14 [Anggota Baru]

2.6K 259 21
                                    

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.






*****PELUANG KEDUA*****



Ada dua hal yang disesali oleh Taeyung. Pertama adalah saat ia tidak bisa menolong ibunya yang tertabrak truk dua setengah tahun lalu, yang membuatnya hampir kehilangan salah seorang dari empat sosok yang begitu Taehyung sayangi. Kedua adalah kebodohannya yang begitu saja menghilangkan jejak Jungkook dari kehidupannya. Menghapusnya dalam sekali sapuan, lalu kembali mengukirnya dalam ingatan. Sialnya, setelah semua perjuangannya mencari Jungkook selama dua tahun ini, dan saat ia sudah berada dalam puncak kebahagiaan karena ternyata perjuangannya tidaklah sia-sia, Jungkook justru hadir dalam sosok yang begitu berbeda. 180˚ berkebalikan dari Jungkook yang selama ini terekam dalam memori hatinya.

Jungkook yang dikenalnya adalah sosok namja periang yang suka memamerkan senyum kelincinya pada siapapun. Tak ada orang yang akan menolak pesona yang begitu hangat terpancar dari diri seorang Jungkook. Es di kutub utara pun pasti akan langsung meleleh jika berhadapan dengannya. Terbukti dari banyaknya guru killer yang akan langsung tersenyum saat melihat Jungkook, meskipun pada saat itu kemarahan sedang melanda dirinya.

Hanya satu yang tak berubah dari Jeon Jungkook. kecintaannya pada buku.

Ia ingat bagaimana namja itu akan menghabiskan waktu luangnya jika kelas sedang kosong dengan membaca buku di perpustakaan. Taehyung bahkan beberapa kali harus merasakan kecemburuan yang mendalam akibat Jungkook yang begitu mempedulikan buku ketimbang dirinya.

Taehyung dan Jungkook sedang duduk di sudut perpustakaan sekolah. Kelas sedang kosong selama dua mata pelajaran akibat guru sedang rapat. Jadinya keduanya memilih untuk menghabiskan waktu di sini. Sebenarnya Taehyung lebih memilih untuk nongkrong di kantin atau taman belakang sekolah, tapi Jungkook bersikeras untuk pergi ke perpustakaan. Jadinya ia harus rela terdampar di ruangan kosong dengan beratus-ratus buku terpajang di lemari perpustakaan.

“Makan yuk, Kookie. Gue laper banget.” Ajak Taehyung. Ia mulai bosan memainkan game yang ada di ponselnya. Dari tadi ia terus-menerus mengalami kekalahan. Sehingga harus rela kehilangan banyak trophy yang membuatnya turun ke Royale Arena di deck 7, padahal sebelumnya ia berada di Legendary Arena di deck 9. Sepertinya Taehyung harus banyak membeli kartu Dark Prince, demi apa Dark Prince miliknya mudah sekali dikalahkan oleh Three Musketeers.

“Kalo laper ya makan, hyung.” Jungkook menjawab tanpa sekalipun mengalihkan tatapannya dari buku yang sedari tadi ia baca.

“Tapi gue maunya ditemenin ama kelinci imut ini.” Taehyung kembali mengeluarkan suaranya yang kali ini disertai dengan cubitan lembut pada dua pipi gembil Jungkook.

Jungkook masih terdiam sambil terus membaca buku Three Kingdom yang tebalnya bisa melebihi bantal tidur. Ia sekalipun tidak terganggu saat Taehyung mencubit pipinya atau mengecupnya sesekali lalu memainkan rambutnya yang berwarna hitam pekat. Matanya seolah terpatri kuat pada halaman buku tanpa sekalipun bisa digerakkan untuk berpaling.

Peluang Kedua [TaeKook / VKook] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora