 3
                                    

"Park Jimin...menikahlah dengan ku..."

Jimin terkejut dengan perkataan murid sekaligus mantan calon istrinya itu. Bukankah perjodohan itu telah dibatalkan semalam. Namun mengapa esok paginya ia malah memohon seperti ini?

"Apa maksudmu?"

"Menikah lah denganku...apa kau tuli huh?"

"Apa yang kau lakukan sebenarnya? Kau ingin ku nikahi tapi kau pula lah yang menolaknya semalam. Kau gila,eoh?"

"Akh... A-aku mohon. Terimalah perjodohan itu. Akh..."
Hyejin jatuh berlutut tepat di depan Jimin. Kaki nya sakit,ia bahkan merasa kakinya remuk. Namun hatinya lebih sakit. Ia takut dengan ancaman ayahnya.

"A-aku akh.. a-aku mohon Park Jimin. Hanya kau yang dapat bantuku...hiks...hiks... Aku mohon..." Hyejin pun mulai menangis. Ia tak lemah. Ia hanya terlalu kacau sekarang. Bahkan kakinya semakin sakit,ia pun menyentuh kakinya yang di gips berharap dapat mengurangi sakitnya.

"Baik lah...aku akan menerima perjodohan itu namun dengan satu syarat."

Hyejin langsung mendongak melihat mata kelam laki laki itu.

Hyejin menatap lelaki itu tidak percaya. Apakah ia sudah gila?

"Baik lah..."

Jimin pun mengulurkan tanganya dan di balas dengan Hyejin. Namun-

Brakkk

"Nam Hyejin."

Seseorang dibalik pintu berteriak terkejut saat Hyejin ambruk ke lantai jika saja Jimin tidak menahan tangannya saat bersalaman tadi. Sosok tadi pun keluar dari balik pintu dan berlari tergesa menghampiri Hyejin.

"Jin-ah bangun lah...Yak,hyejin bangun lah..." Sosok itu menepuk pipi Hyejin lemah.

"Kurasa kita harus membawanya ke rumah sakit Taehyung-ssi."

Kedua orang itu pun turun dari rooftop dengan Jimin yang menggendong Hyejin yang telah jatuh pingsan.

Beruntung lorong saat itu terlihat sepi karna ini masih jam istirahat dan seluruh murid pasti berada di dalam kantin.

Jimin dan Taehyung membawa Hyejin kedalam mobil Jimin dan membawa nya kerumah sakit terdekat.

At hospital

Jimin tengah duduk menunggu Hyejin yang tengah di tangani dokter saat ini. Sementara Taehyung,pria itu tak henti hentinya mondar mandir di depan ruang ugd rumah sakit tersebut. Ia khawatir dengan sahabat bodoh nya satu itu . Hening sesaat sebelum Jimin mengeluarkan suaranya.

"Jadi kau mendengarnya? Semuanya?"

Taehyung tahu bahwa saat ini Jimin pasti tengah membahas pembicaraan Jimin dan Hyejin saat di rooftop tadi.

"Ya...semuanya." balasnya lirih. Mata nya kini menatap datar guru matematika itu.

"Kuharap kau jangan pernah membeberkannya Taehyung-ssi,karna kau hanya akan membuat Hyejin marah."

"Aku akan merahasiakannya. Tapi bisakah aku terlibat dalam masalah ini? Aku hanya ingin menjaga Hyejin."

"Baik lah kurasa kau bisa menjadi saksi atas perjanjian kami. Terima kasih Taehyung."

Tak lama seorang suster keluar dan menghampiri Jimin dan Taehyung.

"Siapa wali dari nona Nam Hyejin?"

"Aku...aku calon suaminya suster !"

"Baik lah pasien sudah sadar dan anda bisa menyelesaikan administrasinya."

"Park saem...aku saja yang mengurus administrasinya...saem hampirilah Hyejin didalam sana."

Taehyung langsung pergi ke ruang administrasi , sedangkan Jimin langsung masuj kedalam ruangan itu.

"Kau baik?" Tanya Jimin datar. Walau sebenarnya ia sangat khawatir dengan keadaan Hyejin. Hyejin pun hanya menganggungkan kepalanya pelan.

"Pasien sudah dapat dipindahkan ke ruang rawat inap tuan." Seru seorang suster.

"Kalau begitu pindahkan dia kedalam ruangan VVIP."

Dan beberapa orang suster pun menghampiri ranjang Hyejin dan membawanya ke ruangan yang telah disediakan.

Greb

"Per-perjanjianny..."

"Diamlah...istirahatlah dulu."


Skip

"Terima kasih Jimin,telah membawa Hyejin ke rumah sakit. Kau juga Taehyung... terima kasih telah menjaga Hyejin." Seru tuan Nam sesaat setelah ia tiba di ruang rawat Hyejin.

"Tak apa tuan,dia kan calon istriku. Jadi tak masalah."

Tuan Nam tak dapat menahan senyum diwajahnya saat Jimin mengatakan hal tersebut.

"Pulanglah kalau begitu. Aku yang akan menjaga putriku disini."

"Baik lah..." Akhirnya Jimin dan Taehyung pun pulang dan menyisakan tuan Nam dan Hyejin.

"Aku ingin pulang." Ujar Hyejin lirih.

"Tidak sebelum kau benar-benar sembuh"

"Tapi aku ingin bertemu nenek!" Rengek Hyejin. Beginilah ia jika sedang sakit,sangat manja.

"Besok aku akan membawa nenek mu kesini. Tidurlah. Aku ada di sana kalau kau ingin sesuatu."kata tuan Nam sambil menunjuk sofa besar di depan kasur Hyejin. Hyejin hanya bergumam dan mulai memejamkan matanya.

Sedangkan Di sisi lain.

"Percepat pernikahannya. Aku ingin pernikahannya diadakan dua minggu dari sekarang."

Pip

'ini demi kebaikanmu sayang...'

Tbc

Our Contract Marriage || End ✔Where stories live. Discover now