Can I be Happy? [TAMAT]

Chapter 9

Fairy tail punya Hiro Mashima-sensei
Gak usah basa-basi langsung aja ke ceritanya ^^ silahkan dinikmati XD
.
.
.
.

"LUCYYY!!!!" Teriak Natsu dan langsung lari ke tempat Lucy
"Oi Lucy, sadarlah!!" Ucap Natsu sambil menepuk-nepuk pipi Lucy
"Natsu kita harus bawa Lucy ke UKS" ucap Levy.

Natsu menggendong Lucy ala bridal style dan membawanya ke ruang UKS. Setelah sampai di ruang UKS, Lucy diperiksa oleh Aries-sensei.

"Sensei bagaimana keadaan Lucy?" Tanya Natsu
"Sepertinya dia kelelahan. Dia sudah beraktivitas melebihi batas mampunya. Dan juga dia mengalami pergeseran sendi di pergelangan kakinya karena terbentur sesuatu. Kemungkinan ia tidak bisa berjalan untuk sementara" tukas Aries Sensei
"Sou ka.. Terimakasih Aries-sensei"
"Iya. Kau harus merawatnya dengan baik Natsu-san" ucap Aries-sensei
"Baik. Akan kujaga Lucy walau mempertaruhkan nyawaku" ucap Natsu dengan mata yang berapi-api
"Gak segitunya juga kali" ucap Levy yang daritadi juga ada di ruang UKS
"Tapi kalau menurut ibu lebih baik Lucy dibawa pulang kerumahnya saja" ucap Aries-sensei
"Begitukah? Kalau begitu aku yang akan membawa Lucy pulang" ucap Natsu
"Baiklah. Nanti ibu akan memberi tau wali kelas kalian"
"Oke. Makasih Aries-sensei" ucapNatsu

Natsu mengambil mobilnya dan membawa Lucy pulang kerumahnya
"Levy kau tidak ikut?" Tanya Natsu
"Tidak. Aku disini saja. Aku akan membuat catatan pelajaran untuk Lu-chan" ucap Levy pada Natsu
"Baiklah. Sampai nanti" ucap Natsu
"Aku serahkan Lu-chan padamu,Natsu" ucap Levy sambil mengedipkan sebelah matanya
"Serahkan saja padaku" ucap Natsu sambil menunjukan jempolnya.

Natsu tiba dirumah Lucy. Dan membawanya ke kamarnya. Rumahnya sepi karena Michelle sedang sekolah dan Virgo masih pulang kampung. Sebagai laki-laki tentu saja pikirannya sudah berkhayal yang tidak-tidak. Tapi Natsu masih bisa menahannya karena dia sangat mencintai Lucy dan tidak ingin melukainya.

---------------------

Tak lama kemudian Lucy sadar. Kepalanya terasa pusing dan ia merasa sakit di pergelangan kakinya
"Ahh.. sakit" pekik Lucy

Natsu yang tertidur disamping tempat tidur Lucy terbangun.

"Lucy kau sudah bangun?" ucap Natsu sambil mengucek matanya
"Kau daritadi disini?dan ini kamarku!??"ucap Lucy terkejut melihat Natsu berada dikamarnya dan ia lebih terkejut lagi karena dia ada dikamarnya. Padahal sebelumnya dia ada disekolah.
"Iyaa ini kamarmu. Tadi Aries-sensei menyuruhmu untuk pulang kerumah saja" Ucap Natsu
"Natsu kamu itu masuk ke kamar seorang gadis loh. Harusnya kau merasa bersalah atau apa lah itu" ucap Lucy yang sedikit kesal dan malu
"Aa.. sakit" rintih Lucy
"Jangan banyak bergerak dulu. Kakimu terkilir jadi untuk sementara kau tidak bisa berjalan" ucap Natsu
"..."
"Lagian kenapa kamu bisa sampai jatuh? Dan kan aku sudah bilang jangan terlalu memaksakan diri. Tuh kan jadinya begini!!" ucap Natsu yang sedikit meninggikan suaranya membuat Lucy kaget dan takut
"T_T g-gomenasai.." ucap Lucy dengan nada takut
"Maaf aku meninggikan suaraku" ucap Natsu dan memeluk Lucy. Lucy merasa sangat nyaman di dalam dekapan Natsu.

Krruukkk~~

Suara perut Lucy terdengar Natsu. Lucy sudah tidak bisa menahan rasa laparnya.
"Kalau begitu aku cari makanan dulu deh" ucap Natsu
"Maaf merepotkan" ucap Lucy
"Sama sekali tidak. Aku ingin kau terus bergantung padaku. Aku ingin membantumu disaat kau sedang susah" ucap Natsu sambil menampilkan senyuman tulusnya ke Lucy dan itu membuat pipi Lucy merona.

-------------------

Setelah Natsu membeli makanan dan kembali ke rumah Lucy, Natsu bertemu dengan Michelle yang baru pulang sekolah.

"Aa.. Natsu-san? Ada perlu apa datang kesini? " Sapa Michelle yang melihat Natsu berada di depan pintu masuk rumahnya
"Michelle? a-ah.. i-itu.. aku membelikan Lucy makanan. Soalnya dia bilang lapar tadi" ucap Natsu yang gugup karena takut Michelle bakal berpikir yang lain-lain.
"Kenapa harus bilang ke Natsu-san?" Tanya Michelle yang kelihatannya kebingungan
"Itu tadi kakakmu pingsan pas pelajaran olahraga jadi aku disuruh membawanya pulang" ucap Natsu
"HAH? astaga kakak!!" ucap Michelle yang langsung lari menuju Lucy berada